sebelum lanjut baca part ini, apakah kalian udah baca part sebelumnya?
──────────
flashback:
– late winter,
dua hari sebelum ujian.Doyoung tersenyum. Ia menatap lekat foto yang tengah dipegangnya saat ini. Sebuah foto keluarga. Masih ada Ayah dan Adiknya.
Karena kejadian kemarin, ia jadi sangat merindukan Ayahnya. Senyumannya sedikit melebar saat ia membayangkan sang Ayah akan menyambutnya dengan pelukan hangat di surga nanti.
Pandangan Lelaki itu tidak sengaja tertuju pada botol obat yang ada di atas nakas. Jika diingat kembali, sudah hampir seminggu ia tidak lagi mengonsumsi obatnya.
Lelaki itu meletakan bingkai foto tersebut di atas meja belajarnya kemudian melangkah keluar dari kamar.
Akhir-akhir ini Doyoung mengalami susah tidur. Ia pernah mencari artikel tentang cara mengatasi susah tidur. Banyak di antaranya menyarankan untuk membaca novel atau mendengarkan lagu. Doyoung sudah mencobanya namun tidak berhasil. Hari ini ia akan mencoba salah satu saran lain. Itulah alasannya mengapa ia kini berjalan menuju dapur.
Begitu sampai di dapur, ia mendapati sang Ibu sedang membuat teh. Setahunya, sang Ibu tidak biasa meminum teh di malam hari. Apakah Ibunya juga mengalami kesulitan tidur?
Sang Ibu sempat menatapnya sekilas lalu kembali menyeduh teh dengan gerakan yang sedikit bertambah cepat dibanding sebelumnya.
Doyoung berjalan mendekati sang Ibu. Baru saja ia mengambil gelas, sang Ibu langsung berjalan menjauh darinya. Lelaki itu pun meremas kuat gelas yang dipegangnya.
Doyoung tidak tahan. Diletakannya gelas tersebut dengan kuat, menimbulkan suara bantingan keras. Cukup membuat langkah sang Ibu terhenti.
"Tidak bisakah sehari saja Ibu menganggap aku ada?" tanya Doyoung. Lelaki itu menarik nafas sebelum melanjutkan, "Aku sangat merindukan sosok Orang tua. Selama ini aku hidup seperti tidak memiliki Orang tua. Aku memang kehilangan sosok Ayah tapi-"
"Anakku sudah mati."
Hanya tiga kalimat itu membuat Doyoung terhenti. Bahkan bernafas pun terasa sulit baginya. Matanya berkaca saat sang Ibu melangkah keluar dari dapur.
Doyoung memejamkan matanya pelan, berusaha mengendalikan emosinya yang saat ini telah meluap-luap. Begitu emosinya mereda, lelaki itu meraih wadah berisi bubuk teh.
Jika membaca novel dan mendengarkan musik tidak membantunya untuk mengatasi kesulitan tidur, maka Doyoung mencoba untuk menyeduh teh chamomile.
Dan itu berhasil. Karena pada malam itu Doyoung berhasil tidur dengan nyenyak. Mulai sejak itulah, ia memutuskan untuk menyeduh teh chamomile sebelum tidur.
Walaupun ia tahu, teh berbahaya bagi dirinya sendiri.
-50/57-
(it's a spoiler👆)
good night kalian💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Lie in April - Dojeong [✓]
FanficTentang Kim Sejeong yang memutuskan berhenti bernyanyi dan keluar dari klub seni. Masa lampau yang menghantui dan masa kini yang terlampau sulit dilewati. Sejeong hanya ingin bahagia, kenapa terasa begitu sulit? Tentang Kim Doyoung dengan sejuta tek...