YANG SERI 1, BACA DI WATTPAD BELIA WRITING MARATHON
UP SETIAP SENIN DAN KAMIS
Masih ada cerita yang belum terselesaikan.
Masih ada misi yang harus dilanjutkan.
Dengan atau tanpa bantuan, aku akan berusaha menjaga lilin-lilin itu agar tetap bepijar.
...
Aku tadi udah ngetik sampai 3000 kata, kayak ILY 3000 DOLAR biasanya di cerita Story Calling.
Tapi aku pangkas, wkwkw. Aku mo up besok kalo komennya nembus seribu. Mana bisa? Huahaha. Lapak Sequel Happy Birth-die belum serame Story Calling, pasti susah nih. Wkwkw.
Btw anyway busway, HARI INI DIBUKA PENDAFTARAN RP ELUNAGINNYYAAA!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Syaratnya :
1. HARUS GALAK, SENGAK, NGESELIN, CENTIL, KEK MEDUSA LICIK GITU.
2. Follow ig kak @rismami_sunflorist dan @storisma.ofc
3. Follow wattpad kak rismami_sunflorist
4. Tambahkan cerita Sequel Happy Birth-die ini ke perpustakaan kamu ya.
Kalau udah semua, silahkan DM done ke Instagram kak Risma, lalu bilang mau jadi RP siapa. Nanti aku bakal tanya2 dikit soal cerita Sequel Happy Birth-die ke kalian, supaya kak aku tahu sejauh mana kalian udah baca ceritanya.
***
Pijar cukup diuntungkan karena ulang tahun Ginny jatuh di hari Minggu. Ia libur kerja dan tidak bertemu dengan gadis itu di sekolah.
Berbeda di hari-hari biasa, ia harus menghindari teman-temannya yang berulang tahun di sekolah. Untuk kali ini, Pijar dapat sedikit bernapas lega.
Apalagi Andre juga berjanji akan datang di acara ulang tahun Ginny. Yang itu berarti, Pijar dapat menikmati kemeriahan acara ulang tahun Ginny tanpa harus bersembunyi.
"Loh, kok gaunnya..." Pijar menelengkan kepalanya. Ia bingung saat mengeluarkan gaun dari dalam papperbagnya. "Ini belum selesai dijahit, ya? Kurang bahan?" gumamnya polos. Tak berpikiran jika sebelah lengan gaun itu memang robek.
"Hmm..." Pijar mengangkat gaunnya lalu menatapnya sejenak. Awalnya ia berencana menjahit gaun itu. Namun mungkin akan lebih mudah jika membuat mode lengannya menjadi sama, Sama-sama robek.
Tanpa perlu menimbang-nimbang, Pijar segera menggunting lengan yang satunya lagi lantas dirapikan sebisa mungkin. Ia juga melingkarkan pita berwarna senada agar bekas guntingannya tidak terlihat.
Dan tara.....! Gadis serba bisa itu berhasil menyulap gaunnya menjadi model baru.
