Kamu pulang kerja lebih awal karena ini hari Jumat. Kamu langsung menuju apartement-mu tanpa basa basi. Hari ini ulangtahun Chen, kamu mau menyiapkan dirimu sebaik mungkin. Coklat yang kamu buat sendiri kemarin berhasil! Tinggal kamu hias saja kemudian sudah sempurna. Sebenarnya kamu ragu hanya memberi Chen sebuah coklat. Tapi.. mau bagaimana lagi? Mungkin hadiah yang asli akan menyusul dihari berikutnya.
"Chenchilla, jangan makan coklatnya! Kamu bisa sakit. Aku akan belikan camilan setelah pulang nanti."
Chilla mengeong membalas ucapanmu. Segera kamu masuk kedalam kamarmu untuk berganti baju. Kamu akui, kamu sulit menemukan pakaian yang akan kamu pakai. Rata rata perempuan akan kebingungan memilih pakaian kan?
"Diantara semuanya.. sepertinya ini yang cukup bagus."
Kamu menatap dirimu dipantulan cermin. Memoleskan sedikit riasan sebelum mempersiapkan diri. Kamu menyambar tiket yang diberikan Chen, berlari kedapur untuk mengambil coklat yang kamu buat. Memakai flat shoes milikmu dan berpamitan pada Chilla. Dengan hati riang kamu menutup pintu apartement lalu berjalan menjauh. Sepertinya kamu terlalu bersemangat, dan mungkin akan sampai disana lebih awal.
Tap..
"Hari ini sepertinya bahagia sekali? Sampai sampai nggak sadar aku dibelakangmu?"
Kami tersentak melihat siapa yang menepuk bahumu. Itu Chuhan, dia tersenyum padamu.
"Bisa kita berbicara sebentar?"
Seseorang tolong ajarkan padamu caranya berkata tidak. Kamu tidak ingin pergi, tapi kamu tidak enak menolaknya. Pada akhirnya, kamu mengikuti ucapan Chuhan. Ia mengajakmu ke-cafe untuk berbicara. Anehnya, kamu tidak lagi takut seperti dulu. Aura Chuhan tidak seburuk biasanya. Atau ini hanya perasaanmu saja?
"Maaf,"
"Eh?"
"Maaf untuk semuanya. Setelah Kai oppa melontarkan ucapannya hari itu, aku jadi sadar kalau aku salah. Aku menggunakan Chen oppa agar namaku berada dipencarian paling atas. Maaf aku mengancam kalian dengan foto itu. Maaf karena aku merusak hubungan kalian."
Chuhan menatapmu dengan sendu. Kamu agak ragu, tapi kamu sekilas melihat ketulusan disana. Ia mulai bercerita, diselingi kata kata maaf padamu. Kamu-pun perlahan mengerti, lalu memilih memaafkannya. Setidaknya, dengan begini tidak ada lagi yang mengguncang hubunganmu dan Chen. Walau jujur kamu pernah tersakiti dengan ucapan Chuhan. Yah, dia sudah menjadi baik, jadi kamu bisa cukup tenang.
"Sekali lagi, aku minta maaf. Apa.. aku bisa jadi temanmu? Kamu bisa mempercayaiku."
"Baiklah, Chuhan. Jangan kecewakan aku kali ini."
♪
Kamu berlari memasuki area Lotte World dengan tergesa gesa. Kamu terlambat, benar benar terlambat. Padahal Chen bilang padamu ingin melihat sunset bersama. Tapi matahari sudah terbenam sepenuhnya. Dan itu karena kamu. Area Lotte World Tower mulai sepi dan hanya menyisakan beberapa orang termasuk dirimu. Tentu saja, siapa yang mau menunggu selama ini? Padahal ini hari-nya Chen, tapi kamu..
Tuk..
"Kenapa nangis? Udaranya dingin, nanti sesak."
"Jongdae..?"
Kamu sontak menoleh dan mendapati Chen memegang dua gelas coklat panas seraya tersenyum kearahmu. Chen masih disini, dia masih menunggumu. Tidak peduli selama apapun kamu, nyatanya dia masih berdiri menunggumu datang. "Padahal ini harimu.. Tapi aku malah mengacaukannya.." Kamu melirih dengan masih menangis. Chen menangkup pipimu, tersenyum gemas melihat tingkahmu saat ini.
"Kamu nggak mengacaukan apapun. Ayo, kita naik ke Lotte World Tower."
"Tapi.. mataharinya sudah terbenam."
Lelaki dengan marga Kim itu kembali tersenyum kearahmu. Sebelah tangannya terulur padamu. "Melihat bintang juga nggak buruk kan?"
Chen menggandengmu memasuki Lotte World Tower. Ia menyempatkan berbincang denganmu selama kalian berjalan. Tidak ada yang lebih kamu sukai dibanding berjalan seperti ini dengan tatapan Chen yang bisa melelehkanmu kapan saja. Yah, kamu tidak bisa menyalahkan orang-orang kalau akan menyukai Chen dalam satu kali pandangan. Kamu justru senang jika Chen memiliki banyak fans yang mencintainya.
"Aku tadi bertemu Chuhan.." Kamu membuka obrolan saat Chen memintamu bercerita. "Dia meminta maaf. Dan bilang nggak akan seperti ini lagi. Setelah dia bercerita, kupikir aku bisa memahaminya. Jadi kami sekarang berteman."
Kekasihmu mengangguk paham. Dirinya juga tak banyak merespon. Sudah cukup lega mendengar kalau kamu dan perempuan itu baik baik saja. Kekhawatirannya sirna secara perlahan.
Cahaya bulan menyinari tempat kalian berdiri diatas Lotte World Tower. Kamu bisa melihat jelas pemandangan kota Seoul dimalam hari. Benar benar menakjubkan, membuatmu terpukau akan keindahannya.
"Kamu suka?" Chen bertanya padamu.
Kamu menjawabnya dengan anggukan semangat. Detik berikutnya kamu mengeluarkan coklat buatanmu. Dengan senang hati Chen menerimanya. Kamu bersyukur coklat itu masih dalam bentuk semula setelah terguncang didalam tasmu.
"Ini enak!"
"Benarkah? Syukurlah kalau masih layak makan."
"Buka mulutmu,"
"Eh? Untuk apa?"
"Buka saja dulu."
Kamu terdiam bingung namun tetap menuruti ucapannya. Kenapa kamu jadi tsundere begini ya? Chen lalu menyuapkan potongan coklat kedalam mulutmu. "Terimakasih hadiahnya," Ia berkata dengan suara lembut dan tatapan tulusnya. Kemudian lelaki itu mendekatkan wajahnya. Kamu reflek menutup matamu ketika jarak wajah kalian begitu dekat.
Chu~
Kamu bisa merasakan bibir runcingnya menyentuh bibirmu. Coklat yang tertanam dimulutmu seketika melumer. Chen melumat bibirmu dengan lembut. Manis, entah karena coklat atau memang bibir Chen yang terasa manis. Kamu menautkan tanganmu pada tangannya yang bebas. Setelah beberapa menit, ciuman kalian terlepas.
"Jinjja gomawoyo, Dear.."
"Saengil chukkae, Kim Jongdae~"
___________________________
TBC..Kenapa sepi? Gara gara Chen udah nyewa semuanya buat jadi privat hehehe. Biasa holkay😌
*Lotte World Tower nya yang sepi, bukan lapak ini :(
Hope you like♡
Enjoy and vote please☆
Gamsa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear You | Chen (Revisi)
DiversosHanya tentang kehidupan antara Kim Jongdae dan Chen diatas jalanan darah, bukan jalanan berbunga. Rangkaian naskah tentang kesehariannya. Bersama member, fans, keluarganya. Cerita tentang hari harinya bersama orang orang miliknya, termasuk kamu. [S...