Kalvino

15 1 0
                                    

ANAK JUGA MANUSIA!
DIA PUNYA PERASAAN SAMA HAL NYA DENGAN ORANG TUA!

-Kalvino Anggara Davidson

.
.
.
.
.
.
.



Sungguh ia sudah muak dengan semua ini, untuk apa bertahan dan berharap semua akan baik - baik saja, padahal kenyataan nya tidak seperti itu?

Sampai kapan ia berharap pada harapan yang bisa di bilang tak akan terwujud? untuk apa ia bertahan padahal badannya mulai lemah untuk menghadapi semua?

Kata orang laki-laki itu harus kuat!
Kata orang laki-laki itu gak boleh menangis!
Kata orang laki-laki itu harus bisa menjaga martabatnya!

TAPI ITU SEMUA CUMAN KATA ORANG!

Tidak termasuk untuk Kalvino, ia menahan penderitaan nya, ia menahan rasa sakit yang begitu dalam di tubuhnya dan ia menahan air mata yang perlahan mulai turun. Sekuat apapun ia menahan, sebagus apapun akting nya, hasilnya bakalan sama. Ia tetap tidak bisa.

Ia tak bisa! Dulunya! Lain hal nya kalau Nanti!

Dimana malam itu menjadi saksi bisu atas hancurnya seorang Kalvino Anggara. Ia tidak akan lagi memakai nama belakang nya untuk selamanya. Meskipun begitu ia tak sudi memakai nama belakang dari keluarga rendahan seperti mereka!

Ia bersumpah akan membuat mereka dan orang yang membuatnya seperti ini berlutut di hadapannya.

"Aku bersumpah akan membuat mu menderita hingga akhir hayat mu dan saat itulah aku akan merasa puas" kata Kalvino pada dirinya sendiri sambil menatap jalanan yang begitu sepi dan agak gelap itu.

Bulan dan bintang menjadi saksi atas sumpahnya itu.
Anak laki-laki yang berusia 13 tahun itu memendam amarah dan dendam nya untuk sekarang ini. Karena yang terpenting sekarang adalah gimana cara nya agar ia mendapat tempat tinggal dan tumbuh dewasa agar ia dapat membalas mereka semua.

Ketika hujan pun mulai turun, para bintang mulai bersembunyi di balik awan hitam yang gelap pekat. Kalvino kecil tak tau harus berteduh kemana, ia melihat di sekeliling, cuman ada pohon. Ah ia seketika menyesal sekali ikut dalam acara itu. Baginya sekarang tak ada pilihan lain selain berjalan terus menyusuri jalanan yang panjang itu.

Sudah terlanjur basah- batin Kalvino

Ia sangat kedinginan, tak henti-henti nya ia menggigil, sungguh hujan ini begitu deras dan lebat, sehingga untuk melihat kedepan pun ia terasa sangat sulit sekali.

Ada satu mobil dari arah dia menghadap menyusuri jalan, dengan kecepatan pelan. karena hujan ini sungguh lebat sekali,

Tanpa adanya peringatan, mobil itu menabrak tubuh si Kalvino kecil. Meski mobil itu menabrak dengan pelan, si Kalvino kecil terpental keatas mobil yang menabrak nya. Kejadian itu begitu cepat, sampai keluarga yang ada di dalam mobil itu ikutan Shock mereka tak mengetahui atau melihat ada orang di jalanan.

☆☆☆

"TIDAKKKKK!" Teriak orang itu. Dengan nafas yang berat tak beraturan, keringat membasahi baju dan muka nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KALVINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang