Kyuhyun melepas dekapannya dan menunduk mengamati wajah Hyun-Ra. Gadis itu sedang ketakutan sambil berderai air mata, membuat Kyuhyun seketika digulung gelombang emosi yang begitu membara.
Kyuhyun kembali merangkul Hyun-Ra yang gemetar lalu menariknya agar berdiri, ia berbalik menatap para perempuan sadis di sana dengan aura keji dan melindasnya. Dan Kyuhyun bisa melihat ada lima perempuan yang menatap takut ke arahnya, bahkan dengan tangan mereka yang masih memegang butiran telur.
Kyuhyun merah padam, kabut kemarahan begitu tebal di wajahnya, dengan aura kemurkaan yang tidak pernah orang-orang temukan sebelumnya.
"Ada apa ini?!" Seorang wakil Daehyun bernama Bang Si Hyuk—yang dikenal dengan ketegasannya—tiba-tiba datang melihat keributan yang sedang terjadi. Ia terkejut ketika mendapati keadaan Kyuhyun dan Hyun-Ra, penuh dengan pecahan telur busuk yang mengotorinya. "P—Presdir? A—apa yang terjadi?"
Tak ada jawaban dari Kyuhyun, namun tatapannya mengantarkan Bang Si Hyuk pada para perempuan yang sedang membeku.
"Kalian??" Si Hyuk langsung berseru syok setelah tahu siapa pelakunya. "Apa yang kalian lakukan?!"
"Apa saja posisi mereka di perusahaan ini?" Kyuhyun bertanya dingin, menahan keinginan menghantam perempuan-perempuan itu karena mereka seorang wanita.
Bang Si Hyuk ikut merasa ketakutan dengan pancaran Kyuhyun, keningnya berkerut mencoba mengingat setiap profesi kelima perempuan itu sebelum kemudian ia menjawab, "Yie Eun adalah Ketua Departemen Humas, Tuan, Young Ri sebagai Accounting, Jennifer Manager Pemasaran, sedangkan Jie Young dan Le Na— "
"Lepas semua jabatan mereka dan tempatkan mereka sebagai OB!" Kyuhyun menyela bahkan sebelum Bang Si Hyuk menyelesaikan ucapannya. "Posisi tinggi tidak pantas untuk orang tak berakhlak seperti mereka. Dan itu adalah keputusanku."
Sang wakil tampak tertegun beberapa saat, dan tersadar untuk tak membuat Kyuhyun semakin marah, cepat-cepat ia mengangguk patuh. "Perintah Anda akan saya laksanakan, Presdir."
Semua perempuan tersangka itu terlihat memucat tidak bisa berbuat apa-apa, tidak bisa membela diri ataupun mencoba meminta maaf memohon kebijakan Kyuhyun. Mereka takut melakukan itu semua. Terlebih Kyuhyun sudah berubah, tidak lagi menjadi Presdir penuh godaan seperti yang sering pria itu gencarkan pada setiap pegawai perempuannya. Aura Kyuhyun tak lagi seagresif yang dulu, tak lagi membuat perempuan menjerit bodoh dengan gombalan manisnya tiap kali pria itu berkunjung ke perusahaan. Kyuhyun kali ini benar-benar sudah berbeda.
Kyuhyun mulai berlalu sambil membawa Hyun-Ra dalam rengkuhannya, menaiki lift khusus Direksi menuju ruangan kakaknya.
Beberapa lama Hyun-Ra hanya berdiri memucat di tengah ruangan mewah itu, air matanya masih mengalir meski tidak ada isakan yang keluar. Ia hanya membeku dan membisu, tertegun dengan apa yang dialaminya. Ia mendengar Kyuhyun menelepon dan memesan beberapa pasang baju entah pada siapa, dan tiba-tiba saja pria itu sudah kembali membawanya ke depan kamar mandi yang ada di ruangan sana.
Mereka berhadapan dalam keheningan, Hyun-Ra menunduk dan Kyuhyun menyorotnya.
"Mandilah, bajumu akan sampai setengah jam lagi, dan hentikan air matamu."
Kata-kata Kyuhyun entah bagaimana justru membuat Hyun-Ra ingin menangis lebih keras lagi, merasa sesak dan pedih di dalam dadanya. Kepalanya mengangguk lemah sebelum kemudian memasuki kamar mandi, menutup pintu perlahan dan Kyuhyun mengamatinya hingga Hyun-Ra menghilang dari pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tears Of Love (Completed ✔)
Teen FictionTak banyak yang Hyun-Ra inginkan dalam hidupnya selain menikah dengan Daehyun dan menjalani kebahagiaan bersama pria yang dicintainya. Tetapi petaka mulai terjadi saat ia bertemu Kyuhyun, adik kembar Daehyun, yang kemudian menghamilinya dan membuatn...