GC 6

451 57 38
                                    

Puluhan pasang mata tertuju padanya sekarang. Menunggu ia buka suara yang dari tadi masih terdiam dua menit yang lalu.

"perkenalkan namaku Kang Jihoon, mohon bimbing untuk kedepannya. Senang bertemu dengan kalian,"

Bagus, sangat lancar. Getaran gugup suaranya sukses ia tahan.

"Jihoon, Kenapa dengan kakimu?" suara itu berasal dari sudut belakang kiri kelas, ia menopang wajah dengan tangannya.

Pertanyaan yang sudah Jihoon tebak sebelumnya, pertanyaan ini pasti akan dilontarkan padanya.

Menjawab dengan mantap,"hanya karena kecelakaan kecil." sampai merengut nyawa kakekku, lanjutnya dalam batin.

"kau tidak cacatkan?" orang tepat didepannya bertanya dengan sarkas, bersedekap dada menunggu jawaban.

Pandangan mereka menjadi intens menanti jawaban dari Jihoon.

"tidak, aku hanya perlu beberapa fisioterapi sedikit lagi hingga aku bisa berjalan dengan normal."

Mereka serentak mengangguk, dan dilanjutkan sesi pertanyaan yang lebih bersahabat dari sebelumnya.

"baiklah, sudah cukup sesi perkenalannya. Jihoon, kamu bisa duduk di sana."

Guru tampan itu menunjuk kursi kosong yang ada di depan pemuda yang bertanya pertama kali dengan Jihoon.

Mereka duduk satu meja berdua, tepat di samping kursi kosong itu ada seorang pemuda yang sejak awal tidak mengangkat wajah dari meja menghadap pada jendela. Sepertinya tidur.

Jihoon mengangguk, mulai melangkah membawa tongkatnya kearah tempat duduk yang ditunjuk tadi.

Pemuda yang pertama kali bertanya padanya, tersenyum kecil. Lalu tanpa di suruh ia membantu menggeser kursi untuk Jihoon duduki.

"terimakasih hm—"

"namaku Na Jaemin, senang berkenalan denganmu. Kuharap kita bisa berteman baik setelah ini." senyum ramahnya ia beri pada Jihoon.

Seharusnya Jihoon yang mengatakan itu, ia hanya bisa mengangguk dengan semangat.

"dan yang disebalahku namanya Park Jisung. Jangan menatapnya, dia sedikit aneh jika melihat yang hm kau tahu, imut, jujur saja kau imut dan menggemaskan."

Bisikan diakhir kalimat membuat Jihoon bingung, ia tidak paham maksud dari pemuda tampan ini.

Mata Jihoon melirik kearah Jisung, tidak mengindahkan perkataan Jaemin sebelumnya.

"astaga, dia sangat menggemaskan. Aduh tisu, Jae! ambilkan aku tisu!" Jisung menatap malu-malu pada Jihoon yang membulatkan matanya tidak percaya.

Jisung mimisan.

"sudah ku katakan jangan melihat kearahnya," Jaemin meraih tisu dari laci mejanya dan memberikan itu pada Jisung.

Park Jisung, aneh.

Tidak mau melihat itu, Jihoon membawa tubuhnya menghadap kedepan, mengeluarkan buku pelajaran didalam tas yang sudah disiapkan Daniel untuknya. Ia tidak perlu susah-susah meminjam buku pada teman sebangkunya karena itu.

Daniel benar-benar mengurus semua keperluan Jihoon.

Jam pelajaran pertama adalah pelajaran fisika, Ji Chang wook merupakan guru yang mengajarinya ternyata.

Ia mulai mendengar setiap penjelasan oleh guru muda itu dengan baik, dan mencatat catatan penting dalam buku kosongnya.

Mengabaikan lirikan-lirikan malu Jisung padanya, bahkan Jaemin memukul pemuda itu meminta berhenti menatap Jihoon.

Get Closer (NIELWINK) I√Where stories live. Discover now