"Nozaaa."
Noza yang merasa terpanggil mengangkat pandangannya dan bertemu dengan ciya,salah satu sahabatnya sejak SMP hingga sekarang saat SMA dan mungkin akan selamanya. Karena ngak ada yang tau kedepannya akan seperti apa jadi ingat "mungkin"
"Anjirr lu jalan apa melesat sih??cepet amat capek tau ngejar lo."
Cewek berkulit putih dengan rambut diikat kuncir kuda ditambah sentuhan pita berwarna coksu yang dikenakannya. Hari ini Noza dan murid-murid lainnya masuk SMA LURUSARI, setelah berakhirnya Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
"Yang nyuruh lo buat ngejar gue siapa??," jawab Noza ketus
"Idih gitu amat jawabnya," cengir ciya
"Ini baru hari pertama loh setelah kita MPLS, jalannya yang pelan dikit, yang santai jaga image. Katanya di sekolah ini banyak cogan makanya gue belain nangis-nangis sama orang tua gue buat diizinin sekolah disini. Siapa tau nanti ada yang nyangkut di gue satu.lumayan buat nunjukin sama anak gue nanti kalo emaknya punya pacar cogan semua," Ciya senyum selebar-lebarnya membayangkan cowok idaman seperti apa yang akan ia temui."Lo sekolah disini mau belajar apa cari suami??,"
"Cari suami lah hahahah," tawa ciya yang terdengar sangat garing ditelinga Noza membuatnya memicingkan mata dengan senyum sinis miliknya.
Eitsh jangan salah senyum Noza emang sinis tapi senyum khas miliknya itu yang membuat para cogan yang digemari Ciya beralih padanya itu pula yang membuat ciya terkadang iri.kalau bukan karna Noza sahabatnya sudah pasti Noza akan menjadi korban tabrak lari dan pelakunya sudah pasti seorang Sheara Abatsi alias Ciya.
"eh eng...gak maksud gue belaj..jar tapi ya gitu," Ciya cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal.
"Emang bener gak ada perubahannya lo ya"cetus Noza.
"Gue cuma ngikutin pepatah katanya gini nih Biarkan air sungai mengalir," jawab Ciya asal.
"Matamu," Noza kemudian berjalan mendahului Ciya yang masih sibuk mengoceh tentang air sungai dibelakangnya.
Salah gue apa sampe punya temen gila kayak gitu, batin Noza.
Noza yang hendak memasuki gerbang SMA LURUSARI, kemudian seketika berhenti.
"Auuuu," Noza meringis kesakitan sambil memegang lututnya yang sedikit berdarah
Kini dirinya sudah tersungkur memeluk tanah dengan lutut sedikit lecet karenanya. Seorang laki-laki yang entah dari sudut mana menabrak Noza membuat Ciya berlari menghampiri Noza sedangkan laki-itu hanya diam kemudian melangkahkan kakinya tanpa memberi bantuan bahkan tidak mengucapkan sepatah kata pun kepada Noza yang malangNoza kemudian bangun mengejar laki-laki yang sudah meninggalkan bekas luka dikakinya
"Ehh lo punya mata nggak sih hah??Lo pikir ini jalan nenek moyang lo jalan seenaknya nabrak orang nggak minta maaf"Noza membentak laki-laki yang sekarang sudah berada dihadapannya
"Diem aja lagi si zaenudin satu?jawab gue ngomong sama lo"Kesabaran Noza kini benar-benar sudah diatas rata-rata.
Ciptaan tuhan yang tengah berdiri tepat didepan Noza saat ini benar-benar mempunyai karismatik tersendiri. Memasang muka tanpa ekspresi dengan gaya coolnya,terlihat begitu tampan dan tampak sangat sempurna. Tinggi semampai,mata yang tidak terlalu sipit,hidung mancung,alis tebal,kulit putih mulus tanpa noda sedikitpun
Astaghfirullah...
Nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan"Gue punya nama,"cetus cowok itu
"Lo juga punya mata buat liat gue punya mata apa nggak"cowok itu langsung pergi dengan tangan kanan didalam saku celana abu-abu miliknya dan tangan kiri memegang tali tasnya meninggalkan Noza yang masih tercengang mendengar jawabannya tadi
KAMU SEDANG MEMBACA
No Bad Vibes
Teen Fiction"Za" suara bariton itu terdengar dari seberang telepon "Apa" "Makasih" "Lah gue ngapain lo sampe bilang makasih?" balas Noza datar "Makasih buat lo yang selalu ada disamping gue setahun ini. Suara yang dapat mengubah, mewarnai dunia dan suara yang...