Hari ini Jaemin, Haechan dan Renjun menghadiri acara reuni kelas semasa SMA mereka, suasana nya begitu menyenangkan mereka bernostalgia bersama sama.
Haechan membawa suami nya. Di antara Jaemin, Renjun dan Haechan, hanya Haechan yang telah memiliki suami.
Suami Haechan sangat tampan. Jaemin terpesona ketika melihat Mark yang duduk di samping Haechan tersenyum kepadanya, sungguh sangat tampan.
Jaemin tentu saja langsung membalas senyuman Mark, kehidupan Haechan sangat sempurna menurut Jaemin, dia menikah dengan lelaki kaya dan tampan di usianya yang terbilang masih muda
Jaemin juga ingin seperti itu, hati kecil Jaemin sejujurnya merasa iri kepada teman nya itu.
🍀🍀🍀
Jaemin sedang mengobrol bersama teman-temannya yang lain, lalu melirik Mark yang seperti nya duduk sendirian di meja. Mata Jaemin melirik Haechan yang tengah berada di kerumunan teman teman nya yang sedang bermain games.
Tanpa pikir apapun lagi, Jaemin pun menghampiri Mark lalu duduk di hadapan Mark, untuk mengajak Mark sedikit berbincang.
"Mengapa tidak ikut bergabung bersama Haechan Mark?" Tanya Jaemin sambil tersenyum manis kepada Mark.
"Tidak, aku akan memberikan waktu pada Haechan untuk bersama teman-temannya, dia sudah sering menghabiskan waktu bersama ku," ujar Mark menatap Jaemin dengan intens.
Jaemin mengangguk mengerti lalu berdiri hendak meninggalkan Mark, namun lengan nya di tarik kembali oleh Mark hingga Jaemin menolehkan wajah nya.
"Boleh aku meminta nomor ponsel mu?" Ucap Mark menyodorkan ponsel milik nya kehadapan Jaemin.
Kening Jaemin berkerut mengapa Mark harus meminta nomor Jaemin kepadanya? mengapa Mark tidak menanyakannya lewat Haechan saja? Pikir Jaemin, tapi Jaemin tetap menerima ponsel Mark dan mencatat nomor nya lalu pergi meninggalkan Mark.
Mark tersenyum puas setelah mendapatkan nomor ponsel Jaemin, sahabat istrinya itu terlihat begitu manis.
🍀🍀🍀
Setelah acara reuni berakhir, Jaemin kembali kerumahnya, ia merebahkan tubuh nya di ranjang empuk kesayangan nya melepas penat setelah seharian bernostalgia bersama teman-teman nya.
Jaemin memejamkan matanya, menarik nafasnya dalam-dalam, apa hidupnya akan seperti ini terus? Ia bosan menjadi seorang lajang, Jaemin menginginkan pasangan.
Ting!
Satu notif pesan berhasil membuat mata Jaemin terbuka dengan lebar, siapa itu? Apa mungkin Mark? Ahh ... Jaemin tak mau berharap, tapi jika itu Mark ia akan sangat senang.
Tangan Jaemin mengambil ponselnya dan membuka notif yang masuk.
Jaemin melotot membaca nya apa apaan makan malam berdua tanpa Haechan? Apa yang dipikirkan suami dari sahabatnya itu?
🍀🍀🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect🔞
RandomAku pikir semuanya akan menjadi sempurna setelah dia bersamaku -Na jaemin. cerita ini masih nyambung sama cerita selir