BAB 1

22 7 0
                                    

Upacara bendera telah berlangsung dengan khidmat, dan telah usai beberapa waktu yang lalu. Dua pria berwajah tampan melewati lorong panjang. Salah satunya berhenti pada sebuah ruangan yang terdapat sebuah tulisan bernama yaitu, XI IPA 1.

"Kembalilah ke kelas mu. Jangan menggerayau ke tempat lain," ujar pria yang di depan pintu.

"Baiklah boy, belajarlah dengan baik," jawab pria satunya lagi sambil mengusap kasar rambut pria di depan pintu. Hingga membuat pria itu berteriak kesal, sedangkan pria tadi telah berlari kecil dengan melambaikan tangannya.

"Juannnn!!!" teriaknya yang disertai suara desisan. Mengetahui bahwa teriakannya mengundang banyak perhatian orang membuat pria itu buru-buru masuk ke kelasnya.

Derap langkah kaki pria itu membuat siswa-siswi yang sedang bercengkerama dengan kegaduhan yang luar biasa, masing-masing terdiam dan membisu saat melihat pria itu melangkah ke arah bangkunya yang berada di pojok ruangan tersebut.

Selang beberapa lama, seorang wanita dengan seragam berwarna ice blue melangkah masuk dengan seorang gadis dibelakangnya.

"Pagi, anak-anak. Hari ini kalian memiliki teman baru. Perkenalkan dirimu nak," wanita bername-tag Grace Carolline itu tersenyum ramah pada muridnya dan gadis di sampingnya.

"Taalea," baik murid dikelas ataupun Grace menatap kaget pada gadis yang berdiri diruang kelas tersebut.

Grace tertawa kikuk sambil mendengar beberapa bisikkan dan tatapan para muridnya, yang seakan-akan menuntut lebih jawaban pada Grace. "Hmm, Taalea tadinya bersekolah di sekolah MIKROKOSMOS NATIONAL yang berada di Inggris," mendengar ucapan dari Grace para murid kembali bergaduh. Menanyakan maksud dari gadis itu pindah dari sekolah yang sangat bergensi tersebut. Namun sang guru hanya tersenyum manis sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan. "Taalea, kau akan sebangku dengan Juna yang berada di pojok sana," lanjutnya.

Taalae hanya menganggukkan kepalanya tanda memahami maksud dari Grace. Para pria di ruangan itu bersiul dengan berisik saat Taalea melangkahkan kakinya menuju bangkunya.

Taalea mendudukkan bokongnya pada kursi yang tersedia di sebelah murid bernama Juna. Sedangkan, pria itu tersentak dan menyadari jika ada yang masuk ke wilayahnya.

Juna memandang sengit ke arah gadis disampingnya. Taalea yang merasakan bahwa ada yang menatapnya dengan intens segera memutar kepalanya ke arah samping. Ia bahkan menyinggungkan senyum miringnya pada Juna, membuat pria itu menambah ketidaksukaannya pada gadis itu.

"Bu," Juna mengacungkan tangannya ke atas. Grace yang sedang menjelaskan didepan sana, memutar kepalanya menatap ke arah Juna.

"Ya, Juna," jawab Grace dengan tersenyum.

"Kenapa dia duduk dibangku ku?"

"Ada apa dengan bangku ini?" pertanyaan yang dilontarkan oleh Juna, kini dipertanyakan lagi oleh gadis di sampingnya.

"Aku tak menyukainya," sanggah Juna dengan tatapan tajamnya.

"Apakah, aku harus membuatmu menyukaiku terlebih dahulu? Sama disaat kau menyukai bangku ini?" mendengar ucapan gadis itu membuat orang-orang yang berada diruangan tersebut kaget. Lihatlah cara gadis itu memangku dagunya sambil mengedipkan matanya serta tersenyum manis. Sebuah senyum yang begitu memikat.

"Hmm, maaf Juna. Cuma bangku kosong yang tersisa adalah bangku mu," Grace berucap begitu sangat hati-hati.

"Tapi bu," Juna masih ingin menyangkal, tapi lagi dan lagi gadis itu menjawab membuatnya sangat kesal.

"Aku menyukai bangku ini bu," ucapnya sambil masih dalam posisi yang sama sambil menatap Juna.

"Juna, Taalea. Berhentilah membuat kegaduhan. Teman-teman kalian ingin belajar, jika kalian berdua tak ingin belajar silahkan keluar dari kelas saya. Dan untukmu Juna, tolong pahami keadaan!!!" mendengar seruan Grace, Juna langsung terdiam dan tak bisa membantah lagi ucapan gurunya tersebut.

WHY YOU LOVE ME?  (SLOW UPDATE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang