1. Daydream

3 0 0
                                    

Kicauan burung dipagi hari memang selalu indah untuk didengar oleh rungu. Apalagi jika dilengkapi oleh paparan sinar matahari yang mendirus melalui celah-celah pohon rimbun yang menjulang tinggi didepan rumah. Harum petrichor pun tak jarang menyambangi penghidu jika pada malam hari bumi diguguri oleh air hujan dari langit. Begitu menenangkan jika kita menelisik sekali lagi pada kejadian-kejadian lumrah yang terjadi setiap pagi itu. Ya, nikmat Tuhan memang sepatutnya kita syukuri setiap hari. Tidak ada alasan bagi kita para manusia untuk selalu mengeluh dan menyakiti diri sendiri dengan kata "menyesal". Bukankah seharusnya hidup memang begitu?

Sementara itu, didalam sebuah rumah bertingkat dua dengan sebuah taman sederhana didepan rumahnya, seorang laki-laki muda tampak berjalan santai dengan secangkir teh ditangan kirinya. Setelah membuka pintu rumah, laki-laki itu tampak tersenyum hangat menyapa sinar matahari yang memang dengan alami menyinari wajahnya dengan hangat pula.

Selesai dengan kegiatan menghirup udara segarnya, laki-laki itu tampak duduk di kursi depan rumahnya. Kursi dengan warna coklat muda, setara dengan warna baju yang dipakai olehnya. Sekali lagi, dia tampak tersenyum lembut sembari menghirup teh hangat yang rasa hangatnya terasa mengalir melalui tenggorokan.

Sekilas, laki-laki bernama Park Jimin itu nampak memejamkan matanya sebentar sebelum kemudian membukanya lagi. Setiap kali Jimin menyapa pagi dengan duduk di kursi ini, mata nya selalu berkilau indah lantaran terdapat air mata didalamnya. Bahkan, tanpa sadar perlahan air mata itu jatuh dan membasahi pipinya. Selalu, selalu setelah itu cepat-cepat dia meletakkan cangkir teh miliknya di atas meja kecil disamping kursi dan menyeka pipi basahnya.

"Ahh, kenapa aku selalu begini" gumamnya pelan

"Aku tahu, kau mungkin bosan mendengarnya Ra. Tapi, aku sungguh mencintaimu" jeda Jimin yang tampak menunduk dan tertawa lirih. Menertawakan diri sendiri. " Aku akan mengatakan hal ini setiap aku memiliki kesempatan. Walaupun sebenarnya kesempatan itu sudah tidak ada"

Mungkin, hanya langit yang menyaksikan bagaimana rapuhnya Jimin setiap kali duduk sendirian dikursi itu. Angin menyapa lembut rambut hitam milik Jimin yang tersingkap pelan melalui dahinya. Hingga laki-laki itu tampak menatap langit dengan mata yang sarat akan kesedihan terlampau dalam dan pedih

Jimin terlihat menghela nafas kelewat dalam dengan kembali menundukkan kepalanya. Jika dihitung, ini sudah yang kesekian kalinya dia menangis sendirian disini. Apakah ini cara Tuhan untuk menghukumnya? Entahlah, mungkin saja benar mengingat betapa bodohnya Jimin waktu itu. Bukan sebuah rahasia lagi jika penyesalan selalu datang diakhir cerita. Dan Jimin tidak mengira akan merasakan hal menyedihkan seperti itu. Dia mengira hanya akan melihat itu di drama televisi saja.

Apakah Jimin mampu menjalaninya?
Apakah Jimin bisa hidup tanpa bayangannya lagi?

Itu merupakan pertanyaan mendasar yang selalu muncul dikepala Jimin. Sebuah pertanyaan yang bahkan sampai detik inipun, masih belum menunjukkan tanda-tanda telah memiliki jawabannya sendiri. Namun, satu yang Jimin tahu bahwa dia beruntung dapat melanjutkan hidup ditemani oleh malaikat.

Tentu saja, Jimin bukanlah seorang penyendiri ulung sejak dulu. Jimin merupakan pribadi yang memiliki banyak teman. Banyak sekali sampai-sampai dia memiliki begitu banyak koneksi bisnis hingga ke luar negeri. Bukan sebuah hal aneh bagi Jimin untuk dikenal sebagai pengusaha yang memiliki kepribadian terbaik dengan senyum yang menawan. Bukannya ingin menyombongkan diri, tapi memang begitulah yang dikatakan orang-orang.

Memiliki kepribadian terbaik bukan berarti Jimin tidak pernah marah dan tidak bisa tegas. Memiliki kepribadian terbaik bagi Jimin, itu berarti dia bisa menempatkan emosi dan jalan pikirannya sesuai dengan tempatnya masing-masing. Jika menyangkut urusan pekerjaan, dia bisa sangat berwibawa dan tegas. Namun, jika diluar pekerjaan, Jimin akan menjadi seseorang yang hangat dan menyenangkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Till It HurtsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang