Rivalry

510 41 4
                                    

Bagi yang mau membaca atau sudah membaca. Jangan lupa vote ya readers😉

Please support my FF💕



Seperti biasanya Eun Ji menjalankan aktivitas sebagai pelajar meski sebentar lagi dia tidak akan menyandang gelar sebagai pelajar.

Eun Ji terduduk manis di bangku halte untuk menunggu bus searah dengan sekolahnya.

Tak lupa pula earphone berekornya sudah terpasang di telinganya.

Sesaat bus yang ia tunggu tiba, segera menempelkan bus card itu dan berjalan memilih tempat andalannya seraya menggeser pegangangan kaca bus itu setengah terbuka.

Terpaan udara sejuk menyapu wajahku bahkan bisa ia rasakan aroma musim dingin menusuk indera penciumannya.

Mereka yang berlalu lalang dengan mantel dan tas yang di jinjing seakan menambah suasana pagi ini.

Eun Ji tersenyum menatap orang-orang itu yang telah berjajar rapi layaknya para prajurit militer menunggu aba-aba si benda berbentuk panjang yang memiliki beragam warna. Ditambah alunan lagu yang menggaung di telinga ku seakan menghidupkan suasana.

Layaknya cairan pemutih yang bercampur dengan air-menyebar tak tentu arah. Tak kala bus berhenti saat lampu merah menyala.

Saat sedang asyik menikmati pemandangan di luar dan kali ini sungguh membuatnya kehilangan selera.

Eun Ji memasang wajah datar tanpa mengalihkan pandangan pada sang pencari perhatian.

Tanpa permisi seseorang meraih earphone yang terpasang di telinga kiri.

Ia memejamkan mata jengah dan mengela napas panjang.

Eun Ji menoleh sembari masih terpejam"Yaa.. Nam Joo Hyuk. Bisakah kau tidak bertingkah menyebalkan." Sontak Eun Ji terbelalak ternyata dugaannya salah sasaran sampai tubuhnya menghantam kaca bus.

"Kamjjagiya!" kejutnya membuka mulut melihat pria misterius di sampingnya.

Semuanya serba hitam dari atas hingga bawah. Eun Ji dibuat heran oleh pria misterius ini.

Dia menatap mengarah Eun Ji dan menaikan topi hitam yang sedari tadi menutupi hampir seluruh wajahnya selain menggunakan masker.

"Jangan samakan aku dengannya! Aku ini berbeda dengannya. Paham!" Dia lalu melipatkan keduanya angkuh fokus ke depan.

Eun ji mendongakkan kepalanya seraya mendengus kesal dan menatapnya tak terima. " Yaa! Apa sudah menjadi kebiasaanmu datang seperti hantu?" Ia menengadahkan tangannya malas," cepat kembalikan selagi aku memintamu baik-baik." Dia berbalik menatap Eun Ji.

Eun Ji mengisyaratkan ia untuk mengembalikan ke tangannya.

Begitu lengahnya Eun Ji membiarkannya bersandar di bahunya dan terpejam tanpa mengindahkan perkataannya.

Sekejap tubuhnya menegang karena tidak ada jarak yang ia tinggalkan dan mereka berakhir layaknya perekat.

"Ya-a! Cepatlah menyingkir-lah da- dariku!" gertaknya tersendat karena gugup.

Eun Ji meliriknya yang melipatkan kedua tangannya ke dada.

Rasanya wajah Eun ji mulai memanas dan detak jantungnya seperti menancapkan kecepatan tinggi.

Bagaimana Eun Ji ingin menggertaknya untuk berucap saja sulit dan berbelit.

Apa dia ingin membuatnya kehilangan kesadaran?

My friend is idol [FF Suga] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang