CH-25

3K 259 43
                                    

NB!

Baca ini dulu biar ngerti alur nya!!

Untuk font yang miring semua itu berarti batinnya neng Jiyeon ya....

Sedangkan yang font miring dan diikuti tanda petik di awal dan diakhir itu berarti batin dari salah satu cast di second chance.

Okey...enjoy this story!

Hope u like it!!

oOo

Pintu raksasa itu terbuka lebar, Jiyeon ditemani dua kurcaci nya yang menggemaskan itu masuk kedalam ruangan kerja Sehun.

"Sayang..." Panggil Jiyeon membuat pria berparas dingin itu menoleh kegirangan.

Jujur saja, ia sempat lelah melihat berkas berkas yang tengah menggunung itu, suara lembut Jiyeon seolah vitamin penyemangat untuknya.

Seolah luput dari pengawasan Sehun, dua kurcaci menggemaskan itu telah menemukan sesuatu untuk mereka ganggu.

Sifat jahil bak iblis begitu melekat dibalik wajah polos tanpa dosa itu,

"Sehun, bisakah aku menitip anak anak? Aku harus menemani Krystal berbelanja untuk keperluan bayinya nanti..." Ucap Jiyeon pelan sembari membelai rahang tegas itu.

Bibir tipis itu membentuk lengkung kebawah, seolah tak ingin membiarkan sang istri untuk pergi.

Ih, kayak anak kecil deh!

"Boleh tidak?" Tanya Jiyeon manja sembari menyapukan telunjuknya di dada bidang Sehun,

Sehun mendengus sebal, ia tak bisa melawan sifat manja Jiyeon.

Hatinya terlalu lemah untuk itu!

"Oke! Pulang sebelum malam!" Tihtah Sehun tak ingin waktunya dengan Jiyeon terganggu.

"Tentu! Terima kasih sayang!" Jiyeon tersenyum gembira, Jiyeon pun mengecup bibir tipis itu singkat,

"Sayang, mama tinggal ya! Jangan nakal, jadilah malaikat kecil Mama yang baik!" Ujar Jiyeon ketika melihat dua kepala emas itu dibalik meja.

"Siap Mama!" Seru si kembar menggemaskan.

Jiyeon berjalan keluar pintu, meninggalkan Sehun yang menatap tak rela Jiyeon pergi.

Sreekkk!

Suara kertas terkoyak seolah menyadarkan Sehun dari kesibukan pikirannya.

"Astaga Nathan! Jangan mengacau disana nak!" Ujar Sehun dan langsung mengangkat Yeonathan untuk menjauh dari kertas kertas penting itu.

Brak!

Prang!

Buku buku tebal itu kini berserakan di lantai, vas bunga itupun kini sudah tak berbentuk,

Sena bertepuk tangan dan lari sebelum ditangkap oleh sang ayah.

Melihat sang ayah yang sibuk mencari Sena, Yeonathan pun berjalan mendekati patung ksatria berbaju besi itu,

Second Chance✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang