Sudah sejak lima belas menit yang lalu Lia masih terdiam tanpa suara, pandangan-nya juga kosong melihat lurus ke depan. Soobin menghela nafasnya, ia memberikan satu cup minuman dingin di tanganya. Lia yang menyadari hal itu hanya tersenyum kecil dan menerima pemberian sang pacar.
Soobin mendudukan dirinya di samping Lia, keduanya saling memandang lurus ke depan memandangi aliran sungai. Soobin memang memutuskan untuk mampir ke tempat ini sebelum akhirnya mereka benar benar pulang. Bukan untuk berlebih lama dengan Lia. Hanya saja, seperti-nya lia memang membutuhkan ini.
Lia sendiri tak masalah saat itu, ia menyetujui saran dari Soobin. Ah, dia begitu beruntung mempunyai Soobin yang selalu ada untuknya.
“Apa kau masih terpikir dengan wanita yang bersama Taehyung tadi?” Soobin membuka suara. Penasaran? Iya, dirinya memang begitu penasaran. Apalagi setelah bertemu wanita itu, Lia jadi lebih banyak diam.
Lia tersenyum kecut, ia juga tak mengerti dengan perasaan-nya. Ia tak pernah bertemu dengan wanita itu, bahkan Lia sendiri tak tahu dia siapa, apa dia marah karena kakaknya tak pernah bilang apapun tentang wanita itu? Tidak, Lia rasa bukan itu.
Soobin terseyum, dia mengusap pelan rambut sang pacar dengan lembut, “Hei, apa kau kaget karena Taehyung tiba tiba membawa seorang wanita? Ayolah, kau tidak mungkin cemburu kan, pacar mu ada disini, benar? ”
Lia melihat ke arah Soobin. Ia menganggukan kepalanya dan tersenyum, “Soobin !”
Soobin berdeham sebari ia meminum minumannya. Itu terlihat menggemaskan bagi Lia.
“Kau mau tau satu hal tentang ku ?”
Soobin nampak menimbang-nimbang sesuatu. Sedari awal dia memang penasaran, tapi ia juga tak mau memaksa Lia untuk menceritakan-nya, “Aku tidak memaksamu, tapi jika kau mau bercerita tak apa, aku akan berusaha menjadi pendengar yang baik untuk mu.”
Lia tersenyum. Ia kemudian kembali menatap lurus ke depan, “Aku-” Sedikit ragu untuk menceritakan-nya tapi ia rasa ia harus tetap melanjutkan ucapannya, “Aku bukan saudara kandung dari Taehyung. Ani, maksudku, sebenarnya aku bukan keluarga resmi mereka. Aku ini hanya angkat angkat.” Lia melihat ke arah Soobin yang terdiam karena ucapan-nya.
Lia menghela nafasnya, “Saat itu, ayah dan ibu kandung ku bertengkar, aku tidak tahu karena apa. Aku tidak pernah tau akan alasan mereka. Tapi saat ini aku mengerti, bahwa semua ini membuat mereka tak bersama lagi, bahkan untuk ku juga.”
Lia mengulum bibirnya, ia menundukan kepalanya lalu menatap Soobin yang masih terdiam. Lia tertawa kecil, Soobin pasti tak pernah menyangka ini sebelumnya.
“Jadi, itulah alasan mengapa marga mu berbeda dari keluarga Taehyung?” Lia menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Soobin.
“Tapi kau tahu? Sebenarnya aku juga mempunyai seorang kakak, marga kita juga berbeda. Aku mengikuti marga ayah ku, choi. Sementara kakak perempuan ku itu mengikuti marga ibu ku, Kim.” Lanjut Lia masih dengan senyumnya.
“Tapi, kenapa keluarga Taehyung bisa mengadopsimu?”
“Waktu itu umur ku baru lima tahun, ”
“Apppaaa....” teriak seorang gadis kecil ketika mengetahui Ayahnya baru saja pulang. Sang ayah dengan senyum lebarnya memeluk gadis itu dan menggendongnya, “Dimana eonni? Bukankah eonni pulang belsama appa?”
Sang ayah mengangguk, “Kakak mu sedang di luar katanya dia harus mengambil beberapa perlengkapan untuk nanti.”
Gadis yang baru berumur lima tahun itu hanya menganggukkan kepalanya, “Appa, kapan aku sekolah?”
“Hei, bukankah sekolah dengan eomma juga menyenangkan?”
Gadis yang bernama Lia itu menganggukkan kepalanya,“Geundae, aku ingin punya teman seperti kakak.”
“Aishh, licik sekali kau dengan Lia. Kau berpura-pura baik padanya padahal kau mau mencelakainya. Ralat, membunuh lebih tepatnya.” Seseorang muncul di antara mereka dengan tangan yanh di topangnya di depan dada.
Sang ayah menurunkan Lia dari gendongannya, “Yak, bisakah kau tidak bicarakan ini. Lagi pula ini hanya kecelakaan!” Ucapnya dengan notasi agak tinggi.
“Ck, kecelakaan? Kalau kau tidak menyuruh brandalan itu, sampai saat ini Lia bisa sekolah seperti biasa!” Wanita yang notabenenya adalah ibu Lia itu mengulum bibirnya dan menghela nafasnya, “Kau tahu? Setiap malam anakku kesakitan karena luka di lehernya. Dan kau ayahnya, tak pernah melakukan apa-apa. Bahkan ketika Lia sakit? Apa kau pernah menemaninya meski sekali?”
Nyonya kim meneteskan air matanya, “Tidak bukan? Bahkan ketika kakaknya pun, kau tidak melakukan apa-apa bukan?”
Nyonya kim menghela nafasnya, “Aku akan menceraikan mu. Aku akan menjaga kedua anak ku, dan kau pergi jauh nikmati apa yang suka.”
“Kau pikir semudah itu, kau ingin menceraikan ku? TERSERAH ! AKU YANG AKAN MENCERAIKAN MU TERLEBIH DAHULU.”
Lia yanh saat itu tak mengerti apa apa hanya menangis, dan bersembunyi di belakang kursi tempat dirinya biasanya makan. Teriakan dari ayah dan ibunya masih terdengar jelas bahkan sampai suara pecahan benda kaca itu pecah.
“Eonni, eonni dimana?”
“L-luka di leher mu?” Soobin memang pernah melihat luka itu sekali, tapi saat itu juga ia tak melihatnya dengan jelas.
Lia tersenyum, lalu ia menyampingkan rambutnya dan memperlihatkan luka yang masih membekas di lehernya meskipun tidak separah dulu.
“Bukan lah itu dalam? Lalu kenapa kau bisa berakhir dengan keluarga Taehyung? Maksudku harus nya kau bersama ibu kan?” Tanya Soobin hati hati.
Lia membenarkan kembali rambutnya, “Ah, saat itu appa benar benar pergi setelah melukai eomma. Karena saat itu eonni masih di luar, aku rasa appa membawa eonni. Aku sempat mendengar teriakan eonni ketika appa memaksanya untuk masuk mobil. Aku ingin pergi menemui eonni, hanya saja eomma menahan ku saat itu.”
Lia menghela nafasnya, “Tak lama saat itu, Polisi datang. Mereka menangkap eomma, karena eomma sudah terlalu sering memakan obat terlarang. Karena aku sendirian, dan saat itu ayah Taehyung yang menangani kasus eomma. Akhirnya dia mengajukan untuk mengadopsi ku.”
Lia terseyum tipis sebari mengulum bibirnya, “Nama Lia sendiri, Abang Taehyung yang memberikannya untuk ku.” Lia menjeda ucapannya, “Saat itu aku benar benar tumbuh, bahkan aku melupakan kejadian itu, hanya saja kenangan yang ku buat bersama kakak perempuan ku itu yang selalu hadir di setiap mimpiku. Saat itu juga, aku menanyakan semuanya kepada Mama dan Papa.”
Soobin mengangguk pelan, “Lia?” Lia menoleh melihat ke arah Soobin yang sedanv tersenyum tulus padanya, “Kau pasti sudah melewati banyak masa sulit.”
Lia terdiam, ingin sekali dirinya menangis. Ia menundukan kepalanya hingga satu pelukan itu datang menyelimuti nya, “Tak apa, kau sudah melakukan yang terbaik. Sungguh tak apa.”
Lia membalas pelukan dari Soobin, ia memeluknya dengan erat. Setelah merasa tenang Lia melepaskan pelukannya.
“Tapi, siapa kakak kakak kandung mu?”
“Nama yang sama seperti orang yang datang bersama Bang Taehyung.”
“KIM JISOO?!”
ayeeayeyeee
hikss, maaf bru upd
bingung bngt sma alurnya (╥﹏╥)
mkin sni mkin tak bisa d phami:(ngomong²
aaaaa itzy come back xixi><
pas bngt sma kta agustusan awkwok
kobam bngt sma lagunya,
aku gak ngerti lagi di 'not shy' ini
itzy mkin cntik²^^
smpet oleng sma neng chaery-,
klian oleng gak?terus streaming yaaa
dan
semngat streamingnya yaaa 🐱🙏
🙆♀❤
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON ||Soobin X Lia
Historia Corta!!NOT CONTINUED!! [ada baiknya jangan dibaca, soalnya gaje] Bulan itu indah, Ia mempunyai cahaya sendiri walau tak terlalu terang, setidaknya menenangkan. Begitupun kamu, Banyak kekurangan pada dirimu, tapi kamu selalu bisa membuat senang. Setida...