13

52 5 1
                                    

Raymond baru selesai membersihkan tubuhnya, lalu segera mengambil ponsel nya untuk mengabari gadisnya.

Mine🖤
Sayang

P

P

Ray merasa kesal karna Erly belom juga membaca pesan nya, padahal gadisnya itu sedang online.

Karna Ray orang nya tidak sabaran, ia langsung melakukan video call.
Ray geram karna gadisnya belom juga mengangkat telpon nya.
Ray mencobanya lagi dan yaa Erly mengangkat nya.

Ketika Ra melihat wajah Erly dari layar ponsel nya, ia merasa terkejut melihat wajah gadisnya yang sedang merasa kesal dengannya.

Ohh God gue salah apa, seram amat muka pacar gue.

"Sayang, kenapa pesan aku ga dibalas? Trus ngangkat telpon ajah kamu kok susah? Lagi online juga."

"Hemm"

"Kok hemm sih, jawab Erly. Kamu ga bisa ngomong lagi, udah bisu kamu!"

"Dari tadi aku nunggu pesan  kamu tau.
Aku khawatir sama kamu.
Erly tadi kan udah bilang, kalo Ray udah nyampe rumah kabarin Erly.
Tapi kamu ga ada kabar sama sekali.
Aku kesal tau" ucap Erly cemberut.

Ray tersenyum, ia merasa senang karna gadisnya mengkhawatirkan nya.
"Kamu khawatir yah sayang?"

"Hemmm"

"Maaf ya sayang, tadi handphone aku lowbat  jadi aku charger dulu. Sembari handphone aku di charger aku juga langsung mandi tadi. Maaf ya sayang udah buat kamu khawatir.
Jangan ngambek gitu ah"

"Hmm aku maafin."

"Kangan yah sama aku hmm?"

"Enggak"

"Benerr?"

"Ihhh Ray kok jadi nyebelin sih. Kan gak mungkin aku langsung kangan, tadi dirumah kan baru ketemu"

"Berarti cuman aku doang yang kangan sama kamu"

Bluuushh.. mamaeee jantung gue mau terbang.

"Kalo aku setiap menit, tiap jam selalu kangan sama kamu. Kalo kamu mau aku siap nikah sama kamu sekarang juga biar bisa didekat kamu terus"

Pipi Erly merona.
"Issh ga boleh bilang gitu ah, masih sekolah juga. Ray mah ada-ada aja tau nggak"

Ray tertawa melihat pipi gadisnya yang sudah tampak memerah.
"Pipi kamu kok merah sayang? Kamu kepanasan disana?" Goda Ray.

"Ehh ee..nggak kok. Ii.ni pipi aku sebelah kanan habis digigit nyamuk trus aku garuk gitu karna gatal Ray" ucap Erly asal.

Ray tertawa lepas mendengar ucapan gadisnya.
"Masa sih? Pipi kiri kamu juga merah kok sayang.
Trus itu kenapa?" Goda Ray kembali.

Erly menutup wajahnya dengan bantal.
"Tau ah, ga usah bahas lagiii" ucapnya dengan ngambek.

"Hahahahah, aduhh gemes bangat sih sayang. Gausah ngambek gitu ah, ntar cantiknya hilang"

Pipi Erly kembali merona. Ia kembali menutup wajahnya dengan bantalnya.

Ray kembali tertawa.
"Yaudah kamu istirahat lagi yah sayang.
Nanti malam aku jemput kamu"

"Iyaa Ray. Yaudah aku tutup yah.
Love you Ray."

Tuutt....

Belum juga Ray menjawab Erly langsung mengakhiri telpon nya.

Ray kembali terkekeh, ia sangat gemas dengan gadisnya yang masih malu-malu dengannya.
"Love you too sayang"

                              🐱🐱🐱
Clara sekarang sudah berada di cafe 339 sedang menunggu seseorang yang ingin dijumpainya.
Clara adalah mama Raymond, pemilik dari butik yang cukup terkenal di Jakarta.

RAYMONDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang