BRIDGE???

2.5K 79 5
                                    

Annyeong chingudeul...Author mau minta maaf dulu karena gak bisa tepatin janji author di Chap sebelumnya dan itu gara-gara Flashdisk yg nyungsep ke bawah tumpukan semen...hehehe. Mianhae....okelah kalau begitu Happy reading aja ya?

Kyuhyun POV

"MWO???" aku sukses berjengit dari kursiku saat mendengar pengakuan Hyena. Dia cemburu pada Heejin? Sulit di percaya dia bisa mengakui itu meskipun secara tidak langsung.

"Bwahahaha...." tawaku pecah begitu saja tanpa bisa ku kontrol. Sungguh saat dia menceritakan hal itu, wajahnya benar-benar lucu. Dia terlihat malu-malu dan itu membuat wajahnya menjadi sangat imut.

'Brak!!!'

Dia menggebrak meja tempat kami makan yg sontak membuat semua mata restoran ini menoleh ke arah kami. Tawaku juga sontak berhenti meski masih tetap saja menghasilkan kekehan-kekehan kecil.

Aku meliriknya dengan senyum jahil di bibirku. Kedua pipinya mengembung dan bibirnya manyun. Apa dia tidak tahu betapa manisnya dia saat mengatakan hal itu? Dia cemburu kan? Benar-benar di luar dugaan. Hatiku sungguh melonjak-lonjak senang karena hal itu. Itu berarti dia benar-benar mencintaiku. Aku kembali terkekeh geli.

"Aish..." dia mendengus kesal. Aku berusaha menetralkan suaraku dan benar-benar menghentikan tawaku. Tanganku meraih telapak tangan nya yg tengah memaikan sedotan di gelasnya dan itu sontak membuatnya menoleh padaku. Mungkin jika aku tidak sedang dalam situasi serius, aku pasti sudah kembali tertawa melihat ekspresi wajahnya yg selalu terkejut saat aku melakukan skinship. Aku menggenggam tangan itu erat dan lembut. Mataku menatapnya tepat di manik mata nya yg jernih.

"Hyena-ya, kau percaya padaku kan? Kau tahu? Heejin itu yeoja yg selalu ingin ku lindungi. Yeoja yg selalu membuatku khawatir." Dia melotot tajam. Aish...dia pasti sudah mengambil kesimpulan yg tidak-tidak.

"Aku ingin melindunginya karena dia adalah dongsaengku. Kau tahu hubunganku dengan Heechul hyung kan?" dia mengangguk mengerti. Baguslah. Aku hanya takut mata indah itu keluar dari tempatnya jika dia terus melotot seperti tadi.

"Heejin itu dongsaeng Heechul hyung, itu berarti dia juga dongsaengku. Dongsaeng yg harus selalu ku lindungi. Kau mengerti kan?" Aku menatapnya penuh arti berusaha meyakinkan nya dengan semua kata-kataku. Dia hanya mengangguk pelan dan aku mengurai senyum terbaikku. Kau memang gadis yg sempurna jagiya.

"Hah...senangnya mengetahui kau cemburu seperti itu." ujarku santai dengan nada jahil. Dengan terburu-buru dia menarik tangan nya dari genggamanku. Aku tertawa kecil. Wajahnya memerah, sangat lucu, lebih lucu dari sebuah boneka.

"A...aku...aku tidak cemburu..." sungutnya kesal yg semakin membuatku ingin tertawa. Apa dia tidak tahu, semakin dia menyangkal, itu berarti dia juga semakin mengakuinya secara tidak langsung. Ckckck.

"Benarkah kau tidak cemburu?" dia tidak menjawab. Wajahnya menunduk. Aku mensejajarkan wajahku dengan nya.

"Jinjja? Kau benar-benar tidak cemburu?" desakku masih dengan nada jahil.

Dia mendengus kesal dan mengalihkan wajahnya dariku. Aku kembali menegakkan wajahku, menatapnya yg tengah memandang keluar kaca restoran. Aish...dia itu. Kekasihnya itu aku!!! Bukan tiang listrik di sebrang jalan.

"Baiklah kalau kau memang tidak cemburu." ucapku santai seraya pura-pura hendak beranjak pergi.

1...2...

"Ne aku cemburu." ucapnya cepat-cepat dan sangat lirih.

Aku kembali mendudukkan diriku di kursi, menatapnya gemas. Dia ini sungguh menggemaskan.

"Mwo? Ulangi, aku tidak dengar." godaku seraya mendekatkan telingaku padanya.

"Aku cemburu." ucapnya agak sedikit lebih keras.

Love in the CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang