#5

115 9 0
                                    

"Eh ya, lo ngapain ke sini?"~gue.
"Mau main aja"~reyhan.
"Main apa?"
"Main itu" jawab reyhan sambil nunjuk kotak mainan gue. Kalau kalian nanya kenapa dia bisa tau itu kontak mainan, karna ada tulisan 'Kotak mainan'.

Gue ambil kontak mainan itu dan gue kasi reyhan.
"Mau main apa?"~gue.
"Main ini aja"~reyhan sambil ngambil mainan yang ada di kontak.
"Dadunya mana?"~gue. Eh ya kita main ular tangga.
"Ini"~reyhan.
"Suit!"~gue.
"Gue duluan!"~reyhan.
"iyo"~gue.

"Gue nanya boleh?"~gue.
"Nanya nanya aja kali"~reyhan sambil mengocok dadu.
"Em... Nyokap lo kemana?"~gue.
"Kenapa nanya nyokap gue?"~reyhan.
"Em... Gak papa, cuma mau tau aja"
"Nyokap gue ya di rumah lah"
"Sama bokap lo?"
"Gak"
"Trus bokap lo kemana?"
"Bokap gue di penjara"
"Lah kenapa?"
"Ya khasus pemerkosaan lah"
"Emang di memperkosa siapa?"
"Anak tetangga, adik gue sampai meninggal, dan ibu gue sampai rusak vaginanya"~reyhan. Gue bener² terkejut, gimana bisa dia cerita kayak gitu dengan ekspresi yang datar?. Sedangkat gue? Gue ngilu anjirr, bayangin aja vagina lo rusak, sakit parah.
"Hah? Serius lo?"
"Iya gue serius"
"Trus nyokap lo masuk rumah sakit dong"
"Iya lah"
"Bokap lo?"
"Bokap gue nyari cewek lain lah, ya kali nemenin nyokap gue"
"Anjirr parah banget bokap lo"
"Ya gitu deh"
"Apa lo pernah di bully?"
"Menurut lo?"
"Em... Pasti pernah"
"Nah itu lo tau, makanya gue pindah ke sini"
"Oh... Karna itu lo sekolah di sekokalan gue?"
"Iya... Eh lo gak tidur? Udah malem nih"~reyhan.
"Gimana mau tidur ada lo!"~gue.
"Tidur tidur aja kali"
"Mana tenang gue tidur kalau ada lo"
"Kemarin tenang tenang aja tuh"
"Itu kan kemarin gue ketiduran"
"Trus sekarang lo gak ketiduran?"
"Kenapa sih lo pingin banget gue tidur?"
"Gak papa"
"Lo mau anuin gue ya! Ih lo ya! Keluar gak sekarang!"
"Ihh ih siapa yang mau anuin lo! Gak sudi kali!"
"Gak usah bohong deh lo!"
"Siapa yang bohong sih, gue beneran!"
"Trus kenapa minta gue tidur?"
"Noh liat, jam brapa sekarang"
"Jam set 1"
"Nah itu tau, makanya tidur! Nanti telat gue lagi di salain"
"Emang salah lo!"
"Kan gue dah nyuruh lo tidur"
"Ihh gimana tidur kalau lo masih di sini!"
"Iya iya gue pulang"
"Nah gitu dong"
"Tidur gih"
"Pulang dulu baru gue tidur"~gue.
"Tidur dulu baru gue pulang"~reyhan.
"Pulang dulu baru gue tidur!"
"Tidur dulu baru gue pulang"
"Pokoknya lo pulang dulu baru gue tidur!"
"Uhhh... Iya iya, gue pulang, tidur yang nyenyak ya, jangan lupa atur alaram"~reyhan.
"Iya iya, sana ah"~gue.
"Iya"~reyhan. Reyhan keluar dari kamar gue, dan gue langsung nutup jendela. Kenapa gue deg degan ya setiap ketemu dia? Apa dia bakal ke kamar gue tiap malam? Udah ah, mending tidur aja.

Dreettt dreeettt
"Uhh.." keluh gue, mata gue masih sangat ngantuk, tapi alaram udah bunyi aja. Dengan mata masih tertutup gue matiin alaram trus gue ambil selimut dan tidur lagi.
"Bangun oyy, dah pagi! Katanya gak mau telat"
"Apa sih mah, ini kan baru jam 4"~gue.
"Oh jadi suara gue kayak suara emak emak?!"
Hah? Bentar deh iya ya, suaranya cowo, bukannya papa masih kerja di luar kota ya? Tapi ini siapa? Kakak kan masih di asrama, lah ini siapa?
Gue buka selimut dengan hati², dan gue liat cowo berseragam sekolah, sama kayak gue. Gue liat mukanya dan itu ternyata...
"Reyhan?"
"Iya, kenapa? Cepetan bangun! Mandi! Siap² gue tunggu"~reyhan.
"Ihh apaan si lo, udah dateng gak tau waktu, masuk lewat jendela, nyuruh nyuruh lagi! Emangnya bokap nyokap lo gak ngajarin lo sopan santun apa?!"~gue.
"Eh... Maaf rey, gue gak sengaja, gue gak bermaksud buat ngomong kaya gitu... Gue minta maaf rey"~gue. Gue gak inget kalau bokapnya itu gitu. jadi merasa bersalah kan gue, si reyhan diem aja lagi dari tadi.
"Reyhan... Gu.. Gue gak bermaksud ngomo"~gue sambil megang tanganya reyhan, tapi omonganya udah di potong aja sama dia.
"Iya gak papa, buruan mandi nanti telat, gue tunggu di warung depan rumah lo"~reyhan sambil ngelus ngelus rambut gue, udah serasa pacaran aja...
"I.. Iya"~gue. Gue pun pergi ke kamar mandi dan reyhan keluar dari kamar gue.

***
Akhirnya gue selesai siap² dan sekarang gue udah siap untuk ke sekolah. Udah pakai baju, rok, sepatu, jam, pita, pokoknya lengkap deh!
"Mahh, nila brangkat ya..."~gue.
"Iya sayang, sebentar mama lagi nyuci piring, tunggu ya.. "~mama.
"Mama nyuci aja, nila jalan sama temen ke sekolah"~gue.
"Kok tumben? Yaudah sana, nanti telat"
"Iya mah, da mama..."
"Da.. Sayang"

Gue dari tadi nyariin tu anak, kok gak ada ya? Katanya nunggu di warung depan rumah gue, tapi kok gak ada. Ya sekarang gue udah di depan rumah, lagi liatin warung yang ada di depan rumah gue. Tapi tu warung baru buka, lah tu anak kemana? Dari pada bingung sendiri, gue samperin mbak mimin. Mbak minah itu yang jualan di depan rumah gue.
"Mbak min"~gue.
"Eh, nila, baru mau brangkat la?"~mbak minah.
"Iya nih mbak. Baru buka mbak?"
"Iya nih baru buka, tadi kesiangan bangunnya"
"Oh... Mbak minah tadi liat temennya nila gak? Cowo, pakai baju seragam sama kayak nila"~gue.
"Tadi si mbak liat cowo di depan rumah nila, gak lama dia pergi"
"Pergi kemana mbak?"
"Mbak minah kurang tau la"
"Oh yaudah, nila brangkat ya mbak"
"Iya nila, hati hati"
"Iya mbak". Ihh nyebelin banget sih dia, katanya nungguin tapi gak ada, jadi brangkat sendiri kan. Gue tu gak suka jalan jalan sendiri, selalu ngajak temen.

Di tengah perjalanan, gue masih nyari² reyhan, siapa tau kan dia gak ninggalin gue.
"Hay.." kata orang yang tiba² nutup mata gue.
"Siapa nih? Jangan macem macem ya! Gue gak takut!"~gue sambil berusaha buka tangan yang lagi nutupin mata gue.
"auhhh sakit!" katanya, karna gue troges tangannya sampai berdarah, soalnya gue lupa gunting kuku kemarin. Habisnya gak di buka², sepi lagi jalannya, takunya kan penjahat.
"Rasai... Reyhan? Aduh rey, gue minta maaf, gue kira orang jahat, gue obatin ya lukanya"~gue.
"Hem..."~reyhan.
"Em.. Gimana kalau kita ngobatinya di uks sekolah aja?"
"Iya"~reyhan sambil barik tangan gue.
"Eh, mau kemana?"~gue
"Katanya mau ke sekolah"
"Tapi kan gak lewat sana"
"Motor gue di sana"
"Oh lo bawa motor?"
"Gak, bawa becak!"~reyhan sambil jalan ngambil motornya.
"Isss.." ~gue sambil ngikutin dia dari belakang.
"Nih pakai"~reyhan.
"Iya"~gue.
"Bisa naiknya? Sini gue bantuin"
"Bisa kok"~gue sambil naik ke atas motornya.
"Pegangan"
"Iya"~gue. Oh ya motornya reyhan motor ninja makanya agak susah di naikin, soalnya tinggi. Eh... Bentar bentar, kok dia bisa punya motor mahal si?
"Pegangan yang erat, kita ngebut"
"Eh jangan, nanti jatuh"
"Gak bakal jatuh"
"Tapi kan... Reyhaaannnnnn!!!!" teriak gue, karna dia bawanya ngebut banget, gue langsung pegangan sama dia kuat kuat. Saking takutnya gue sampai merem, sumpah ngebut bangettt.

***
"Enak ya meluk gue? Sampai gak mau lepas gitu, udah² nanti aja meluknya,udah sampai nih"~reyhan.
"Udah sampai? Kok cepet?"~gue.
"Ya cepet lah, kan tadi ngebut"~reyhan.
"Oh iya ya... Eh emangnya boleh ya SMP bawa motor ninja?"
"Siapa bilang gak boleh?"
"Tapi kan lo gak punya SIM"
"Sssttt nanti pasti dapet SIM"
"Eh tapi lo darimana dapet motor ninja?"
"Punya nyokap"
"Hah? Nyokap?"
"Iya nyokap"
"Nyokap lo.." terpotong ~
"Iya nyokap gue, udah udah obatin nih tangan gue"
"Iyaaa"

UKS
"Maaf ya"~gue sambil ngobatin tanganya reyhan.
"Iya gak papa"~reyhan.
"Sakit ya?"
"Gak"
"Kalau gini sakit?"~gue sambil sedikit mencet lukanya reyhan.
"Gak"
"Kalau gini?"~gue sambil ngeremas lukanya reyhan.
"Aaauuu ihh sakit tau!"
"Tadi katanya gak sakit"
"Gimana gak sakit kalau lukanya lo pencet!"
"Hehehe ya sorry, gue penasaran aja, oh ya ini udah selesai"~gue sambil ngeberesin obat²an"
"Makasi"~reyhan.
"Sama sama"~gue.
Tiba² pas reyhan mau turun dari tempat tidur di ke pleset dan...

Gdubrakkk

Cinta di SMPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang