Happy Reading-!
"Ahh, panas banget Gusti. Kalo misal Echan jadi tambah item gimana? Mana mamih nyuruh beli tepung lagi. Ga masalah sih sebenernya. Tapi ini tuh warungnya jauh banget."
Haechan terus saja mengeluh selama perjalanan pulang dari warung. Iya, setelah membeli tepung.
Laki-laki berkulit tan itu diam sejenak. Memandangi sosok tidak asing di sebrang jalan. Banyak nya kendaraan yang berlalu lalang, membuat Haechan menyipitkan matanya untuk melihat lebih fokus.
"Eh? Kayak kenal," gumamnya seraya menggigiti jempol kanannya.
"Samperin aja kali ya? Kalo kenal yaudah, kalo ga kenal nanti gue ajak kenalan," seru nya riang.
Haechan menoleh kanan-kiri untuk menyebrang dengan aman. Setelah dirasa jalanan mulai lengang, ia melangkah dengan riang.
Sedangkan orang yang hendak dituju Haechan, bergerak gelisah. Bagaimana mungkin ia akan bertemu dengan orang yang ia kenal disini?? Saat seperti ini pula.
"Halo!" sapa Haechan ceria. Membuat sosok yang wajahnya tertutupi topi sedikit itu menoleh gelagapan.
"E-eh? Halo juga, Chan," balas orang tadi sopan.
"Ngapain disini?" tanya Haechan dengan melongok melihat apartemen mewah didepannya. Ah, sepertinya ia tak asing dengan apartemen ini.
Woah, ternyata milik Bu Yoona. Guru bahasa inggrisnya. Dan satu lagi, untungnya dia kenal dengan orang ini.
"E-e.. eum, ga lagi ngapa-ngapain," ucapnya gugup. Membuat Haechan menoleh dengan kernyitan dahi yang samar. Orang tadi mengalihkan pandang, menghindari kontak mata dengan Haechan.
"Oh, lagi jalan-jalan aja," jawabnya dengan ringisan. Tentu setelah melihat beberapa orang berjalan di trotoar sebrang jalan.
"Oalah..kirain ngapain." Haechan mengangguk kecil.
Lalu atensi nya tertuju pada tangan kiri orang dihadapannya yang seperti sedang memegang sesuatu. Tapi disembunyikan di belakang punggung. Why?
"Itu.." Haechan menunjuk belakang punggung lawan bicaranya. "Bawa apa?" sambungnya.
"Ga ada apa-apa, hehe." ujar orang itu dengan kaku.
"Eh? Pisau? Ngapain?" tanya Haechan heboh saat tidak sengaja matanya menangkap benda yang ada dibelakang punggung orang didepannya.
Sontak orang itu melotot lebar. Lalu melihat sekeliling.
'Untung sepi..' ia menghembuskan nafas lega.
"Ngapain?" tanya Haechan sekali lagi.
"Ikut gue. Jangan banya cakap!" kata orang itu dengan menyekap mulut Haechan, dan membawa laki-laki bermarga Lee itu menjauh dari kerumunan.
"Chat gue ke Renjun udah centang biru!" seru Jeno kencang.
Sontak satu meja menoleh cepat. Beberapa--mungkin semua, anggota dream-- menunjukkan ekspresi terkejut.
Haechan tersedak es batu yang sedang ia gado. Lantas menatap Jeno penuh keheranan.
Bukanya-- tadi ia melihat sendiri Renjun ditikam. Dan laki-laki berdarah China itu juga sudah terjatuh ke lantai kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
•ʀᴇʟᴏᴀᴅ
Детектив / Триллерft. 엔시티 드림 [NCT Dream] ❝ Reloading members, complete ❞ Collab with @craz-ume