Mimpi

20 5 0
                                    

"Sini! Jangan ke situ! Ada tante jelek mau ke arah kamu!" teriak gadis kecil berumur 10 tahun kepada seorang pria kecil yang sebaya dengannya yang sedang berlari sembari ketawa menjauhi gadis kecil itu.

"Mana? Ga ada tuh," ejek pria kecil itu sembari berlari ke arah jalan Raya.

Mereka berdua sedang berada di taman komplek rumah mereka. Mereka sedang bermain kejar-kejaran.

"Tante Jelek! Jangan ganggu dia!" tunjuk gadis kecil itu ke arah pria kecil yang sedang berlari.

"Itu, awas!!! Kamu di dorong!!" teriak gadis kecil itu sembari menutup kedua matanya.

BRAK!!!

"Hiks, mimpi itu lagi," ucap seorang wanita sembari bangun dari ranjangnya.

Dia adalah Thalia, gadis kecil yang sekarang sudah beranjak dewasa. Gadis yang bisa melihat apa yang manusia pada umumnya ga bisa lihat.

Hari ini hari pertama ia masuk SMA, hari yang sangat ia tunggu-tunggu. Ia pun bersiap memakai seragam sekolahnya.

"Hai!" sapa seseorang di belakang Thalia.

"Astagfirullah, heh lo kalau jadi setan ga usah ngagetin! Mau gue hempas lo ha?!" ucap Thalia sembari mengeluh dadanya.

Yang mengagetkan dia adalah hantu yang sudah menemani dia dari kecil, hantu cewek yang sekarang telah menjadi teman Thalia. Thalia berasal dari keluarga yang peka dengan sesuatu yang tak nampak oleh mata.

"Maaf hehe, by the way aku ikut ya ke sekolah kamu," ucapnya.

"Terserah deh," jawab Thalia cuek. Thalia dari kecil tidak pernah memiliki teman nyata, ia hanya di kelilingi oleh hantu, ia sering di bilang aneh oleh teman-temannya.
Untungnya Thalia orangnya cuek bebek jadi ia ga peduli tuh omongan netijen.

"Sean udah maafin kamu?" tanya Riri, nama hantu itu.

"Boro-boro maafin, lihat gue aja dia buang muka, yaudah sih lupain aja bikin sakit ati tau ga, kalau ingat itu," jawab Thalia sewot setengah mati.

"Huh, padahal kamu ga salah," jawab Riri.

"Yaudah sih santai aja, intinya hari ini gue mau ke sekolah," ucap Thalia dengan gembira.

Thalia pun keluar dari kamarnya dengan keadaan yang sudah rapi, ia pun berpamitan kepada kedua orang tuanya.

"Kamu yakin mau ngajak Riri ke sekolah?" tanya Mama Thalia.

"Sebenarnya sih Thalia ga ngajak, dianya aja yang mau ikut," jawab Thalia.

"Yaudah, Riri jagain Thalia di sekolahnya ya! jangan sampai dia di bully kayak dulu," ucap Papa Thalia sembari menatap anak semata wayangnya itu.

"Oke, aku akan jaga Thalia," jawab Riri.

Thalia pun menyalimi kedua tangan orang tuanya, dan lekas berangkat ke sekolah. Thalia sengaja tidak mengikuti mos, ia malas berbaur dengan orang-orang baru yang tidak ia kenal.

Sesampainya di sekolah tiba-tiba ada yang menepuk bahunya. Lantas Thalia pun membalikkan badannya. Ia melihat seorang wanita memakai hijab dan berseragam sama sepertinya sedang menatapnya dengan tatapan yang sepertinya bisa diartikan dengan takut mungkin. Thalia bisa lihat kalau sepertinya ia bukan hantu melainkan siswa baru sama sepertinya.

"Ada apa?" tanya Thalia menaikan sebelah alisnya.

"Lo di ikuti hantu," ucapnya berbisik sembari menunjuk Riri yang tepat berada di samping Thalia.

"Lo bisa lihat hantu?" tanya Thalia. cewek itu pun mengangguk.

"Lo lihat dia? Dia namanya Riri," tambah Thalia membuat wanita itu terkejut.

The Secret Is RevealedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang