11✅

292 10 0
                                    

Happy Reading😄🤗

"Dahhh hyung"

Jaehyun hanya melambaikan tangan dan menatap punggung mereka yang sudah tak kelihatan lagi.

"Jaehyun taeyong ayuk pulang"ucap yoona.
"Iya mah"ucap kedua nya.

Selama perjalanan pulang heninng tak ada yang membuka suara semua fokus dengan apa yang di lakukan masing masing,setelah 45 menit akhirnya mereka sampai dirumah.

"Dah sampai ni"ucap yoona.
"Iya mah"ucap kedua nya sembari turun dari mobil.

"Umm mah jae mau tanyak"ucap jaehyun gugup.
"Tanyak apa jae"
"Kalau jaehyun menikah dengan taeyong boleh?"
Taeyong yang mendengar ucapan abang nya hanya menunduk menutupi rona di wajahnya.sebenarnya taeyong mencintai jaehyun dari lama bukan sebagai saudara melainkan mencintai layak nya orang lain.

"Boleh aja kan kalian bukan saudara kandung jadi itu sah sah aja"
"Oke mah"

Setelah itu jaehyun langsung menghampiri dan memegang tangan taeyong dan berkata.

"Um tae aku mencintai mu bukan karna kau adik ku tapi karna kau yang akan menjadi pasangan ku nanti jadi will you marry me?"ucap jaehyun sembari memegang tangan taeyong.

"Um tae aku mencintai mu bukan karna kau adik ku tapi karna kau yang akan menjadi pasangan ku nanti jadi will you marry me?"ucap jaehyun sembari memegang tangan taeyong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yes,i want to😶"

Mama yoona mah hanya terseyum melihat adegan jaeyong itu.
Tanpa aba aba jaehyun langsung taeyong dan taeyong membalas dengab senang hati.

"Tapi kita menikah setelah jiji tak apa?,aku hanya ingin menyaksikan dia mengucap janji suci itu"

"Tentu saja tidak apa"




°~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~°
Beberapa bulan setelah kelulusan jiyoung&mingyu,sekarang disini mereka melakukan acara pernikahan.

Kursi berjejer di penuhi dengan orang orang yang hadir untuk menyaksikan moment di persatukannya dua insan.

Disini jiji di ruang tunggu menunggu moment yang akan ia rasakan beberapa menit lagi.
Seorang wanita berseragam datang dan mengatakan untuk bersiap.

"Nak kau siap?"tanya seseorang laki laki dengan wajah yang di hiasi senyum,sorot matanya yang hangat membuat jiji menyamakan pegangan pada sang lelaki.

Dengan penuh keyakinan rasa gugup yang menjalar ke seluruh tubuh,jiji tersenyum senyuman yang paling indah yang pernah ia tunjukan.

"Aku siap pah"jawab jiji lembut.
Mereka berjalan beiringan dengan suho sebagai ayah yang akan menyerahkan putri kepada lelaki yang menunggu nya di depan sana.

Kehadiran mempelai pengantin yang di iringi dengan alunan musik dihiasi oleh cahaya mentari sebagai lampu sorot yang mengikuti kemana arah jiji pergi.

Cahaya itu membuat semua enggan untuk melihat dari mana datang nya membuat bias yang membuat jiji berada di luar waktu seakan waktu berhenti mentari berhenti hanya untuk mengiringi langkahnya.

Kini jiji melihat seorang laki laki gagah dan tampan mengunakan jas yang berpadu sempurna yang menyambutnya.senyum nya yang menawan yang tak bisa jiji relakan walau sedetik.Terlalu indah sampai jiji merasakan air mata berada di ujung.

"Jika kau menangis sekarang acara ini akan batal"goda mingyu sembari berbisik.

Jiji hanya tersenyum menanggapinya.
Disini jiji di atas altar disaksikan semua tamu undagan menepati janji nya,menjawab keingininan mingyu,menggapai kebahagian.
Mulailah mereka mengucap janji suci yang di pimpin oleh pendeta.

Saudara kim mingyu,bersediakah dirimu,berjanji untuk menaati dan mengahargai baik senang maupun susah,seorang berharga di kanan my yang sekarang engkau pegang tangan nya.Apakah anda berjanji untuk menempat kania sebagai yang utama dari segala hal,menjadi suami yang terbaik menjadi tempat bergantung hanya baginya selama lamajya hingga akhir hidup anda...Bersediakah anda?.

Mingyu tersenyum,dengan suara tegas dan gagahnya "saya bersedia"

Pendeta juga bertanya hal yang sama kepada jiji.
Dengan penuh kelembutan dan keyakinan jiji menjawab"saya bersedia"

Pendeta meminta cincin untuk disematkan cincin yang membuktikan keseriusan mereka,sebuah simbol yang sangat berarti kesetiaan yang tiada batas.

Kedua cincim telah di sematkan,kedua mempelai di persilahkan untuk melakukan ritual terakhir,saling memadu kasih dan bukti cinta.

Minyu mendekatkan dirinya pada jiji perlahan namun pasti.Kedua bibir itu itu bertautan,sebagai awal dari kehangatan untuk selamanya.

Tepuk tangan,tangis haru menjadi pengiring awalnya kehidupan baru mereka sanak keluarga,sahabat,rekan,semua yang hadir mengeringi dengan restu dan doa.

Satu persatu tamu pernikahan berjalan menghampiri pengantin untuk memberi ucapan selamat.

"Selamat ya bro udah nikah aja nih"
"Hehehe iya thank you,lu cepet nyusul"
"Iya iya ntar gua nyusul"

"Selamat ya ji"
"Makasih yerii"

"Selamat sekali lagi ya untuk anak papa jadi istri yang baik"ucap suho.
"Pasti pah"
"Mingyu jaga anak papa ya"
"Iya pah"

"Selamat ya anak mama sayang"kali ini irene yang bicara
"Iya mah"

"Selamat ya nak udah jadi suami aja kamu,jaga jiji baik-baik jangan sampek jiji nangis"ucap kedua orang tua mingyu.
"Iya mah pah"

Sekarang giliran jaeyong dan yoona&siwon yang memberi ucapan selamat.

"Selamat ya jiji"
"Makasih mama yoona papa siwon"

"Heyy adek kakak udah jadi istri orang aja ni,selamat ya jadi istri yang baik untuk suami dan anak kamu nanti"
"Maksih kak jae"
"Selamat ya ji"
"Maksih jga tae"

"Kalian kapan nyusul ni"mingyu angkat bicara.
"Bulan depan kita nyusul kan sayang"ucap jaehyun sembari merangkul pundak taeyong.

  Taeyong hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

"Kak jae gak sabaran pasti jadi pengen cepet cepet nikah ni"
"Tau aja kamu"

Mereka hanya tertawa ringan dengan obrolan yang mereka bicarakan.


Ceritanya berakhir disini^^


Cerita nya ga jelas banget ya'--'...maaf sebelumnya kalau ga sesuai dengan yang kalian bayangin aku juga masih rada bingung untuk endingny karna ini yang pertama bagi aku.

Bye bye~~~

THE END

Brother||Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang