Prolog

36.8K 339 8
                                    

Haryo (21), mahasiswa jurusan Psikologi di suatu universitas terkemuka di Indonesia. Di semester 7 dimulainya dirinya untuk melakukan skripsi, namun tema skripsi Haryo agak berbeda dengan pada umumnya. Haryo memilih untuk melakukan studi terhadap emosi dan pemikiran manusia saat mengalami keadaan tak berdaya dan metode yang akan dilakukan adalah "Bondage". Haryo memiliki fantasy yang lumayan keras terhadap hal tersebut, maka dari itu ia mengambil studi Psikologi untuk mencari tahu mengapa ia memiliki fantasi tersebut dan mengapa banyak orang memiliki hal yang sama.

Haryo melakukan banyak riset melalui penelitian dari berbagai situs sebagai landasan pengetahuannya. Berbagai situs diaksesnya seperti Kink.com. Seriousmalebondage.com, meninchains.com dsb. Banyak hal yang ia dapat tentang Bondage itu sendiri. Dengan dana yang terbatas tentunya, dia tak bisa menerbangkan dirinya ke luar Indonesia dan mengajukan dirinya di beberapa website yang ia temui dikarenakan jumlahnya luar biasa besar untuk dirinya yang merupakan hanya mahasiswa.

Dibelinya beberapa barang bondage dari Online untuk membantu studinya dengan uang yang ia kumpulkan selama ia kuliah. Seperti, Tali, Penutup Mata, berbagai macam Lakban, beberapa buah borgol dengan berbagai macam aplikasi, seperti borgol kaki, jempol dan borgol yang tak berantai. Tidak lupa juga ia membeli beberapa macam penutup mulut mulai dari ballgag sampai yang berbentuk berangus untuk manusia. Satu hal yang ia tidak punya, seorang yang mau mengikatnya sampai ia benar benar tidak berdaya.

Setidaknya dia bisa mencoba menggunakan berbagai macam borgolnya yang ia beli dan beberapa peralatan lainnya seperti lakban, penutup mulut dan mata. Kali ini ia melakukan self bondage. Dipasangkannya borgol kaki kedua pergelangan kakinya, dan juga sebelum memasangkan borgol di pergelangan tangannya, ia memasangkan sebuah ball gag di mulutnya dan tak lupa juga memasangkan penutup mata, baru setelah itu ia memasangkan borgol di belakang badannya. Baru setelah itu ia meronta ronta semalam suntuk merasakan rasanya tidak berdaya, "HHMMPPPP...." hanya itu yang bisa ia suarakan dari mulutnya yang tersumpal oleh ballgag, berlangsung kurang lebih 30 menit ia meronta, Haryo mulai merasakan kantuk dan tertidur. 3 jam lamanya Haryo tertidur dalam posisi terborgol dan tubuhnya mulai terasa pegal sebelah sekian waktu ia berusaha menikmati ketidakberdayaan itu. Dicari dan dirabanya ranjang Haryo untuk mencari kunci terhadap borgolnya. Namun sialnya setelah 5 menit dia tak dapat menemukan kuncinya yang ia taruh di dekatnya, pasti kuncinya terjatuh ketika dia tertidur. Haryo mulai panik dalam ketidakberdayaannya, tanpa berpikir panjang, Haryo mulai berteriak sekncang kencangnya melalui ballgagnya berharap ada yang mendengarnya. "EEEEMMMPPHHHH!!!!!!!!!!!!!!"

Edi(32), dari luar ia sedang melakukan ronda keliling mkosan menjaga keamanan layaknya seorang satpam. Ia mendengar sebuah lenguhan dari salah satu kamar kosan.

"Ini jam 2 malam siapa yang main main ini, jangan - jangan ada yang bawa tamu gak bilang ini"

Didekatinya edi ke pintu kamar Haryo dan mulai mendengar lenguhan Haryo yang sebetulnya terjebak dalam permainan kecil yang ia mulai.

"Haryo, sudah malam tamunya disuruh pulang itu gak boleh bermalam di kosan!!"

Namun Edi bingung kenapa omongannya tidak dihiraukan, melainkan suaranya semakin kencang. Padahal, yang terjadi dibalik pintu adalah; Haryo melenguh semakin kencang berharap sang satpam membuka pintunya dan mengeluarkannya dari situasi yang membelenggu.

"Hmm... tak benar ini" kata Edi, tak lama berpikir Edi pun membuka kunci pintu kamar Haryo dan terkejut atas pemandangan yang terlihat di dalam kamar haryo. Tidak ditemukannya orang lain melainkan hanya haryo yang terbelenggu di ranjangnya.

"HHMMMPPP!!!!!" Teriak Haryo

"Mas Haryo, kenapa ini? Diborgol segala?"

Dengan cepat Edi mulai membuka borgol yang membelenggu tangan dan kaki Haryo, dengan itu Haryo, membuka gag dan penutup matanya.

"Mas Haryo kok bisa diborgol begitu mas?" tanya Edi sang satpam yang membantu Haryo membuka ikatannya,

"Wah saya makasih banget Pak Edi udah bantuin lepasin saya"

"Saya memang lagi coba borgol diri sendiri buat skripsi saya Pak"

"Oalah begitu toh mas" Balas Edi.

"Mas Haryo, kan bahaya kalo main sendiri kayak tadi, untung saya dengar lenguhan mas Haryo"

"Hehe makasih banyak Pak Edi" ucapan terima kasih Haryo kepada Pak Edi

"Saya kira Mas Haryo lagi ada tamu tadi" ungkap Pak Edi

"Lain kali Mas Haryo kalo minta bantuin samperin aja ke pos depan, ada teman saya juga si Sapri mungkin bisa bantu" lanjut Pak Edi

"Wah iya pak hehe makasih pak sebelumnya:" balas Haryo malu malu

"Kalau gitu saya lanjut ngeronda ya mas Haryo" kata pak Edi sembari menutup pintu kamar Haryo

Seusai Pak Edi menutup pintunya Haryo entah kenapa masih duduk terdiam di ranjangnya memikirkan apa yang pak Edi katakan padanya tentang dapat meminta bantuan darinya untuk mengikat dirinya.

tak lama setelah itu Haryo membereskan alat alat mainnya lalu mencoba untuk tidur

Pertolongan yang membawa nikmatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang