Hari 5 DONGENG ITU BERJUDUL MATEMATIKA (PART 1)
Bab 2 Part 1***Ku coret nama Kak Ferdian dengan spidol, membuat cover buku diaryku tampak hitam legam. Sudah terlalu lama aku bergelut dengan kesedihan "Hai Azkia, lihatlah kuasa Allah di sekelilingmu. Lihat juga orang-orang yang selalu bersamamu, kamu tak boleh lemah hanya karena takdir tak memberi restu hubungan untuk saat ini," waktunya bangkit sobat. Memang sih nggak semudah dibayangkan, tapi usaha tak pernah menghianati hasil. "Allahu Akbar, Allahu Akbar," suara adzan ashar bergema memanggil makhluk untuk segera menunaikan shalat.
17 Maret 2020, aku membuat status di WhatsApp dan terprivasikan hanya untuknya. "Aku rindu Kak Ferdian," ternyata aku tak mampu berbohong bahwa benar adanya rasa rindu ini.
Aku memang berada di jurusan matematika, namun, aku kurang ahli dalam hal itu. Ketika dosen menjelaskan, aku sibuk menghayal dan mengambil posisi duduk di belakang karena keseringan menguap. Aku hampir selalu terlambat jika jadwal kuliah pagi, alasannya karena ketika bangun pagi aku langsung shalat, masak, bersiap-siap untuk kuliah dan letak rumah juga cukup jauh dari kampus. Tapi alasan yang bikin aku tak betah di lokal, karena aku belajarnya malam bahkan sampai larut malam ketika ada tugas atau ujian. Entah kenapa kalau pagi aku tak mengerti akan apa yang dikatakan dosen, jadinya aku bekerja keras di malam hari untuk belajar. Aku paling suka pelajaran trigonometri, tapi nggak terlalu paham ketika pelajaran Aljabar Elementer. Ketika mahasiswa yang lain menjawab soal dengan pikiran, aku sibuk menggunakan kalkulator anak SD. Ya karena aku orangnya teliti 23-17=6 saja biarpun tahu jawabannya tapi pikiran tak mempercayainya. Jadi, terpaksa memakai kalkulator. Aku memakai kalkulator ketika di rumah, atau dosen mungkin khilaf memberi izin untuk memakainya. Ketika semua orang takjub dengan matematika, aku menganggap itu biasa. Namun, tak jarang kemampuanku digunakan ketika dibutuhkan. Temanku, hanya chat ketika meminta bantuan untuk soal matematika dan aku dengan senang hati akan membantunya. Aku sering pergi ke perpustakaan atau Fakultas Tarbiyah, bukan untuk belajar melainkan main wifi. Walaupun, ada juga yang ku baca. Hidupku sederhana, dengan baju pink yang hampir selalu ku pakai walau motif maupun corak berbeda. Hidup itu simpel sobat, bahkan dalam sebulan berada di asrama saja aku mampu untuk menghapal juz 30 tepat waktu, bagaimana kalau sampai 30 bulan = 2 tahun 6 bulan? pasti bisa hapal 30 juz, InsyaAllah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matematika Itu Romantis
RomanceSebuah kisah antara aku dan 'kau yang menjadi kita di dalam ikatan cinta matematika.