Istriku...
Lusuh dastermu
Kusut rambutmu
Tampak letih gelayuti wajah manismu
Maafkan aku istriku
Yang tega berbagi nasib denganmuAku ingat dulu kau amat ayu
Rambutmu tergurai indah
Mempesona kan aku
Membutakan akuAku sadar saat itu pula
Kebodohanku menyapa
Nekat saja, aku bertanya kepada bapakmu
Sudah kah kau bersuami kala itu?Sumringah betul aku
Kala aku tau kau masih sendiri
Kebodohanku dimulai lagi
Aku berani memintamu
Tanpa peduli sudah punya apa aku iniKau tersenyum sama seperti saat ini
Anggukan malumu masih teringat hingga kini
Maaf sayang, aku belum mampu memenuhi janji
Membahagiakanmu tanpa kenal hentiBodohnya, sekarang justru aku menyakiti
Memaksamu menahan lapar ditengah lelap mimpi
Membiarkanmu tanpa polesan yang menghiasiBetul kata orang tua dulu
Harusnya aku tunggu mapan dulu
Tak terburu oleh nafsuIstriku, maafkan aku
Mencintaimu tanpa memikirkan esok seperti apa kita
Istriku, maafkan aku
Membiarkanmu terjerat egoku