Pagi pagi sekali di hari Sabtu itu Oki sudah menjemput Rinjani. Rinjani yang memang sudah siap dengan perlengkapannya di malam sebelumya, langsung saja segera berangkat saat Oki sampai di depan rumah nya dan berpamitan dengan kedua orang tua nya.
Oki mengatakan pada Rinjani bahwa tugasnya kali ini hanya sebagai pendamping rombongan saja. Karena memang kali ini rombongan yang di bawa Oki adalah rombongan karyawan kantor yang rata rata baru pertama kali mendaki gunung. Dan banyak juga perempuan dan ibu ibu yang ikut rombongan juga, jadi akan sangat membutuhkan kru perempuan juga nantinya. Rombongan dari kota Surabaya ini memang sengaja mengadakan pertemuan rutin bulanan kantornya kali ini di gunung, dengan suasana baru dan lebih kekeluargaan katanya.
Rombongan yang dengan total 25 orang itu tidak akan sampai puncak Mahameru, tetapi sampai Ranu Kumbolo saja. Mereka akan menginap semalam disana sambil bercengkrama kemudia akan turun di pagi harinya.
Oki, Rinjani dan kru lainnya sudah sampai di Stasiun Kota Baru Malang pagi hari setelah subuh, menunggu rombongan yang datang dengan kereta dari arah Surabaya.
Sesampainya rombongan itu datang, mereka segera bergegas berangkat bersama menuju ke basecamp Semeru. Setelah sampai basecamp, rombongan menyempatkan istirahat sejenak sambil menunggu pengurusan perijinan oleh panitia. Oki dan kru nya mengecek kondisi tiap orang yang ada di rombongan tersebut, dan mendata setiap barang bawaan mereka.
Setelah semua beres, mereka pun start berjalan sekitar jam 8 pagi. Rombongan tersebut berjalan santai saja, karena memang faktor stamina dan usia, jadi beberapa kali rombongan meminta berhenti untuk istirahat.
Jarak yang harus nya bisa ditempuh 8 jam berjalan kaki, akhirnya harus molor sampai 11 jam karena seringkali rombongan minta berhenti untuk istirahat. Rombongan yang Oki bawa sampai di Ranu Kumbolo sekitar jam 7 malam.
Para kru membantu rombongan tersebut untuk mendirikan tenda dan menyiapkan peralatan memasak. Setelah hampir satu jam menyiapakan semuanya, dan para rombongan juga sudah beristirahat sebentar, ketua rombongan tersebut akhirnya akan memulai acara kantor mereka.
Pada kru memanfaatkan kesempatan ini untuk beristirahat dan makan. Ada yang jalan jalan juga berkeliling tenda lainnya di Ranu Kumbolo. Saat itu memang jalur pendakian cukup ramai, dan sebagian besar pendaki memilih untuk camping di Ranu Kumbolo.
Dan saat itu juga Oki dan Rinjani yang ditinggal berdua bisa mengobrol di tepi danau. Sambil menyeduh kopi dan makan, mereka menikmati waktu bersama.
“Gimana kerjaanmu? Deadline mu sudah selesai?”kata Oki sambil menyodorkan segelas kopi panas pada Rinjani yang duduk beralaskan rumput di tepi danau.“Udah.. udah.. kemarin sebelum kesini udah aku beresin. Sudah setor juga sama si Bos. Aman kok” jawab Rinjani sambil merapikan sisa makanan mereka. Ibu ibu rombongan kantor itu memberi Rinjani dan para kru lainnya hasil masakan mereka tadi.
“Ceritanya tentang apa jadinya? Kemarin kayaknya bingung banget cari ide.”
“Rahasia lah, ntar kalau jadi bukunya baca aja sendiri.” Kata Rinjani menggoda Oki.
“Apaan pake rahasiaan segala. Lagian tumben mau mau nya nulis tema cinta cintaan gitu. Penulisnya aja belum punya pacar.” Kata Oki yang langsung mendapat pukulan di bahunya.
“Gimana kabarmu dan pacarmu?” Tanya Rinjani tiba tiba mengalihkan pembicaraan.
Oki yang semula terlihat tertawa tiba tiba merubah raut muka nya. pertanyaan Rinjani dia biarkan menggantung begitu saja, tak ada jawaban dari Oki.
“Kenapa? Kalian berantem lagi?”Oki hanya menghela napas panjang sambil mengalihkan pandangannya ke danau di depannya. Pemandangan Ranu Kumbolo saat malam sangat menawan. Air danau yang menghitam dengan pantulan sinar bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RINJANI
Storie d'amoreApa yang membuat cerita cinta begitu susah untuk ditulis? Apa memang membuat cerita tentang cinta sesulit ini? Atau hanya aku? Aku terbiasa dengan cerita cerita sejarah, diskusi politik, menulis artikel lepas tentang ekonomi dan pendidikan. Lalu sek...