Baru rasanya kemarin Eunha bisa bersenang-senang bersama laki-laki yang sangat ia cintai, tapi mengapa hari ini ia harus di hadapkan dengan keadaan yang sebenarnya ia tak bisa hadapi.
Tepat di depan salah satu ruangan rumah sakit tempat Jungkook sedang ditangani, Eunha terus menangis didekapan Eunbi. Bukan hanya Eunha yang menangis, Jimin sahabat dekat Jungkook sudah terduduk lesu di lantai rumah sakit bersama Yuju yang terus berada di sampingnya, Umji yang menangis dalam diam di dekapan Sowon dan Yoongi yang terus menatap kosong ke lantai rumah sakit.
Tak berselang lama Jin keluar dari ruangan tersebut, semua orang langsung berdiri.
"Kak bagaimana keadaan Jungkook" tanya Umji.
Jin sempat terdiam hingga dia berucap "Eunha masuklah, Jungkook ingin bicara padamu" Eunha langsung masuk begitu saja setelah Jin mengatakannya.
"Kau belum menjawab ku dokter Jin" Tanya Umji kembali.
Jin menatap Umji, bahkan semua orang yang ada disitu "Keadaannya semakin memburuk ji" ucap Jin.
Jika Sowon tidak menahan tubuh Umji mungkin dia sudah terjatuh setelah mendengar ucapan Jin.
"Yoon aku perlu bicara padamu" Yoongi mengangguk kemudian berjalan pergi bersama Jin.
"Ju dia akan baik-baik saja kan" lirih Jimin.
Yuju tak menjawab pertanyaannya, ia langsung saja memeluknya. Yuju tau jika Jimin merasa sangat sedih dengan keadaan sahabatnya itu. Sementara Eunbi terdiam dengan air mata yang terus jatuh dari pelupuk matanya.
"Berjuanglah terus kook, demi orang-orang yang sayang padamu dan demi Eunha" ujar Eunbi pelan.
Sementara itu didalam ruangan Jungkook. Eunha masih terdiam di dekat pintu tanpa berniat mendekat kearah Jungkook yang masih terbaring sambil menatap kearahnya.
"Apa kau akan berdiri disitu terus" ujar Jungkook membuka suaranya.
Eunha masih terdiam sambil menahan tangisannya.
"Kemari lah aku ingin bicara padamu una" ucap Jungkook.
Eunha berjalan mendekat dengan mengusap air mata yang terus jatuh di pipinya.
"Duduk lah una" Eunha duduk di kursi samping ranjang Jungkook.
"Kau menangis lagi" Jungkook menatap Eunha yang masih menunduk.
Eunha menggeleng.
"Jika tidak angkat kepalamu itu" Tepat setelah Eunha mengangkat wajahnya, tangan Jungkook menggenggam tangan Eunha.
"Berhenti menangis una, aku sungguh tidak apa-apa" Jungkook tersenyum.
"Kau selalu bilang tidak apa-apa, tapi kenyataannya tidak begitu" ucap Eunha.
Jungkook melepas genggamannya kemudian mengusap air mata yang sedari tadi terus mengalir di pipi Eunha.
"Una, kau tau lebih sakit aku melihatmu menangis seperti ini terus karenaku dibanding rasa sakitku sendiri. Percayalah semuanya akan baik-baik saja. Jadi berhentilah menangis, dan tunjukkan senyumanmu seperti waktu itu"
"Maaf, maaf aku tak bisa menahannya. Hatiku tak mampuh untuk melakukannya"
"Baiklah untuk kali ini saja, tapi setelah ini aku tak mau melihat kau menangis lagi. Janji" Jungkook menyodorkan jari kelingkingnya.
Eunha tampak ragu hingga akhirnya ia mengangguk dan mengaitkan kelingking nya pada Jungkook.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone [Eunkook]
De TodoAku percaya jika suatu saat aku bisa bersamanya. Entah kapan dan dimana. Tapi, aku percaya akan ada masanya aku dan dirinya dapat bersama. -J̾.E̾