"Kookie, apa ini cukup?" tanya manager hyung yang kemudian meletakan koper berisi pakaian itu di atas ranjang milik Jungkook.
"Hyung, kenapa kau membawanya kemari?" tanya Jungkook setengah berbisik. Jika hyung-hyungnya tahu soal koper berisi pakaian wanita itu, dia akan terinterogasi nanti.
"Kau yang memintanya, bukan? aku sudah meminta bantuan coordi noona juga untuk mencari pakaian-pakaian itu," jelas manager hyung yang membuat Jungkook memukul pelan dahinya. Meskipun dia sering membawa pakaian yang akan dia hadiahkan pada Tzuyu, tetap saja pakaian yang saat ini berada di koper itu berbeda dengan pakaian yang biasa dia bawa. Namun bukan Jungkook jika dia tak punya ide cerdik. Dengan cepat dia meletakan koper berisi pakaian untuk Syifa itu ke bawah ranjangnya.
"Untung aku cerdas," gumamnya memuji dirinya sendiri. "Ah ya, jangan lupa ten—"
"Tenang saja, aku sudah menyiapkan segalanya."
"Baiklah, aku berterimakasih banyak banyak banyak karena sudah membantuku dan juga tak membocorkan ini ke pihak agensi," jelas Jungkook yang kemudian memeluk manager hyungnya. Namun dengan segera dia melepaskan pelukannya itu saat mengingat sesuatu. "Hyung tidak dilaporkan, 'kan?"
"Proses hukum tetap berjalan. Tapi tidak perlu khawatir, aku pasti bisa menghadapinya. Kalaupun aku harus dihukum, aku akan tetap menikmatinya," jelas manager hyung yang kemudian menepuk-nepuk pundak Jungkook, meyakinkannya untuk tak terlalu khawatir. "Sekarang kau harus tidur. Besok kau harus menjemputnya lalu mengantarnya ke hotel dan pergi melakukan syuting."
"Syuting?"
"Kau lupa? besok kalian bertujuh harus syuting untuk CF. Lalu kalian akan melakukan pertemuan dengan perusahaan yang akan menggunakan kalian sebagai brand ambassador produk mereka."
Jungkook hanya melongo, mendengar jadwal sibuknya besok. Padahal dia sudah bilang pada Syifa akan mengajaknya jalan-jalan. Jika sudah seperti ini, dia tak akan bisa mengajaknya jalan-jalan.
Hufft, jadwalku sungguh membuatku merasa lelah bahkan saat aku baru saja mendengarnya.
*
*
*Yoongi menatap heran Jungkook yang saat ini sedang menyeret sebuah koper. Bahkan Jungkook juga menggunakan penyamarannya seolah dia akan pergi ke bandara.
"Kau akan pulang ke rumahmu?"
"Tidak," jelas Jungkook yang kemudian menggunakan kacamata hitamnya. "Aku akan melakukan misi."
"Misi? memangnya kau agen rahasia?" tanya Yoongi yang kemudian memutuskan untuk menyalakan TV. "Kookie, seharusnya aku mengawasimu jika kau menonton TV. Kau mengikuti apa yang kau lihat."
Jungkook memutar malas kedua bola matanya. Padahal dia sudah dewasa sekarang. Tapi keenam hyungnya terus saja memperlakukan dia layaknya seorang anak kecil. Tapi dia tetap bersyukur karena mereka sangat menyayanginya.
"Aku harus pergi dulu, aku akan menyusul ke lokasi syuting nanti," jelas Jungkook yang kemudian berlalu. Dia pikir Yoongi akan mencegahnya untuk pergi ternyata tidak. Tapi bukankah itu bagus?
"Kau mau pergi ke mana?"
Baru saja Jungkook bersyukur karena Yoongi tak mencegahnya, kini Namjoon justru berdiri tepat di hadapannya sambil melipat kedua tangannya.
"Hari ini kita har—"
"Biarkan saja, aku yakin Kookie punya keperluan mendadak. Lagipula dia akan pergi dengan manager hyung," jelas Seokjin yang membuat Jungkook langsung mengangguk agar Namjoon mau memberikan jalan padanya. Namun ternyata leader BTS itu malah menggeleng dan mengibaskan tangannya, meminta Jungkook kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Hearts✔️
Fanfiction"Aku sadar, perasaanku hanya sebatas goresan pena di atas kertas yang telah usang."