13. Modus

97 46 0
                                    

Vania masuk dengan beraninya tak bergandengan atau apalah dengan Aldrian. Tadi aja takut sekarang sok berani itulah Vania aneh.

"Mana sih hantu nya gaada cuma gelap aja." ucap Vania berjalan didepan Aldrian. 

Dengan jahil nya Aldrian menghidup kan senter hp nya dan didekatkan ke janggut seperti hantu.

"Van." panggil Aldrian memancing agar Vania menengok ke belakang.

"Aaaaaaaa!!!!" jerit Vania kaget.

"Ini gue Van." ucap Aldrian diselingi kewata.

"Dasar dugong! Gila kali lo ya!" ketus Vania.

Saat Vania menengok kedepan ternyata kuntilanak sedang didepan nya.

"Haaaa!!!!! Valakkkk!!!!!!!" jerit Vania lagi dan langsung memeluk Aldrian.

"Heh kuntilanak norak! Valak dari mana coba." ucap Aldrian sambil tertawa.

"Sama sama serem sih! Gila serem banget itu." ucap Vania saat kuntilanak sudah hilang.

Kini mereka lanjut jalan pelukan Vania tadi sudah dilepas sekarang Vania memegang tangan Aldrian erat.

"Yaelah tadi sok sok an berani sekarang aja megang tangan gue erat banget" ejek Aldrian.

"Hih udah diem itu gue takut." ucap nya lirih.

Muncul lah pocong itu di samping Vania.

"Aduhh tuyulllll alll!!!!!" ucap Vania memeluk Aldrian lagi dan lagi. 

"Heh itu pocong bukan tuyul lo kok ngaco semua sih." ucap Aldrian heran.

"Gini aja terus Van gapapa." lanjut Aldrian.

"Yee modus lo ngajak kesini biar gue bisa peluk peluk lo kan!" ketus Vania.

"Nggak kok." ucap Aldrian.

"Halah kebaca otak lo mah!"

Lagi lagi kuntilanak itu muncul di depan Vania dan Aldrian.

"Yak ampun mbak kunti ngapain sih muncul muncul lagiiii!!!!!" teriak Vania dan kembali sembunyi di belakang Aldrian.

"Hahah dasar penakut!" ucap Aldrian sambil tertawa lepas.

Setelah mereka lolos dari tempat menyeramkan itu kini Vania meminta untuk membeli minuman.

"Gila tu setan ga kira kira dandan nya sumpah serem banget tau gak." ucap Vania.

"Lo gatau setan? masa kuntilanak dikira Valak pocong dikira tuyul." ujar Aldrian sambil meminum minumannya yang sudah dibeli tadi.

"Tau sih kan kaget aja jadi gitu." jelas nya.

"Naik apa nih?" tawar Aldrian.

"Itu itu." tunjuk Vania.

"Oh itu bianglala?" ucap Aldrian.

"Iya ayok ayok!" ucap Vania sambil menarik narik tangan Aldrian.

Permainan itu pun dimulai, Vania sangat menikmati pemandangan saat berada di atas.

"Al liat deh bagus banget pemandangan nya!!!" ucap Vania heboh.

"Di depan aku udah bagus kok gausah kemana mana nyari nya." ucap Aldrian.

"Idih receh!" ucap Vania.

"Beneran ini." ucap Aldrian.

"Bodoamat si wle." ucap Vania sambil mengeluarkan lidahnya.

"Loh Van kok berhenti sih!!!" ucap Aldrian bingung.

"Tenang nanti juga jalan lagi." -Vania.

"Van liat deh mesin nya bermasalah." -Aldrian.

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang