3: Feel special

6.3K 890 146
                                    

➼ Pagi itu mereka bukan berada di kawasan apartement, melainkan mereka lagi berada di daerah kediaman bunda minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➼ Pagi itu mereka bukan berada di kawasan apartement, melainkan mereka lagi berada di daerah kediaman bunda minho. Lumayan jauh dari pusat kota, namun jangan dipikir pula tempat ini merupakan pedalaman, bukan! Hanya saja di sini lebih asri dan tidak terlalu banyak kendaraan roda empat berlalu-lalang.

Untuk yang ingin mendapatkan ide atau sekedar refreshing, tempat ini merupakan tujuan yang tepat.

Seperti yang minho dan hyunjin lakukan pagi ini, setelah membantu minho memandikan tiga anaknyaㅡ sontak saja minho bawa hyunjin untuk pergi jalan-jalan.

Dengan sepeda ontel.

"Minho, lo berat banget!" Teriak hyunjin sambil mengayuh sepeda itu dengan keras. Sementara oknum yang diteriaki namanya cuma tertawa tanpa merasa bersalah di belakangnya.

"Sebentar lagi sampe, ayo dong!"

"Ta- tapi daritadi gue yang gowes." Balas hyunjin lagi. Sibuk elap keringatnya yang udah kayak air mancur, alias keluar tanpa henti. Ditambah lagi rambutnya yang cuma diikat setengah.

"Yaudah stop dipinggir sini, biar gue yang gantiin."

"Akhirnya!"

Hyunjin langsung meminggirkan sepeda yang dulunya milik ayah minho itu ke pinggir jalan. Langsung saja mereka berubah posisi menjadi minho yang membawa sepeda, sementara hyunjin dibelakangnya sambil memeluk pinggang minho.

Sepeda tua tersebut melaju tidak cepat, namun tidak pelan juga. Melewati jalan yang tidak terlalu lebar dengan alang-alang tinggi menghiasi sisi jalan, juga pemandangan pantai yang tak jauh dari mata.

Mereka akan ke pantai dan hyunjin rasanya ingin jingkrak-jingkrak kesenangan.

"Gak berat!"

"Tapi lo berat!"

"Jangan salahin gue, lo yang kurus banget!"

"Minho baweeel!"

Si rambut pirang merengek sembari pukul main-main punggung keras minho. Yang dipukul hanya tersenyum geli hingga matanya menyipitㅡ ngebiarin hyunjin asik dengan perlakuannya.

Setelah percakapan singkat itu, mulut mereka gak berbicara lagi. Diam sambil nikmati semilir angin yang menari di antara rambut mereka. Angin pagi memang sangat nikmat, dimana udara belum terkontaminasi asap kendaraan.

Hyunjin yang tengah duduk menyamping tak sadar menyandarkan kepalanya di punggung minho namun jemarinya makin mengeratkan cengkraman di baju lelaki tersebut.

Senyumnya terbit. Hanya senyum tipisㅡ satu sudut bibir kanan dan kiri ditarik ke atas. Sudah cukup mewakili betapa bahagianya hyunjin hari ini.

"Kak, makasih." Cicit hyunjin dengan pelan. Minho mendengarnya namun memilih diam.

.

Deburan ombak yang memanjakan telinga, semilir angin sepoi sebagai pelengkap, ditambah lagi dengan figur hyunjin yang menatap ke hamparan luas air laut di depan.

Roommate ° Hyunho ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang