ngambek

64 8 3
                                    

Cewek berambut coklat itu sedang tiduran sambil memakan silverquen matcha favoritnya.
Beberapa ciki pun berserakan diatas kasurnya . Tak berniat untuk membereskan sampah itu.

Tinggal diapartemen yang terbilang mewah, tapi jauh dari jangkauan orangtuanya membuat cewek itu merasa sepi setiap saat.

Tisa qirani, namanya.

Cewek yang menggunakan piyama doraemon pukul tujuh malam itu sedang menunggu kedatangan seseorang yang super sibuk belakangan ini.

Bel apartemennya berbunyi menandakan orang yang ditunggunya sudah datang.

Tisa mengaca dan merapikan rambutnya. tak ingin terlihat jelek.

Tisa terpana seperkian detik--- dihapannya kini sudah ada cowok tinggi yang memakai kaos polos hitam dengan celana jeans robek dibagian lututnya tak lupa rambut yang acak-acakannua membuat cowok itu terlihat menawan dimatanya.

Dia, Xegan disfegtan.

Cowok yang selalu membuat jantungnya berdebar tak karuan.

Cowok yang menyuekinya dua hari belakangan ini.

Tisa langsung memeluk Xegan dengan erat.

Cowok ganteng itu pun membalas pelukannya sama erat, sambil mengacak-acak rambut cewek bertubuh kecil itu dengan gemas.

Rindu adalah satu kata yang mewakilkan perasaan keduanya.

Xegan melepas pelukannya."Gue tadi beli nasi goreng mang jajang kesukaan lo. Jadinya agak lama terus ngantri dulu, soalnya rame banget."  Tisa hanya tersenyum sambil mengangguk. Lalu mengajak Xegan masuk dan duduk disofa seperti biasa.

mengambil piring dan sendok lalu meletakkannya diatas meja.

Cowok berkulit putih itu asik dengan hpnya membuat Tisa merasa jengkel karna tidak dipedulikan.

"Gan?" Panggilnya.

"hmm"

"Kok beli nasinya cuman satu? lo tau kan gua paling males makan sendirian?"

"Tau." Xegan masih sibuk mengecek Iphone boba milik Tisa.

Tisa mendecih kesal. Selera makannya mendadak hilang.

Dua hari tidak bertemu, namun cowok itu tetap bersikap acuh. Mungkin hanya dia yang merindukan cowok didepannya ini.

Sadgirl sekali.

Dia berdiri meninggalkan Xegan yang masih berkutik hpnya. menghentak-hentakkan kakinya dengan gondok.

Xegan menoleh kebelang lalu menggeleng pelan karna sikap Tisa yang menurutnya kekanakan. Dengan langkah malas Xegan menghampiri cewek yang sedang tiduran dikasur yang tengah menutupi wajahnya dengan selimut .

"Mau sampai kapan kalau ngambek kaya anak kecil gini?" Sikap childish Tisa kadang membuat Xegan merasa jengah.

Tisa menyibak selimutnya dan duduk menatap Xegan dengan wajah sok marah. "Sampai lo peka!".

Xegan mendeketi Tisa lalu mengambil posisi bersejajar. Menatap dengan lekat cewek cantik didepannya ini.

Alis yang tidak terlalu tebal lalu hidung yang tidak terlalu mancung, namun mempunyai mata yang indah. Dan- senyumnya.

Xegan selalu terpana dengan senyum itu.

Senyuman yang selalu bisa memberikan ketenangan dalam dirinya.

Merasa diperhatikan intens Tisa merasa geer. "Gue, cantik ya?" Katanya terkekeh.

Xegan menarik hidung Tisa sampai merah. "Pede banget!" . Tisa mengaduh kesakitan sambil memegang hidungnya.

MAAFKAN AKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang