7. Sistem Kebut Semalam

582 104 42
                                    

"Dari mana aja sih!" Seru Doy, sejak tadi udah uring-uringan karena menunggu Jeffrey yang nggak kunjung datang, "yang tepat waktu dong!"

Cowok yang diduga penyebab uring-uringannya Dovy malah santai aja, Jeffrey menjawab sambil melepas sepatunya, "Ya sorry, kan gue abis basket."

"Basket mulu, nih kerjaan kelompok musti diurusin juga!"

"Iye abis ini gue urusin, bentar deh gue mandi dulu."

"Mana masih pake mandi segala lagi!"

"Ya terus mau lo begimane? Kaga mandi? Yaudah kalo gitu." Jeffrey merubah arah langkahnya menjadi kemari, mendekat ke arah lingkaran yang dibuat sejak setengah jam yang lalu. Padahal awalnya Jeffrey sudah tinggal selangkah lagi dari kamar mandi. Gara-gara Dovy!

"Jeff, Bau lo macem rafflesia arnoldii!" Ledek Dovy sambil menutup kedua lubang hidungnya.

"Lu pikir gua bangke?!" Jeffrey langsung ngegas.

"Itu juga masih bunga, masih ada sisi bagusnya!"

Sebenernya Yeri nggak terlalu bermasalah dengan keterlambatan Jeffrey, dia kan memang punya tanggungjawab lain yang harus dikerjakan. Padahal Tyong juga baru aja balik, tapi yang disemprot cuma Jeffrey doang. Kasian. Yeri akhirnya ikut menengahi, "Mandi dulu Jeff, kita tungguin kok."

Daripada semerbak bau keringetnya Jeffrey nyebar kesana-sini, batin Yeri.

"Tuh, Yeri aja nggak sensi. Lo ngapain amat sensi gitu doy?" Sahut Jeffrey.

"Ya Suka-suka gue." Balas Dovy.

Jeffrey nggak mempedulikan Dovy lagi dan langsung masuk ke kamar mandi dengan handuk di tangan kirinya.

Sejak setengah jam yang lalu, kelompok 20 sudah berkumpul di apartement miliknya. Tanpa Jeffrey dan Tyler tentunya, karena belum datang. Untung ada Johnny, teman se-apartment Jeffrey dan Tyleryang bisa membukakan pintu.

Kemudian mereka melanjutkan diskusi tanpa Jeffrey untuk sementara. Nggak terlalu serius juga pembahasannya, malah tergolong santai. Nggak tau juga kenapa si Doy ngegas terus begitu.

"Wangi banget ya gue ternyata. Haruuuum..." Ujar Jeffrey yang baru saja bergabung. Dia mengambil posisi tempat duduk di samping Yeri, "Iya nggak Yer?"

"Iya." Sahut Tyong.

"Gue nanya Yeri, Yong."

Tyong nyahut lagi, "Gue mewakili Yeri."

"Yeri nggak bilang mau diwakilin sama elo."

"Gue tapi pengen mewakili, biar lo cepetan diem."

Dovy ikutan nyaut, "Lagian lo wangi juga gara-gara sabun!"

"Ya iyalah! Emang sabun gunanya ituu!" Sahut Jeffrey.

"Ada lagi fungsi lain, Jeff." Kedua mata Tyong melirik Jeffrey, sambil menaik turunkan alis kanannya, tersenyum jahil.

"Apaan emang?" Tanya Yeri penasaran.

Tyong balik bertanya, "lo ngga tau Yer, fungsi lainnya?"

Dahi Yeri berkerut, dia nggak tau jawabannya, tapi juga penasaran, "Nggak tau. Apaan sih?"

"Jadi gini..." Tyong sengaja menggantungkan perkataannya.

"Waduh-waduh, udahin Yong. Jangan mencemari kesucian orang lo ya." Jeffrey panik, takut Tyong ngomong yang aneh-aneh.

"Kayak lo gitu yang udah tercemar?" Sahut Johnny yang lewat sambil membawa kamera barunya.

Yeri bingung, melihat ke sekelilingnya penuh tanya, "Bukannya selain bikin wangi, untuk membunuh bakteri?"

SEMESTER AKHIR; Jung Jaehyun [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang