"Luna.. Nak, ini mom nak, jangan tinggalkan mom"
"Nak, hiks hiks... Ja-jangan, maafin mom."
"Dad, mom ngigau lagi. Nyebut nama Luna mulu itu." adu Merry saat melihat dad masuk ke kamar.
Dad langsung mendekat ke tempat tidur. Duduk di samping mom, mengangkat salah satu tangannya ke arah kepala mom. Demam. Pantas saja suhu tubuhnya panas. "Sayang, bangun yuk. Kita ke rumah sakit."
Mom semakin mengigau gak jelas. Nyebut nama Luna berkali-kali, sambil menangis sesenggukan.
Sepertinya mom benar-benar merindukan Luna.
"Mom, bangun, kita ke rumah sakit sekarang." Merry menepuk pelan pundak momnya.
Mom langsung terbangun dari tidurnya, melirik kanan kiri, mana tau ada Luna di sini.
"Mana Luna dad? Mana Luna?" ucap.mom tiba-tiba.
Semuanya terdiam. Tidak ada yang berani menjawab.
"Dad, ayo cari Luna sekarang. Mom mau ketemu sama dia. Ayo dad, ayoo. Paksa Luna kesini." mohon mom kepada Dad.
"Iya, dad akan suruh Luna datang. Sekarang kamu ke rumah sakit dulu ya, kita berobat. Kamu demam." bujuk Dad.
"Gak. Aku gak mau. Gak mau ke rumah sakit. Maunya Luna."
Dad menghela nafas kasar. Dad memutuskan menelvon dokter Andi, dokter keluarga, sekaligus nyuruh Jerry datang ke rumah Dean. Minta agar Luna datang kerumah.
"Kamu temani mom dulu, dad kuar sebentar."
"Baik dad." Merry langsung mendekat ke arah mom, memeluknya sambil berusaha agar momnya tenang.
***
"Jerry"
Merasa namanya terpanggil, langsung menoleh ke sumber suara.
"Ada apa?"
"Dad mohon sama kamu, pergi ke rumah abang sepupu kamu, suruh Luna balik sekarang. Mom demam, daritadi ngigau nyebut nama Luna terus. Kasihan mom." suruh dad.
"Dad." Jerry mendekat ke arah dad. "Dad aku gak bisa. Dad ingat gak, bang Dean waktu itu menyuruh kita untuk tidak menemui Luna lagi? Nanti kalau Jerry kesana, yang ada Jerry baku hantam sama bang Dean."
Dad terdiam sesaat, menyadari ucapan anaknya ada benarnya."Dad tau. Tapi apa kamu gak kasihan lihat mom yang daritadi ngigau terus? Mom sakit. Bilang sama Luna, mom sakit. Butuh Luna. Dad tau, Luna akan datang kemari jika ada hubungannya sama mom."
Jerry menghela napas kasar. "Baiklah. Tapi Jerry gak bisa janji bawa Luna kemari."
"Gak ada kata gak bisa. Harus. Kalau kamu gak bisa bawa adek kamu pulang, jangan harap kamu bisa injakkan kaki ke rumah ini." paksa Dad. Dia gak mau kalau istrinya semakin parah kalau Luna tidak kesini. Untuk hari ini, dia terpaksa menurunkan ego nya agar istrinya senang.
Jerry pun menganggukkan kepala dan langsung pergi.
***
"Akhirnya sampai juga." ucap Luna. Menenteng plastik belanja dari minimarket dekat rumah.
Baru sampai depan pagar rumah, Luna melihat motor dengan plat yang tidak asing dia lihat. Mendengar suara keributan di dalam rumah, membuat Luna bergegas membuka pagar dan masuk ke rumah.
"Gue udah bilang berkali-kali ke lo, dan di depan orang tua lo, Luna gak akan gue izinkan ke sana lagi. Gue, walaupun bukan abang kandung dia, tapi gue berusaha buat lindungi dia dari orang yang gak pernah anggap Luna itu ada." bentak seseroang yang Luna yakini itu suara bang Dean.
"Bang, tolong lah, sekali ini izin kan gue bawa Luna. Mom sakit bang. Daritadi ngigau, manggil nama Luna terus. Kalau lo di posisi gue, pasti lo akan lakuin hal yang sama." bujuk Jerry. Dia gak mau kena maki dad hanya karena tidak bisa bawa Luna kerumah.
Apa? Mom sakit?
Luna langsung masuk ke dalam rumah, dan terkejut melihat keadaan berantakan, dengan wajah bang Jerry penuh dengan lebam. Pasti bertengkar sama bang Dean.
Jerry yang melihat Luna, langsung berusaha berdiri, dan mendekat ke arah Luna.
"Dek, lo harus ikut gue. Mom sakit. Lo gak kangen sama mom?"
"Dia gak akan gue izinkan pergi dari rumah ini. Buat apa kalian nyuruh Luna kembali lagi? Mau kalian siksa dia lagi? Ada maunya doang baru bawa Luna. Setelah itu dicampakkam dan disakiti lagi." sindir Dean. Tatapan tajamnya tetap mengarah ke Jerry. Terlihat rahang Dean mengeras, kedua tangannya mengepal kuat. Jangan sampai mereka bertengkar lagi dihadapan Luna.
"Bang." tegur Luna pelan.
Luna gak suka melihat sikap Dean yang kasar. Luna tahu, bang Dean seperti ini untuk melindungi Luna, tapi tidak harus menggunakan kekerasan.
Luna membantu Jerry buat duduk di sofa, lalu mengambil segelas air untuk Jerry.
"Mom sakit apa?"
"Demam. Mom mau lo kesana. Gue mohon. Kalau lo kasihan sama mom, lo datang." mohon Jerry.
"Yasudah, gue ganti pakaian dulu."
"Gue gak akan i-"
"Bang, mom ibu kandung Luna. Luna gak tega lihat mom sakit." ucap Luna. Terlihat jelas raut wajah khawatir nya. Dean jadi tidak tega melarang Luna ke sana.
"Ya sudah. Bang ikut. Bang akan ngawasin mereka. Kalau mereka berani nyakitin kamu, abang yang akan berdiri paling depan buat lindungi kamu."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Luna
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA. JANGAN LUPA VOTE SAIANG) Bukan anak broken home. Punya keluarga, serasa gak punya keluarga. Keluarga utuh, tapi kurang kasih sayang. Semenyedihkan ini gue sekarang. Dan itu yang buat gue mati rasa. Maaf, bukannya gue kurang...