Prolog
Melalui secercah cahaya di tengah keheningan malam, bersatu dengan suara angin yang menderu. Terlihatlah seorang gadis yang memiliki mata cokelat dengan tatapan tajam. Menatap orang yang berlalu lalang di depannya, sambil sesekali menulis kata-kata di buku diary berbingkai gambar matematika.
Di teras rumah, Azkia Salsabila—gadis berusia 19 tahun asal Aceh Singkil, menatap hujan dan dua hati yang tak lagi saling berkomposisi. Sepertinya alam mengerti akan perasaan Azkia. Di kejauhan, Ferdian Ananda—lelaki berusia 21 tahun asal Banda Aceh, sibuk mencari tahu siapa yang akhir-akhir ini selalu mengirim kata-kata tepat pada tanggal bilangan prima.
Kisahpun bergulir seiring berjalannya waktu, Azkia seorang gadis yang tak mengenal cinta selain dari Ayahnya. Merasa punya keyakinan bahwa antara Azkia dan Ferdian mempunyai rasa cinta yang sama. Tanpa pernah mengalami penolakan, ternyata dengan diamnya Ferdian dalam menjawab pernyataan cinta membuat Azkia berpikir labil bahkan egois sampai berani menuduh Ferdian berpacaran. Dari sinilah awal perpisahan terjadi, dan Az-Zahra memanfaatkan situasi ini.
Dengan menjadi penulis misterius di salah satu akun Facebook, menjadi area merah jambu antara kata-kata yang terkirim melalui Rian Syahputra. Rasa penasaran Rian dengan matematika, mempertemukan dirinya dengan Azkia yang ternyata berada di jurusan Pendidikan Matematika. Rian terbawa suasana, akan kata-kata yang selalu Azkia posting di statusnya. Ada perasaan aneh yang menyangkut, antara berbunga-bunga dan kesedihan yang melanda. Rian tahu bahwa Azkia sangat merindukan Ferdian akan kenangan yang ingin ia lupakan.
Melalui matematika, Ferdian mengungkapkan semuanya tentang perasaan yang selama ini ia pendam. Tanpa sadar ternyata Rian Dan Azkia kuliah di universitas yang sama, merasa dibohongi Azkia memilih pergi mengikuti Az-Zahra. Misterius, beberapa lembaran kisah kini menghilang entah ke mana. Kisah ini adalah hidupku, aku memerankan sebagai Azkia. Cinta dan matematika itu sama-sama harus pakai rumus. Jika kita menggunakan rumus yang benar saat mengerjakan soal matematika, maka jawabannya hanya satu dan juga benar. Sepertinya aku menyukai matematika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matematika Itu Romantis
RomanceSebuah kisah antara aku dan 'kau yang menjadi kita di dalam ikatan cinta matematika.