Chapter 16 | Maaf

206 47 34
                                    

***

Sudah 2 hari Clara tak masuk sekolah, meskipun Daren sudah menasehati nya, tetap saja untuk saat ini ia tak mau untuk bertemu dengan Alvaro lebih dulu.

"Cla, sekarang lo gak mau sekolah lagi?" tanya Daren.

"Gak mau, lo aja yang sekolah sana," balas Clara.

Daren hanya menghela nafas lelah, lalu berpamitan untuk berangkat sekolah.

Daren pov

Gue gak habis pikir sama Alvaro, tega-teganya dia perlakuin adik gue kayak gitu, liat aja gue gak akan tinggal diam, gue bakal buktiin pilihan dia itu salah, tapi dengan cara halus tentunya.

Setelah 15 menit diperjalanan, akhirnya gue sampai disekolah.
Dan saat gue masuk kelas, gue liat Alvaro lagi baca buku, gue tarik tangannya dan bawa dia ke rooftop.

"Kenapa lo ajak gue kesini?"

"Bunda meninggal."

Daren pov end

Author pov

"Hah? Jangan ngaco lo, becandaan lo gak lucu tau gak," ucap Alvaro.

Daren duduk disalah satu kursi di rooftop disusul dengan Alvaro.
"Gue gak becanda, 2 hari yang lalu, nyokap nyelametin bokap dari kecelakaan dan yang jadi korban nyokap dan meninggal ditempat. Selama 2 hari ini Clara juga gak sekolah, keliatannya emang keadaan dia baik-baik aja, tapi itu cuma topeng belaka, setiap malam dia selalu nangis, dan sekarang gue mau peringatin lo, jangan sakiti perasaan adik gue, gue gak sebodoh apa yang kalian kira, gue tau semuanya, gue tau tentang lo, Arka, juga Raisa. Lo bisa bohong sama gue, tapi lo gak bisa nutupin kenyataan itu, kalo lo masih nyakitin perasaan adik gue, siap-siap kehilangan dia," jelas Daren menepuk bahu Alvaro.

"Sorry gue gak ada disaat kalian terpuruk, gue turut berduka cita, gue tau gue salah, gue bakal coba minta maaf sama Clara, tapi soal Raisa lo... lo tau dari mana?"

"Kalo soal adik gue, gue gak akan tinggal diem. Semua masalah dia gue tau, bukan karna Clara ngadu, tapi karna gue sendiri yang cari tau. Gue cuma mau yang terbaik buat adik gue, dan gue harap, dengan segera lo beresin masalah lo, dan beresin juga hati lo, tata kembali hati lo, yakinin diri lo sendiri buat naruh perasaan sama satu cewek, kalo gak gue sendiri yang turun tangan," Daren meninggalkan Alvaro sendiri yang masih mencerna perkataannya itu.

"Sorry Cla," gumam Alvaro.

***

Seharian ini, Clara hanya mengurung diri di kamar, tak pernah menghiraukan ketukan pintu dari ayahnya, atau pun bunda barunya itu.

"Clara kangen Bunda," gumamnya sambil memeluk foto Clarisa.

Tok
Tok

"Clara, keluar ya, disini ada Alvaro," ucap Arizka.

Clara mendengar itu, tapi untuk saat ini, dia tak mau bertemu dengan Alvaro.

"Clara."

Itu suara Alvaro, Clara sangat mengenalinya. "Clara buka, gue pengen ngomong," ucap Alvaro.

My Bad Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang