Bukan urusanmu

2K 238 39
                                    

.

.

Tak terasa Pang sudah 3 bulan berada di kelas berbakat. Lambat laun ia mulai memahami karakter dari teman-temannya. Hanya Wave yang masih sulit untuk ditebak karakter aslinya. Entah mengapa seolah Wave membatasi dirinya untuk berbaur dengan yang  lain. Bahkan Pang dan Wave masih sering berselisih paham.

Pang POV

Aku tak habis pikir kenapa Wave itu sangat keras kepala, terlebih setelah ia menggantikan Punn menjadi ketua kelas. Huftt ... lebih baik aku mendinginkan kepalaku dulu, batin Pang.

Aku memutuskan pergi ke rooftop, di sana aku bisa sedikit bersantai karena tempatnya yang dipenuhi barang-barang bekas jadi beberapa murid enggan untuk ke sana. Saat aku membuka pintu rooftop, hembusan angin mulai menerpa wajahku. Dari atas sini aku bisa melihat murid-murid lain yang berlalu lalang.

Aku berjalan menuju sofa usang di kananku. Saat baru beberapa langkah, aku melihat sebuah tangan. Namun, dengan cepat tangan tadi ditarik ke belakang sofa.

"Siapa di sana?"

Hening.

"Haloo ... ada orang?"

Saat aku mengeceknya ternyata ada Wave yang sedang bersandar di balik sofa dan memejamkan mata.

"Wave? Apa yang kau lakukan di sini?"

Wave membuka mata lalu menatap tajam Pang. "Bukan urusanmu!"

Wave langsung berlalu meninggalkanku begitu saja.

Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Batin Pang.

Pang POV end

.

.

Saat Pang kembali ke kelas ia tidak melihat Wave.

"Ohm, Wave kemana?"

"Aku juga tidak tahu"

Pang kembali memperhatikan Pak Pom yang sedang menjelaskan entah apa di depan kelas.

Skip~

Pang berjalan menuju kamarnya, saat lewat depan kamar Wave ia berhenti.

"Apa aku tanya langsung saja ya?" gumam Pang.

Saat ingin mengetuk pintu kamar Wave ternyata pintunya terbuka. Wave kaget dan bermaksud untuk menutup pintu lagi, tetapi Pang langsung menahannya.

"Kenapa kau tak masuk kelas?"

"Sudah kubilang bukan urusanmu!" jawab Wave ketus.

Pang memperhatikan penampilan Wave.

"Apa yang kaulihat?!"

Pang tetap diam dan masih memandang Wave dari ujung rambut sampai ujung kaki. Wave yang melihat Pang lengah langsung mendorongnya dan menutup pintu.

Pang masih berdiri memandang pintu kamar Wave yang tertutup. Entah apa yang ia pikirkan, tapi setelah itu ia berjalan kembali ke kamarnya.

.

.

Wave POV

Aku bolos kelas tadi. Aku merasa sangat lelah jadi aku pergi ke kamar untuk tidur. Aku terbangun saat jam menunjukkan pukul 17.13, lalu langsung mandi dan berganti pakaian. Aku bermaksud untuk berjalan-jalan sebentar untuk mengurangi rasa suntun, tapi saat aku membuka pintu ternyata ada Pang. Aku kaget kenapa dia berada di depan kamarku. Kami tidak sedekat itu hinggak ia menemuiku di kamar. Bahkan setiap harinya pasti ada percekcokan antara aku dan Pang.

"Kenapa kau tak masuk kelas?"

"Sudah kubilang bukan urusanmu!" jawabku ketus sambil menyembunyikan rasa gugupku.

Pang memperhatikanku dari atas sampai bawah.

"Apa yang kaulihat?!"

Aku mulai panik, saat kulihat dia sedikit lengah, aku langsung mendorongnya dan menutup pintu tak lupa langsung aku kunci. Napasku memburu, kenapa juga aku harus panik karena Pang? Begitulah sekiranya yang ada dalam benakku.

"Dasar Wave bodoh! Apa yang harus aku lakukan sekarang."

Aku melihat diriku dipantulan kaca. "Dasar bodoh! Bodoh!" aku mengacak-acak rambutku karena bingung. "SHIAA!!"

Wave POV end

(Bayangin ini penampilan Wave)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Bayangin ini penampilan Wave)

Tbc~

Tes ombak dulu ay:"( aneh gak?????
😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Dan maaf baru sempet update:"(


Aku usahain buat kedepan cepet update yaa:))
Makasih buat yang masih mau nunggu bahkan kasih aku semangat ❤ makasih banget ❤khopkhun❤

Jangan lupa pencet 🌟 dan komen yaa;)
Love mak mak❤

Just A Choice[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang