Sun & Moon

70 10 4
                                    

Di sebuah ruangan yang berada di hotel, tampak seorang laki-laki gagah yang berdiri di depan cermin sambil merapikan jas serta tatanan rambutnya. Si lelaki tampak sempurna. Ia juga beberapa kali tersenyum sambil menatap bayangan dirinya di depan cermin.

Tok! Tok!

"Jaehyun, kau sudah siap?" Tanya seorang lelaki bertubuh tinggi dan kekar. "Taeyong sudah menunggu."

Lelaki yang dipanggil Jaehyun menoleh dan mengangguk. "Ya, aku akan kesana sebentar lagi."

"Waktumu 5 menit, bro."

Setelah menatap bayangan dirinya sekali lagi, Jaehyun membuka pintu kamarnya. Ia tidak boleh membiarkan lelaki kesayangannya menunggu di hari yang istimewa. Sejenak, ingatannya kembali pada masa ia masih berada di usia yang muda, ketika ia masih memandang dunia dari sudut pandangnya.

Flashback

Langit mulai berubah menjadi jingga. Seorang lelaki manis tengah berjalan santai di sepanjang lorong sekolah. Meskipun hari sudah hampir berakhir, ia masih belum ingin pulang karena masih ada yang ingin dilakukannya.

"Jaehyunie!"

Ia memelik kencang ketika sampai di sebuah kelas. Sedangkan seseorang yang merasa dipanggil pun menggerutu kesal. "Pergilah! Aku sedang sibuk."

"Aku ingin menemani Jaehyunie. Ah Youngho-ya, Ten menunggumu di studio dance. Dia bilang kalian ada janji untuk ke mall hari ini."

"Ah, benar juga. Aku hampir lupa." Ujar laki-laki jangkung yang dipanggil Youngho. "Aku pergi dulu Jaehyun. Dan terima kasih Taeyong. Nikmati waktumu dengan Jaehyun."

"Terima kasih kembali," balas Taeyong dan Youngho meninggalkan Taeyong dan Jaehyun di ruang kelas yang sepi. "Nah, Jaehyunie. Apa yang kau lakukan?" Tanya Taeyong sambil mendekati Jaehyun.

Sedangkan laki-laki yang dipanggil Jaehyun langsung menjauhkan bukunya dari jangkauan Taeyong. "Kubilang pergilah."

Bukan Taeyong jika ia menurut. "Aku hanya ingin menemanimu. Tidak boleh?"

"Duduk diam dan tunggu aku selesai."

"Yes, sir!" Taeyong duduk di bangku kosong yang ada di depan Jaehyun dan terlarut dalam laporan yang ada di tangannya. Sebentar lagi sekolah mereka berdua akan mengadakan camp musim panas. Taeyong akan lebih sibuk dari biasanya karena dia adalah anggota OSIS. Dan karena efek terlalu lelah ditambah angin semilir yang masuk lewat jendela kelas, ia menelungkupkan kepalanya di lipatan siku.

Dan tentu semua pergerakan Taeyong tidak lepas dari mata tajam seorang Jung Jaehyun. Lelaki itu jelas tahu bahwa si manis mulai tertidur. Ia meletakkan penanya dan duduk di bangku samping Taeyong. Jaehyun menatap wajah damai Taeyong. Laki-laki itu benar-benar tampak lugu ketika tertidur. Tanpa sadar Jaehyun menyingkirkan poni yang menutupi wajah Taeyong, dan ia tersenyum.

"Ugh..." merasa tidurnya terganggu, Taeyong menggeliat pelan. Dengan cepat Jaehyun kembali ke bangkunya dan kembali menulis. Wajahnya memerah dan jantungnya berdetak kencang. Kemudian ia memutuskan untuk membereskan barang-barangnya dan melanjutkan rangkumannya di rumah. "Jaehyunie? Mau kemana?"

"Pulang." Jawab Jaehyun cepat. Ia kemudian berjalan keluar kelas sambil memegangi dadanya yang bergemuruh. Ia bahkan hampir berteriak ketika Taeyong menyusulnya dan sekarang tengah tersenyum lebar di sampingnya. "Sungguh, apa kau tidak bosan mengangguku?"

"Jadi Jaehyunie menganggapku sebagai penganggu?"

"Ya!" jawab Jaehyun tegas. "Membuntutiku ke kantin, duduk di depanku sambil menatapku di perpustakaan, datang ke kelas ketika aku mengerjakan tugas. Apalagi namanya jika bukan penganggu."

Sun & Moon • JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang