Bismillahirrahmanirrahim
H
A
P
P
YR
E
A
D
I
N
GGuys
Maaf ya kalo typo
Tak lama setelah itu datang lah Dian dan yang lainnya dengan membawa makanan di tangan mereka
Rava dan Fikri langsung menurunkan kedua bocah gembul itu dari atas meja dan mendudukkannya di salah satu kursi yang kosong
"Dad" panggil Vino kepada rava yang duduk di samping kiri vano sedangkan vino duduk di samping kanannya
Rava menoleh dan mendapati kedua bocah gembul itu sedang menatapnya "kenapa?" Tanyanya sambil membenarkan jambul kedua bocah itu
"Gimana kita makan?" Tanya Vino lagi, Fikri yang di samping kanan vino pun terkekeh saat mendengar pertanyaan kedua bocah gembul itu
Bagaimana tidak, saat kedua bocah gembul itu duduk di kursi, tinggi meja hanya sampai di dagu mereka
Bisa di bayang kan bagaimana mereka di tenggelamkan oleh ketinggian meja nya
"Lagian kalian pendek banget liat sampai sampai meja aja lebih tinggi dari kalian" ujar Alif
Bibir Kedua bocah gembul itu mengerucut dengan pipi yang di gembungkan membuat pipi mereka semakin besar
"Bukan salah kita uncle, salah mejanya yang ketinggian" ucap vano membela diri
Yang lain hanya tertawa saat melihat wajah kedua bocah gembul itu yang terlihat sangat menggemaskan
"Ya udah kalian duduk di atas meja aja" ucap Rava
"Kenapa Ndak duduk di kulsi aja dad?" Tanya vano
"Abang, gimana kalian mau makan kalo mejanya aja lebih tinggi dari kalian" ucap Gavin
"Bukan di kulsi ini, maksud Abang itu kulsi yang biasa kita pakai" jelas Vano
Kedua bocah gembul itu memang kalo makan mereka memakai kursi pantry
"Daddy lagi males ngambilnya, kalian duduk di atas meja aja ya?" Ucapan rava mendapat anggukan dari kedua bocah gembul itu
Lihatlah, betapa malasnya Rava padahal kursinya tidak jauh dari mereka atau dia bisa meminta tolong kepada yang lain agar di ambilkan kursi
Rava mendudukkan kedua bocah gembul itu di tengah tengah meja sedangkan lauk pauk yang ada di sana mereka pinggir kan
Jadinya lauk pauk lah yang mengelilingi kedua bocah gembul itu
"Ino ambilin aunty itu dong" ucap Austin sambil menunjuk makanan yang berada di dekat Vino
Vino pun mengambil makanan itu, lalu dia menyendok kan ke piring Austin dengan tumpah tumpah
"Bayal nya cuma selatus libu" ucap vino sambil menyodorkan tangannya
"Lah bayar?" Tanya Austin
Kedua bocah gembul itu mengangguk "uangnya pula pula aja aunty" ucapnya
"Mahal amat harganya" ujar Gavin
"Iya lah, kan makannya enak" ucap vano
Austin membayar makannya dengan angin "makasih udah mau belanja di walteg kita" ucap vino sambil tersenyum
Yang lainnya terkekeh melihat tingkah kedua bocah itu
"Bang tolong ambilin sambal terasi dong" ucap Alif
KAMU SEDANG MEMBACA
My Twins 2 (End)
Teen Fiction(Pindah ke dream) baca aja!!! lanjutan dari cerita My Twins *Masih belajar, maaf jika ada yang salah. *Ide dan alur murni dari pikiran sendiri. *Tidak pandai membuat sinopsis. -story 3