Seminggu setelah kejadian yang menyakiti perasaan Mika, ia semakin menguatkan tekatnya untuk mendapatkan Azka.
"Ayo! Lo pasti bisa Mik! Singkirin tuh cabe!" ucap Riri yang berusaha menyemangatkan Mika.
"Oke!" Mika kemudian mengklik tombol Add LINE milik Azka.
"Terus gimana, Ri?" tanya Mika.
Riri memeluk bantal yang berada di kamar Mika. Ya, Riri sedang main ke rumah Mika, sekalian menginap karena besok hari minggu.
"Lo pura-pura tanya deh kontak temen kelas dia yang lo kenal."
Mika tampak berpikir sejenak, "gak ada yang gue kenal."
"Kuper banget si lo ah."
"Ihh bantuin ngapa!"
"Yaudah coba lo tanya dia ikut ekskul apa."
"Tapi kan kita udah kelas 12, gak penting lagi ekskul mah."
Riri menghela napas lelah, "huft. Dari yang terlihat apa yang dia suka?"
"Anime sih kayaknya."
Riri menjentikkan jarinya di depan wajah Mika, yang langsung dapat tepisan kasar dari Mika.
"Apa sih!"
"Lo tanya aja, rekomen anime genre triller gitu."
Mika tampak berpikir sebentar, "tapi masa tiba-tiba gue tanya gitu sih. Nanti sksd lagi."
"Serah lo dah! Sebel gue, nanya saran tapi nolak mulu!" gerutu Riri.
Gawat. Jika Riri sudah kesal, bisa-bisa misi mendapatkan Azka gagal.
"Eh iya deh gue ikutin saran lo."
"Dari tadi kek, yaudah chat aja."
Mika menarik napas dan membuang perlahan.
F. Azka
Hai? Gue Mika.
Boleh rekomen anime gak?
19.47"Nih udah!" Mika menunjukan chatnya dengan Azka.
Riri yang melihatnya tertawa, "iya yah, sksd banget lo."
Mika langsung menabok punggung Riri, "tuh kan! Udah tekirim nih!"
"Yaudah gapapa kali."
30 menit berlalu
Belum juga ada balasan dari Azka.
"Bosen Mik nunggu balesan dia. Mending kita nonton dulu aja."
Mika menggigit bibirnya, "tapi gue gugup Ri, gue takut dia jijik."
"Gak lah. Yakin aja."
"Iya deh."
Mereka pun memutuskan untuk menonton film Ready or Not, agar pikiran Mika tidak terlalu fokus pada Azka.
Tanpa mereka sadari, ponsel Mika bergetar di atas meja belajar, sedangkan mereka berada di kasur dan menonton di laptop.
F. Azka
Ohh iya, gue azka
Death note bagus kok
20.52¤¤¤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Mika
Fiksi Remaja"Aku tau aku terlalu berkhayal bahwa kamu akan kesini dan menyayangi aku layaknya aku menyayangimu. Tapi aku sadar, aku tidak setara untuk mendapatkan rasa yang kamu punya." -Mikaila Sabrina-