➼ Minho masih memejamkan matanya, namun tak lama kemudian berkedip pelan sebelum membuka kelopak berhias bulu mata yang panjang itu. Hyunjin bilang, mata minho sangat indah karena dianugerahi bulu-bulu gemas yang ukurannya tidak pendek dari kebanyakan orang. Kalau sedang dalam mode jahil, hyunjin pasti akan menyentuh-nyentuh bulu mata minho.
Namun ketika lelaki itu membuka matanya, hyunjin masih meringkuk di dalam selimut dalam pelukannya. Wajah si manis begitu damai dengan belah bibir yang sedikit terbuka, serta rambut panjangnya yang sebagian menutupi dahi.
Minho lupa kalau semalam hyunjin merengek minta tidur satu ranjang, padahal mereka membeli dua ranjang bukan tanpa alasan.
"Aduh, haus." Gumamnya dengan suara khas bangun tidur.
Setelahnya lelaki yang identik dengan hidung mancungnya duduk sembari mengusap-ngusap wajah, menyugar rambut yang disemir oren akibat permintaan hyunjin hingga dahinya terpampang jelas.
Tampan (banget) gak ada obatㅡ ini yang sering minho dengar dari segelintir orang.
Alih-alih langsung turun dan pergi ke dapur untuk meneguk segelas air, minho masih diam di atas ranjangㅡ padahal suhu kamar ini sudah terlampau dingin untuk tubuhnya yang tidak terbalut sehelai benang pun. Dia kan memang tidak suka tidur menggunakan baju, namun ia juga tidak terlalu suka dingin.
Ternyata ada salah satu figur yang sedang ia pandangi tanpa ucap sekarang. Siapa lagi kalau bukan si manis dengan pesona bibir penuhnya dan juga memiliki title sebagai teman sekamar.
Reflek jemari minho mengusap rahang lelaki yang lebih muda dua tahun darinya tersebut. Merasa kalau hyunjin kian mengurus karena cuma terasa kulit tanpa daging di baliknya.
"Ga usah diet-diet, sih." Bisiknya, "lo udah kurus, makin kurus. Badan aja yang tinggi."
"Kan lo jadi kedinginan gini karena gaada daging."
Ucapan yang sedikit melantur di pagi hari oleh saudara minho. Ia langsung menggeleng kepalanya pelan dan menjauhkan telapak tangan hangatnya dari kulit dingin hyunjin. Mengambil satu buah kaos oblong untuk membalut tubuh sebelum termakan angin dingin.
Langkah lelaki itu kian menjauh sebelum pintu tertutup.
"Tumben." Hyunjin menggumam. Bibir keringnya membentuk kurva tipis, kemudian telapak tangannya mengusap rahang dimana minho melakukan hal tersebut kepadanya tadi.
"Hangat."
"Lee minho, lo hangat banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roommate ° Hyunho ✔
Фанфик「 we arguing all day and hugging each other all night 」ㅡ end Lee Know × Hyunjin Dom! Lee know © Blueishby