"Bukankah itu terdengar keren, Lis? Jika kita lelah other side akan menggantikan kita beraktivitas seperti biasa dan kita bisa tertidur pulas di alam bawah sadar kita! Ayah benar-benar beruntung! Aku jadi ingin punya other side juga." Pekik Theron kagum.
Tio menutup kedua telinganya yang terasa berdengung karena mendengar pekikan Theron yang ada di sampingnya.
Lisa memutar bola matanya malas melihat tingkah kembarannya.
Anna menjadi bingung melihat kedua anaknya. Seakan-akan jiwa keduanya tertukar. Theron yang seharusnya dingin memiliki sifat seperti perempuan yang sering berteriak histeris. Bertolak belakang dengan Lisa yang cenderung cuek akan situasi di sekitarnya.
"Kurasa jiwa mereka tertukar." Gumam Tio pada Anna yang kini berada di sisi kanannya.
"Aku juga berpikir demikian." Balas Anna melirik Lisa dan Theron bergantian.
Happy reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Seminggu pun berlalu begitu cepat. Hubungan antara Tio dengan Lisa dan Theron semakin dekat. Kedua anak tersebut sudah mengetahui alasan Tio ada dalam diri ayahnya karena Tio tidak ingin merahasiakannya. Awalnya Lisa dan Theron marah pada Tio tapi setelah mendengar semua kebenarannya kedua anak itu pun menerima kehadiran Tio. Bahkan mereka sudah menganggap Tio sebagai ayah mereka.
Saat ini Tio dan Anna sedang duduk di kursi taman sambil melihat Lisa dan Theron yang melatih kemampuan mereka. Lisa bertarung dengan beberapa warrior dan Theron yang berlatih sihir dengan beberapa elemen seperti air, tanah, alam, angin dan api.
Tio membulatkan matanya sempurna melihat Theron yang mampu mengendalikan semua elemen itu dengan mudah tanpa mengeluarkan sepatah mantra dari mulutnya.
"Bagaimana bisa? Kenapa dia bisa sihir tanpa mantra seperti ku?" Tanya Tio sambil melirik Anna yang duduk di samping kirinya.
Anna menghela nafasnya sejenak sebelum menjawab.
"Aku juga tidak tahu pasti. Yang jelas, setelah kamu memutuskan untuk mengalah demi kebahagian ku bersama Thomas. Setelah bangun dari tidur panjangnya Thomas bisa menggunakan sihir sepertimu. Dan sejak saat itu aku berpikir kalau kamu sudah lenyap dan tidak bisa kembali lagi." Jelas lalu menatap Tio sambil tersenyum tipis.
"Tapi, sekarang kamu kembali. Itu membuatku sedikit merasa lega, karena selama itu kamu memperlakukan ku dengan baik." Lanjut Anna.
Tio ikut tersenyum melihat Anna. "Beruntungnya Thomas memiliki mate sepertimu."
"Tidak hanya cantik. Kamu baik dan pengertian." Lanjut Tio.
Anna tertawa mendengar Tio memujinya.
"Kamu serius dengan pujian itu?" Tanya Anna lagi lalu tertawa sambil tangan kanannya menutupi mulutnya. Ia terlihat sangat anggun, benar-benar menggambarkan sosok seorang luna.
"Iya, aku serius." Jawab Tio lalu tersenyum setelahnya.
"Aku baru ingat sesuatu." Lanjutnya kembali menatap Anna yang kini melihatnya bingung.
"Apa?" Balas Anna sambil membalas tatapan Tio.
"Kenapa kamu membuat Thomas tertidur? Kamu punya rencana apa? Tidak mungkin untuk mengembalikan ku, kan?" Tanya Tio beruntun.
"Astaga! Aku lupa kejutan untuk Thomas! Ulang tahunnya pun sudah lewat!!" Pekik Anna yang di mana pekikan nya itu membuat Tio harus menutup kedua telinganya.
"Pantas pekikan Theron nyaring. Ternyata dia mewarisi pekikan ibunya." Gumam Tio pelan dan itu terdengar jelas oleh Anna.
Buagh!
Satu bogem mentah melayang pada Tio yang membuatnya jatuh tersungkur di tanah.
Tio meringis sakit, ia tidak lemah! Hanya saja ia tidak siap menerima serangan tiba-tiba dari Anna.
"Aku harus bagaimana sekarang?" Tanya Anna entah pada siapa.
"Kamu harus minta maaf kepadaku." Sahut sebuah suara.
"Tidak akan! Kau membuatku kesal terlebih dulu itu balasan yang pas untukmu!" Kesal Anna tidak mau meminta maaf pada Tio.
"Aku lebih kesal padamu karena membuatku tertidur oleh ramuan buatan mu." Balas suara itu lagi.
Deg!
Anna langsung melirik ke sumber suara dan tatapan matanya langsung melihat iris mata biru yang sangat dikenalnya.
"Thomas, kamu kah itu?" Tanya Anna memastikan.
"Ya, ini aku." Balas Thomas apa adanya. Karena pukulan Anna yang tidak main-main pada tubuhnya membuatnya bisa mengambil alih tubuhnya. Atau lebih tepatnya Tio yang mengalah karena tidak ingin menerima amukan dari Anna.
"Bagaimana bisa?" Tanya Anna lagi, ia masih bingung dengan situasi saat ini. Biasanya jika Thomas mengambil alih tubuhnya lagi perlu waktu cukup lama untuk menyesuaikan diri.
"Ini keinginan Tio. Dia tidak ingin menerima amukan darimu." Balas Thomas jujur.
"Aku masih belum mengerti." Cicit Anna menggaruk pelipisnya yang tak gatal.
Thomas menghembuskan nafasnya sebelum berbicara.
"Jika dulu aku perlu melakukan perlawanan untuk mengambil alih tubuhku lagi. Karena itu aku perlu waktu untuk memulihkan diri, tapi sekarang Tio dengan suka rela memberikan ku akses untuk mengambil alih tubuhku lagi dan itu berarti aku tidak perlu waktu untuk memulihkan diri seperti sebelumnya." Jelas Thomas.
Anna mengangguk paham lalu menundukkan dirinya.
"Maaf." Cicit Anna pelan.
"Aku hanya ingin memberimu kejutan. Tapi aku malah melupakannya." Lanjutnya merasa bersalah.
Thomas mendekat.
"Kamu tidak perlu melakukan itu. Dengan lengkapnya kehadiran keluarga kecil kita itu sudah membuatku senang. Dan tanpa sengaja kamu sudah memberiku hadiah yang sangat spesial." Jelas Thomas lalu memeluk istrinya.
"Wah ayah sudah kembali!" Pekik Theron lalu mulai bergabung memeluk ayah dan ibunya. Dan beberapa saat setelahnya Lisa menyusul.
"Terima kasih, sayang. Karena mu aku dan other side ku bisa hidup bersama tanpa perselisihan." Bisik Thomas pada Anna.
Anna tersenyum dan mengangguk dalam pelukan Thomas.
Sedangkan Theron yang mendengar bisikan ayahnya menahan diri untuk tidak mengeluarkan tawanya dan Lisa yang hanya bisa memutar bola matanya malas.
Untuk apa berbisik jika didengar oleh yang lain?
.
.
.
.
.
.
.
End
Special Part nya benar-benar end ya~
Selamat hari raya idul Adha bagi yang merayakan.. Mohon maaf lahir dan batin ya~
Maaf kalau sedikit dan tidak memuaskan ending-nya.
Jika berkenan silakan tinggalkan jejak pada part ini.
Salam
Shinikook
Tanggal 01/08/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Other Side My Mate ✓ [D.R.E.A.M.E]
WerewolfLangsung read aja→→ Special part END