28. SH | Taehyung's request

202 30 2
                                    

Happy reading!!!

Yerin berjalan masuk kerumah setelah seharian dari sekolah. Gadis itu teriak untuk memanggil penghuni bahwa dirinya sudah pulang, biasa nya Yerin disambut terutama oleh kedua kakak nya.

Kali ini begitu berbeda, kenapa tidak ada yang menyahuti teriakan nya, kemana mereka semua yang tidak biasa nya?

"Yerin~ah?"

Yerin mengalihkan pandangannya ke arah si empu yang memanggil nya. Yerin membungkukkan badan nya, menyapa lembut pada pria itu.

"Ah, Taehyung oppa."

"Kau pasti lelah, kan? Bersihkan diri mu dulu, setelah itu makan bersama dengan ku," kata Taehyung pada Yerin.

Yerin hanya bisa tersenyum menanggapi nya. "Oppa," sahut Yerin.

"Mwo?"

"Kemana yang lain, kak Jen, kak Soo, mama dan papa ku?" Tanya Yerin.

"Oh, mereka pergi dari tadi sore. Hanya aku dirumah saja Sendiri disini." Ungkap nya.

"Kamu tahu kemana perginya?"

"Tidak."

Yerin mengangguk. "Mino, taeyong?"

"Pergi."

Yerin manggut-manggut. "Semua orang meninggal aku,"

"Yak. Siapa yang meninggal kan mu, aku tidak meninggalkan mu" sahut Taehyung setelah mendengar gumaman Yerin tadi.

"Aku bahkan tidak ikut pergi karena aku memikirkan mu," ungkap Taehyung.

"Wae?"

Merasa di tanya, pada akhir nya pertanyaan yang di lontarkan yerin untuk dirinya membuat Taehyung gugup untuk menjawab apa yang cocok untuk di jawab.

"Ani, lebih baik sekarang kamu bersihkan diri saja. Tidak ada makanan sih, tapi nanti aku coba untuk memasak nya," kata Taehyung.

"Oppa bisa masak?"

"Tidak, tapi di coba mungkin saja bisa," ucapnya dengan Percaya diri.

"Benarkah? Kenapa ga pesan driver aja lebih praktis," usul Yerin.

"Buatan kita lebih nikmat, yer, kalo Mesan memang mudah, tapi harga nya, lebih baik simpan saja duit nya dan pakai saja bahan yang masih tersedia."

Yerin tersenyum hangat. "Arraseo."

"Lebih baik kamu bersihkan diri dulu, jika sudah nanti turun."

"Ne, aku permisi dulu." Yerin langsung melangkah dengan cepat untuk menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Yerin langsung menutup pintu dengan kencang. Gadis itu bersandar di dinding pintu dengan senyum yang girang.

"Kenapa ga dari dulu rumah sepi kaya kuburan gini, kan, enak ya Ampun bisa berduaan dengan ciptaan mu yang menawan. Nikmat emang tak bisa di dustakan,"

someone's husband (Taerin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang