Chapitre 11: Plus Que Jamais

376 165 209
                                    

Agustus—

Bulan dimana menandai puncak musim panas di negara mode itu. Matahari di kala itu tampak lebih superior dari sebelumnya. Pancaran cahayanya, menyinari dunia seakan tengah melukis langit biru dengan kuas emas yang menghangatkan. Musim yang sangat cocok untuk menghabiskan quality time dengan keluarga apalagi suasana liburan musim panas masih kental terasa.

Sayangnya itu tidak berlaku untuk Emu.

Gadis manis itu merebahkan diri di sofa 'malasnya' seraya menatap kosong televisi yang ada dihadapannya. Tangan mungilnya memegang sebuah remoto control. Ibu jarinya sibuk memencet tombol dan memindah channel televisi tanpa bisa menentukan tayangan yang ingin ditontonnya.

"Ahh...."

Mendesah berat, Emu menekan tombol off dan mematikan televisi miliknya. Bangkit dari sofa, Emu beranjak ke ranjang besar miliknya. Merebahkan diri-tangannya meraih pemutar musik kesayangannya lalu mengenakan headphone putih dan memutar playlist favoritnya. Menatap langit-langit kamarnya, pikirannya melayang entah kemana. Sesekali bersenandung mengikuti musik yang diputarnya, Emu berharap bisa membunuh rasa bosan yang tengah dia rasakan.

Sundulan lembut dari makhluk berbulu menggelitiknya, Emu terkikik begitu melihat kucing kecil miliknya tengah mencari perhatian darinya. Emu bangkit lalu menyenderkan diri di kepala ranjangnya, tangannya meraih kucing abu-abu miliknya dan menaruhnya di pangkuannya. Mengelus lembut kepala sang kucing, Emu tersenyum kecil melihat sang kucing mendengkur menikmati elusan sang majikan.

"Aku bosan, Legolas! Hanya kamu temanku saat ini!" ucap Emu tetap mengelus bulu lembut sang kucing pemberian Masamune yang diberi nama Legolas salah satu tokoh favoritnya dalam novel Lord of The Ring.

Bagaimana tidak merasakan bosan. Hunian mewah milik keluarga Renouard itu terasa sangat sunyi baginya. Masamune, Kuroto, dan Kai kini tengah tenggelam dalam kesibukkan mereka masing-masing hingga terkadang Emu merasa jika ketiganya melupakan sosoknya. Sang ayah, terlihat sibuk mengurusi tetek bengek perusahaan di kantor pusat. Apalagi semakin banyak anak perusahaan yang dibuka di berbagai tempat di belahan dunia. Hal itu pastinya mempengaruhi Kuroto juga. Sang kakak tertua kini sibuk melintasi berbagai negara untuk memastikan cabang lain yang berada di luar Perancis beroperasi sesuai dengan Standar Operasional perusahaan. Sedang Kai, kini tengah semakin disibukkan dengan kuliah dan project yang tengah dikerjakannya untuk mengembangkan perusahaan miliknya sendiri. Mungkin saat ini perkuliahan masih belum dimulai, namun Kai kini tengah sibuk berkonsultasi tentang mata kuliah yang akan diambilnya di semester baru mendatang. Selain itu Kai dan Machi semakin gencar mengembangkan game milik mereka setelah kejadian pencurian project game miliknya yang hingga kini masih belum diketahui siapa yang berani menjual 'pekerjaan' milik Kai dan Machi ke perusahaan game lain yang mereka anggap sebagai rival.

Kesepian, mungkin kini yang tengah Emu rasakan. Bertemu dengan ayah dan kedua kakaknya saja kini jarang terjadi. Mereka lebih sering berada diluar rumah, bahkan terkadang tidak pulang selama beberapa hari. Emu mengerti jika mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, tapi Emu tidak meminta waktu banyak. Gadis manis itu hanya ingin sesekali mereka bisa meluangkan waktu untuk makan bersama seperti sebelum kesibukkan menguasai mereka.

Salahkah Emu meminta hal itu kepada mereka?

[FF] ѕумρтôмєѕ [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang