20. Menetap dihati

116 9 0
                                    

POV Shafina

Malam setelah akad nikah digelar, aku dan mas Aby membersihkan diri, serta sholat berjamaah untuk pertama kalinya, kemudian aku keluar kamar untuk mengambil sesuatu ketika masuk kamar kembali kulihat mas Aby melihat galeri foto yang berada dikamar ku, ia sempat merasa cemburu terlihat dari ekspresi nya ketika melihat fotoku dan hafiz saat itu.

"Suami dunia akhirat ku insyaallah...selain mas Aby, semua laki-laki tidak berarti apapun untuk Shafina, insyaallah Shafina akan menjadi istri shalihah untuk mas Aby, bisa memenuhi semua hak dan kewajiban sebagai seorang istri yang baik" ku ucapkan janjiku pada mas Aby sebagai seorang istri yang memang harus patuh pada suami selama suami dalam posisi benar tidak meninggalkan hak maupun kewajibannya, aku juga wanita dewasa yang mengerti akan hak dan kewajiban, mengingat tentang hak membuatku berpikir apakah mas Aby akan meminta hak nya sebagai seorang suami kepadaku malam ini? Pikiran itu membuat ku merasa gelisah dan juga malu dengan apa yang akan terjadi.

"Mas janji akan selalu membahagiakan dan melindungi mu Sha, aku mencintaimu Sha...."

"A-ku.... belum bisa bilang cinta sebelum benar-benar yakin mas" hanya itu yang bisa aku jawab karena memang aku belum memahami perasaanku sebenarnya, mendengar jawaban ku tidak membuat mas Aby sedih, ia malah menyeringai menatapku lekat membuat aku bingung dengan ekspresi nya saat itu, ia mengikis jarak antara kami, ia meletakkan tangannya diatas kepalaku dengan menggumamkan sebuah doa yang aku amin kan dalam hati, lalu ia memegang kedua tanganku dan meletakkan pada bahunya, kurasakan tangannya menarik pinggangku, deru nafasnya terasa, ia mencium seluruh wajahku dan aku merasakan bibir nya yang mencecap dan melumat bibirku dengan lembut, wajahku memanas, detak jantung ku berdegup cepat, baru pertama kalinya aku sedekat ini dengan seorang pria, heningnya malam ini menjadi saksi bersatunya dua insan, bersatunya hati dan raga dalam sebuah ikatan pernikahan, malam yang panjang untuk kami dengan limpahan keberkahan dan kesempurnaan Rabb ku yang melembutkan hati untuk mewujudkan keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.

****

Tring.... Pesan masuk diponsel Shafina saat ia terbangun dari tidurnya.

"Maaf Sha aku tidak bisa hadir ke acara akad nikahnya, karena saat ini ada seminar dokter syaraf se Indonesia di Belanda, insyaallah pesta pernikahan mu akan datang, doa terbaik untuk pernikahan mu Sha, berbahagialah selalu" pesan dari Hafiz

"Terimakasih fiz, mudah-mudahan kamu juga akan menemukan kebahagiaan, jika kamu sudah kembali hubungi aku ya, aku mau bertemu sekaligus konsultasi kesehatan ku, baik-baik disana"

"Pasti akan aku kabari, salam untuk Abyan suamimu" jawab hafiz

Seorang yang semalam bersamanya muncul dibalik pintu kamar mandi dengan wajah tampak segar dan penuh bahagia, melihat itu Shafina menundukkan kepalanya mengingat kejadian semalam yang membuat ia tersipu malu.

"Assalamualaikum istriku, tidak usah memasang ekspresi seperti itu, karena membuat kamu semakin cantik, aku takut khilaf" ucap Abyan sambil tersenyum.

"Astaghfirullah mas, jangan ledekin aku deh, sakit semua badan Shafina ini mas, terasa tidak nyaman"

"Maaf sayang, mana yang sakit, hmmm?" Abyan mendekati Shafina

"Sudah sana jangan dekat-dekat" protes Shafina

"Aku tidak menggigit kok Sha, malah aku akan meringankan rasa sakitmu"

"Sudah subuh mas, aku mau mandi, siapin sarapan pertama untuk suamiku, dan siap-siap berangkat kerja setelahnya" jawab Shafina

"Hari ini kamu ambil cuti saja Sha, mas saja yang masuk, kamu istirahat saja takut kelelahan sekaligus kamu persiapkan diri untuk nanti malam lagi" Abyan mengangkat kedua alisnya sengaja menggoda Shafina, seketika Shafina melemparkan bantal yang ia pegang ke wajah Abyan kemudian ia lari masuk kedalam kamar mandi. Abyan hanya terkekeh geli melihat sikap Shafina yang malu-malu seperti itu.

Cinta Untuk Shafina 💕 (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang