.
.
."Jadi seperti itu..."
"hmmmm"
Pemuda bertopi jerami itu mengangguk penuh arti dan kembali melanjukan kegiatannya memakan sepotong ayam gorengnya.
"Oey Luffy kenapa kau tidak mengatakannya saja pada si brengsek Law itu? "
"Zoro! "
Luffy menatap pria bersurai lumut yang tak lain adalah sahabat dekatnya, pria yang beberapa waktu lalu memanggil dirinya didepan kampus, lebih tepatnya memergokinya diantar lelaki lain yang bukan kekasihnya.
"Kenapa nami? Bukankah si bodoh ini harusnya memberitahu kekasih brengseknya saat ia sudah berikrar janji dengan lelaki lain"
'pltaakk.. '
Zoro menatap wanita disampingnya yang baru saja mendaratkan tangannya tepat diatas kepalanya.
.
..
.
.
.
.
"Kau mengendarai mobil sendiri lagi? "Pria bertubuh tinggi tegap itu melempar sembarang jas yang baru saja ia kenakan kearah sofa yang tak jauh dari meja kerjanya.
Sementara pria yang barusan menanyakan pertanyaan dengan surai panjang itu melangkahkan kakinya mendekati kearahnya
"Sudah kubilang, aku akan menjemputmu ,? kau ini seorang atasan Kid"
Melirik malas, pria bernama Kid memutar mutar badannya diatas kursi kerjanya.
"Ah ya killer bagaimana dengan siang ini apa mereka menyetujuinya ? "
Kid menghentikan kegiatannya diatas kursi dan menatap killer dengan serius.
Dengan penuh keyakinan, killer pria bersurai blonde panjang itu mengangguk disusul tawa si Rambut merah yang menghiasi ruangan tersebut.
.
.
.
.
."Oey Law "
"Law... "
Pria bersurai biru tua menatap tajam pria disampingnya yang sedari tadi terus terusan berteriak memanggil namanya
"Bukankah urusan seperti ini biasanya kau dan monet yang menanganinya"
"Kenapa aku juga harus turun tangan? " Tambahnya sembari mengeratkan sabuk pengaman.
Sementara pria berambut hitam panjang hanya menunjukan barisan gigi gigi putihnya
"Hanya kali ini saja tuan law, mereka yang meminta"
"Dan ini akan menjadi keuntungan untuk Rumah Sakit kita"
"Syololololoooooo~"
Pria berambut hitam itu terus tertawa sembari diselingi ocehan tak jelas
'Padahal aku master disini tapi dimata anak ini tak ada harga dirinya sama sekali'
.
.
..
.
."Oey caesar ingat hanya 30 menit, aku harus pulang lebih awal"
Law melangkahkan kakinya bersama pria bernama caesar yang saat ini tengah berada disebuah bangunan mewah
Mereka berdua memasuki bangunan mewah tersebut yang tak lain adalah sebuah restoran ternama yang ada di Greenland.
'Ah itu mereka'
Caesar kegirangan saat melihat dua pria disebrangnya
Sementara Law hanya terdiam