"Maaf dokter pasien atas nama Andra Wijaya Yudistra mengalami kejang, kondisi kritis, oksigen sudah terpasang, tolong datang keruang rawat dok segera"
Shafina mendengar nama yang disebutkan perawat, ia tidak salah dengar, nama seseorang yang sempat singgah dihatinya, dia....
"Boleh aku ikut Fiz?"
"Memang kenapa Sha"
"Nanti kamu akan tahu, ayo cepat!"
Seseorang terduduk didepan ruang rawat dengan wajah frustasi, air mata membanjiri wajahnya, Shafina mendekati wanita tersebut....
"Tante...." Perempuan itu mendongakkan wajah melihat siapa yang memanggilnya, ia dibuat terkejut oleh kehadiran Shafina didepannya saat ini
"Shafinaaaa" ia menangis dipelukan Shafina
Perempuan itu adalah Tante Ajeng, seseorang yang selama ini menghina keluarga dan juga penyakit yang diderita Shafina, ia terlihat sangat rapuh, Tante Ajeng menceritakan semua yang terjadi pada Andra....
"Tante tahu kamu sudah menikah dengan Abyan, beberapa hari yang lalu Tante meminta ijin kepada Abyan agar kamu bisa datang memberikan semangat kepada Andra agar mau membuka matanya namun Abyan menolak permintaan Tante, semangat hidupnya saat ini kamu Sha Tante salah memisahkan kamu dan Andra karena sebuah keegoisan yang menuntut kesempurnaan, Maafkan Tante" ucap Tante Ajeng sambil menangis
"Shafina sudah memaafkan Tante, tapi keadaan nya sekarang berubah, Shafina sudah menjadi istri Abyan"
"Tante mohon Shafina, temui Andra sekali ini saja agar ia tersadar" Tante Ajeng bersimpuh didepan Shafina, yang membuat Shafina tidak tega melihat nya seperti itu. Atas dasar empati Shafina mengiyakan permintaan Tante Ajeng.
"Assalamualaikum mas Andra, aku Shafina, kapan kamu akan terbangun? Tidak lelahkah kamu hanya tertidur diranjang rumah sakit? Lihatlah mamih yang selalu menangis karena mu mas, Shafina harap kamu akan segera membuka mata demi mamih dan juga Sisca istrimu" tak terasa air mata Shafina menetes, bagaimana pun Andra seseorang yang pernah dekat dengan dirinya, melihatnya dalam kondisi seperti sekarang ini membuat Shafina merasa sedih.
"Sha....jadi? Dia?" Tanya hafiz bertanya dengan terbata karena ia baru tahu bahwa pasien yang ia tangani merupakan mantan calon suami sahabatnya, Shafina hanya menganggukkan kepalanya tanpa menjawab dengan suara.
****
"Dek, kamu dari tadi hanya diam, apa ada yang kamu pikirkan?"
"Apa kakak tahu tentang wanita yang bersama mas Abyan?" Tanya Shafina
"Kakak hanya mengenal dia sebagai sahabat Abyan selama dikampus, dia termasuk kembang kampus namanya...."
"Tania" jawab Shafina singkat,
"Darimana kamu tahu dek?"
"Tadi aku bertemu mas Abyan dengan Tania di poliklinik kandungan, wanita itu sedang mengandung kak"
"APA???" Syakiel kaget dengan jawaban Shafina, ia tidak menyangka Abyan akan sejauh itu menyakiti hati Shafina
"Mereka tidak melihat Shafina kak, cukup rahasiakan ini saja dulu, Shafina ingin mas Aby yang menjelaskan secara jujur siapa ayah bayi didalam rahim Tania"
"Tidak mungkin Abyan dek, setahu kakak dia hanya berteman saja"
"Tidak ada yang tidak mungkin kak" Shafina tersenyum getir, Abyan lebih mementingkan Tania temannya dibandingkan dirinya, ia lebih memilih mengantar Tania kerumah sakit dibandingkan mengantar Shafina, melihat sikap seperti itu saja sudah membuat Shafina jatuh kedalam lubang kekecewaan yang sangat dalam, apakah Abyan masih layak diberikan sebuah kepercayaan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Untuk Shafina 💕 (Completed)
General FictionKetika pernikahan harus dibatalkan karena penyakit yang ia derita, apa yang bisa wanita itu lakukan? Sanggupkah ia ? Adakah seorang pria yang menerima ia apa adanya serta memperjuangkan nya. Siapakah yang akan jadi jodohnya? Ikuti kisahnya