"Ck, sial." Pria itu berdecak kesal dan membanting ponsel miliknya. Untung saja dibanting ke sofa, jika tidak tentu sangat sayang i-phone11 miliknya harus teraniyaya.
"Ada apa Teme?" temannya yang sebelumnya asyik memainkan game di ponselnya meliriknya saat mendengarnya berdecak seraya mengumpat.
"Salah kirim," jawabnya singkat.
"Maksudmu?"
"Salah nomor dan salah kirim pulsa," jawabnya kembali dan mengambil kembali ponselnya yang sebelumnya ia banting.
"Oh... memang berapa?" tanya temannya kembali.
"100 ribu."
"Heee... 100 ribu, terus kau minta balik tidak?" melempar ponselnya dan merampas ponselnya.
"Tidak usah, rejekinya dia mungkin. Mau kau apakan ponselku, kembalikan," pintanya dengan nada suara kesal.
"Enak saja rejekinya dia, 100ribu Teme, kau tidak sayang uangmu?" di utak-atiknya ponselnya dan mencoba menghubungi lewat chat.
"Cuma 100ribu, dan lagi itu uangku, kenapa kau yang heboh?" Ia bersedekap dada menatap temannya malas.
"Hehehe, kan sayang 100ribu kau berikan pada orang tidak dikenal, kan bisa kau gunakan untuk mentraktirku." Pria itu hanya nyengir tanpa dosa. "Hei Teme lihat! Dia cantik ttebayou." Ia nampak bersemangat melihat foto profil orang yang sebelumnya ia kirimi pesan agar mengembalikan pulsa yang salah kirim tadi.
"Bahkan alis tebal pakai lipstik pun kau bilang cantik," cibirnya.
"Huh! Apa katamu? Lihat ini!" Menunjukkan foto seorang gadis dengan rambut pink.
Ia memperhatikan foto itu selama beberapa detik kemudian merampas ponselnya dari tangan temannya itu.
"Ck, sudah ku bilang biarkan saja. Dasar kau.""Sayang tahu," katanya dengan kembali mengambil ponselnya yang sebelumnya terkapar karena ia lempar. Menggeser layar kemudian berdiri. "Ibu menyuruhku pulang," ujarnya.
"Ya sudah pergi sana," ucapnya cuek.
"Huh! Tahu beguni aku kencan dengan Hinata saja daripada menemani jomblo dingin sepertimu." Pria itu melengos dan pergi keluar dari rumahnya.
Drt... drt...
Ponselnya bergetar dan ia segera menggeser layar.
"Maaf, hehehe aku pikir kiriman pulsa dari orang tuaku. Ku kembalikan nanti sore ya,✌" balasan dari orang itu.
"Hn. Tidak apa-apa." Balasnya kembali.
Ia memperhatikan foto profil gadis itu dan benar saja, menurutnya ia lumayan cantik.
***
Drt... drt...
Ponselnya bergetar tepat saat ia keluar dari kamar mandi.
"Hn?"
"Ah, ini aku yang tadi siang."
Ia mencoba mengingat, "Siapa?"
"Yang salah kirim pulsa."
"Hn?"
"Ku kirim ke nomormu ini atau nomor yang mana?"
"Hn. Ke nomor ini."
"Oh... ya baiklah."
Piiip.... sambungan terputus. Selang beberapa menit ponselnya kembali bergetar notifikasi bahwa ada pulsa masuk sebesar 100 ribu.
Kembali mengutak-atik ponselnya dan mengirim pesan untuk gadis itu.
"Maaf dan terimakasih." Tulisnya.
Drt...drt...
"Iya tidak apa-apa."
Tangannya terasa gatal ingin kembali membalas namun ia urungkan, imagenya terlalu tinggi jika harus memperkenalkan diri terlebih dahulu.
***
"Aku lupa jalan ke rumahmu, cepat share lok."
Gadis itu berhenti dari aktifitasnya yang hanya duduk sambil bermain permainan cacing di ponselnya, ia tengah berada di halte menunggu bus sekarang. Ia membaca pesan dari orang yang beberapa hari lalu salah kirim pulsa ke nomornya karena nomornya hanya berbeda 1 angka.
Ting...
Pesan masuk lagi yang berisi, "Maaf salah kirim."
Ia tertawa kecil, dan membalas, "Iya, tidak apa-apa. Aku terkejut ku pikir kau menanyakan alamat rumahku 🤭"
"Aku ingin bertanya itu tapi mungkin secara langsung."
Ia tidak mengerti maksud balasan dari orang itu.
"Maksudnya?" balasnya kembali.
Kemudian ia terkejut saat sebuah motor berhenti di depannya. Pengemudi motor itu memakai hoodie biru tua dan mengenakan helm full face.
Ia tampak bingung, melihat pengemudi motor itu mulai membuka helm.
"Dimana rumahmu?" tanyanya.
"Ka-kau?" Ia tak dapat berkata-kata. Bukan karena ketampanan pria itu melainkan karena bertemu langsung dengan orang yang baru saja ia balas pesannya dan ia sama sekali tidak mengenalnya.
"Namaku Uchiha Sasuke." Ia turun dari motor Ninja RR miliknya dan menghampiri gadis itu dengan mengulurkan tangan.
Ia tampak terkejut dengan wajah polosnya.
"Haruno Sakura?"
"Dari mana kau tahu?" tanyanya.
Sasuke menunjuk id card yang di pakai gadis itu dengan dagunya.
"Oh... aku lupa." Mencopot id card dan memasukkannya ke dalam tas
"Tunggu! Darimana kau tahu itu aku?" Ia seakan baru tersadar dan menatap Sasuke penasaran.
"Warna rambutmu."
Ia terkekeh kecil. "Iya juga ya." Menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. "E... jadi... ada apa?"
"Aku butuh bantuanmu,"
"Eh? Apa itu?"
"Antarkan aku ke rumahmu."
"Rumahku? untuk apa?"
"Supaya tidak tersesat saat melamarmu kelak," jawab Sasuke singkat, padat dan jelas.
*End*
🤣🤣 G' jelas banget yak! Terinspirasi dari kisah nyata "Salah kirim pulsa" yang baru ku alami kemaren🤣🤣