01. the funeral process

209 32 6
                                    

Proses pemakaman sudah selesai, tak ada suara tangis-an keadaan tampak hening tapi, sebenarnya semua orang disana menahan sesak.

Jung Yoona
Born : 30 Mei 19XX
Death : 19 April 2013

Mata tegang Jisung tidak bisa berbohong katup matanya yang menahan air mata serta tangan yang bergetar menyaksikan bagaimana Ibunya beristirahat untuk selamanya.

Begitu pula dengan Chenle melihat perisitirahattan terakhir Ibunya, hingga rasa benci di benak nya muncul, benci melihat situasi yang menyedihkan untuknya

Sang kepala keluarga tersimpuh, memandangi nisan yang terdapat nama istrinya

"Y-Yoonaku" ungkapnya tak berdaya, matanya memerah serta seluruh badannya bergetar

Jeno membangkitkah ayahnya, tak tega melihat ayahnya seperti orang pupus harappan. Disusul dengan Jaemin yang memberikkan segelas air putih hangat sembari menepuk punggung belakangnya "Tenang ayah"

bagaimana dengan Renjun dan Haechan? mereka hanya tersenyum masam seakan menolak keadaan

kini mereka ber-enam saudara dan sang kepala keluarga ditinggal oleh sosok Bundanya.

———

Sudah satu bulan usai pemakaman bunda mereka, semua susunan rumah besar mereka masih sama semenjak ditinggal bundanya.

keadaan terpuruk ini memakan waktu cukup lama

Jeno mengumpulkan seluruh saudaranya untuk berkemas barang-barang ibunya dan menaruh di ruangan bawah tanah "ga ada waktu untuk kayak gini lagi, mau sampai kapan?" tegasnya

"ayo berkemas" perintah Jeno

Chenle dan Jisung sudah bergerak terlebih dahulu, namun berbeda dengan Haechan yang masih saja terdiam

"Haechan?! ngapain masih duduk santai kayak gitu?" suara berat Jeno mengerupsi seisi ruang kumpul saudara ini "udah Jen jangan teriak teriak, malu kedengerran sama Maid" Renjun menepuk pundak Jeno pelan.

Haechan berdecih dan menatap sarkas ketiga saudaranya tersebut dengan langkah malas ia mengikuti punggung kedua adik bungsunya, Chenle & Jisung

Jaemin tertawa renyah "wow Jung Jeno apakah kamu akan menjadi pengganti bunda kita?" ucapnya dengan nada menusuk

"Terserah deh" helaan nafas Jeno yang perlahan namun malah terkesan seram

"yasudah, mulai berbenah dari sekarang jangan cuma menyaksikan kami berbenah" ucap Jaemin

.....

Chenle menyusuri lorong bawah tanah dengan membawa dua tumpukkan kardus yang berisi baju bundanya, ditatapnya dua kardus tersebut dengan ratappan yang masih tak percaya

"cih," Chenle mendobrak keras pintu ruangan yang akan berisikan semua barang-barang bundanya.

BRAKK!!!

Chenle membanting semua kardus itu kelantai, emosi nya tidak stabil, setelah itu dia memperhatikan seisi ruangan. Matanya menyapu ke segala arah pandangannya

Ia kemudian mulai menyelusuri satu persatu detail ruangan tersebut, ruangan yang dulu khusus untuk Bundanya memanjakkan diri sekarang menjadi tempat penyimpannan barang-barang.

LEICWILSONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang