#20-Misunderstand

653 97 0
                                    

Happy reading❤
.
.
.
.
.
Author pov

Jisung dan wonyoung berangkat sekolah seperti biasanya. Mereka menjadi lebih jarang bertemu bahkan untuk saling mengabari lewat telfonpun jarang.

Untuk waktu itu, guanlin bisa menemaninya dirumah. Namun guanlin hanya bisa cuti selama seminggu. Sungguh sangat singkat, namun wonyoung tak bisa menyuruhnya untuk tinggal lebih lama. Bagaimanapun juga kakaknya sekarang itu punya tanggung jawab besar sebagai penerus perusahaan keluarganya.

Yujin juga hanya bermain kerumah wonyoung di hari minggu. Itupun karna yujin yang meminta wonyoung mengajarinya pelajaran yang tidak dimengertinya.

Saat istirahatpun yujin yang biasanya bersemangat mengajaknya ke kantin sekarang sibuk berkencan dengan buku-buku pelajarannya.

Sedangkan jisung, untuk menemani wonyoung makan siang saja tidak sempat. Dia terlalu sibuk mengurus pendaftaran universitasnya juga teman-temannya. Bagaimanapun dia adalah presiden sekolah.

°°°°°

Tok tok

"Permisi, ketua kelas dan juga wakilnya dipanggil miss Yoona keruangannya."

Saat itu kelas jisung sedang kosong, karna guru yang harus mengajarnya hari ini sakit.

"Gua aja deh, lu mending jaga kelas biar ga rusuh." Ucap jiheon pada jisung

Awalnya jisung ragu, karna bagaimanapun mereka berdua yang dipanggil. Tapi jiheon menjelaskan bila kelasnya akan berisik bila jisung meninggalkannya.

Sampai diruangab miss Yoona, ternyata jiheon disuruh membagikan formulir universitas untuk teman-temannya. Cukup berat, karena formulir itu tidak hanya selembar dan juga lembaran itu untuk anak sekelasnya. 

Sampai dibelokan koridor, ada yang berlari dan sedikit menyenggolnya hingga kertasnya hampir jatuh. Namun jisung menyelamatka kertas-kertas itu.

"Biar gua aja yang bawa, itu pasti berat."

"Ah gapapa kok, gua bisa."

"Udah, nurut aja susah banget lu." Jiheonpun akhirnya pasrah saja saat jisung mengambil alih tumpukan formulir itu ditangannya.

"Btw tadi lu tadi sempet makan siang gak waktu gantiin gua rapat antar kelas?" Tanya jisung.

"Nggak sempet, udah keburu masuk."

"Gimana sih lo. Yaudah buruan makan sekarang, gaada penolakan."

Jisung akhirnya mengajak jiheon makan siang di kantin. Jisung merasa bersalah karna jiheon menggantikan rapat yang seharusnya dihadirinya, sehingga jiheon jadi tidak sempat makan siang.

Saat mereka sedang menikmati makananya ada wonyoung yang sedang lewat saat ingin pergi ke kamar mandi.

Sungguh, dia ingin menangis saja rasanya. Bukankah tadi jisung tidak bisa menemaninya makan siang karna dia sibuk dan harus bertemu kepala sekolah saat itu. Kenapa dia sedang makan bersama seoarang gadis di jam pelajaran seperti ini.

Sadar ada seseorang yang menatapnya jisung mengalihkan pandangannya. Saat tahu kalau ternyata itu adalah wonyoung jisung langsung pamit dengan jiheon bahwa dia ada perlu mendadak.

"Wony! Wony.. Dengerin aku." Panggil jisung sambil mengejar wonyoung

"Iyaa, kenapa?" Wonyoung memberhentikan langkahnya

"Ini gak kayak apa yang kamu liat, jangan salah faham dulu."

"Kalau gitu jelasin, aku salah faham dibagian mananya?" Jisung diam sejenak saat wonyoung menjawab itu.

"Aku cuma nemenin dia makan karna dia harus gantiin aku di rapat antar kelas, jadi dia gak sempet makan siang." Jisung mencoba menjelaskan yang sebenarnya pada wonyoung.

"Apa kamu juga ngeluangin waktu buat nemenin aku makan siang, tadi?"

"Tadi aku bener-bener gabisa, wony. Tolong ngertiin aku. Aku cuma gaenak karna dia ngelewatin makan siangnya demi gantiin aku."

"Aku juga gak sempet makan siang karna nungguin kamu. Aku berharap setelah kamu selesain urusan sama kepala sekolah kita bisa makan bareng." Ucap wonyoung lalu meninggalkan jisung ke kelasnya.

°°°°°

Bel tanda pulang sekolah berbunyi. Jisung dengan segera menjemput wonyoung ke kelasnya juga ingin meluruskan kesalahfahaman mereka.

Namun ternyata wonyoung sudah tidak ada dikelas. Salah satu teman wonyoung mengatakan bahwa dia pulang bersama dengan yujin. Jisung meninggalkan kelas dengan perasaan sedikit kecewa.

Saat akan menuju parkiran sekolah, ada jiheon yang duduk sendirian di lobi.

"Lo ngapain disini sendirian? Gk pulang?" Tanya jisung lalu menghampiri jiheon

Jiheon menjelaskan bahwa dia sedang menunggu sopir menjemputnya. Namun daritadi belum datang juga.

Jisungpun inisiatif menawari jiheon tumpangan. Jisung tak tega membiarkannya sendirian saat sekolah sudah sepi.

Jiheon menerima ajakan jisung dengan ragu. Namun akhirnya dia tetap pulang diantar oleh jisung.

Author pov end



Tbc

Soulmate | jisung × wonyoung[✔] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang