CHAPTER 2

311 18 3
                                    

^^flashback on

"And the winner is... One Direction!!!!" ke lima laki-laki yang berdiri di panggung itu bersorak gembira dan saling berpelukan. Aku yang duduk di bangku VIP pun ikut berteriak dan bertepuk tangan secara otomatis, langsung aku arahkan pandangan ke arah daddy. Daddy terlihat bahagia sekali, daddy mengepalkan tangannya dan bersorak menuju panggung lalu merangkul ke 5 laki-laki muda itu.

^^flashback off

"kat, what do u thinking about? Koran yang kau pegang terbalik." sapaan daddy menyadarkan lamunanku. "omg, how stupid i am! Errr.. aku Cuma sedikit flashback ke grand final X factor ketika daddy mengajakku menonton secara live dulu, its 2010, right?" ucapku sambil memiringkan kepala ke dad. "oh yap! Tahun munculnya legenda boyband kebanggaan kita, 2010" jawab daddy semangat.

One direction memang kebanggaan perusahaan kami dari dulu hingga sekarang. Single dan albumnya selalu laris terjuan dengan peringkat tertinggi di pasar industri musik. Bisa dibilang one direction bisa digandengkan dengan penyanyi solo ter hits dunia, Justin Bieber.

Aku akui lagu-lagu one direction memang hampir seluruhnya nikmat untuk didengar, namun sampai sekarang sekalipun aku tidak pernah bertemu langsung dengan satupun personil dari boyband kebanggaan perusahaan kami ini. Aku heran, kenapa aku sekampungan ini ya? Seharusnya aku bisa dengan mudah bertemu dan bahkan dekat dengan cowok-cowok ganteng itu,but in fact... aku hanya melihat mereka sekali secara langsung disaat grand final X factor 2010, dan selebihnya hanya melihat lewat media sosial dan televisi. Katrina! Kamu benar-benar cewek katrok kutu buku, rutukku dalam hati.

"by the way honey, kamu tau kenapa daddy menelfonmu pagi tadi?" sambung daddy ditengah lamunanku. "err....whats up dad? sepertinya penting" ada nada penasaran di kalimatku. "kat, begini sayang... daddy tau kamu pasti keberatan untuk mengikuti keinginan daddy kali ini, daddy paling tau keinginan kamu untuk menjadi guru di elementary school, kamu menyukai anak-anak, but then..." daddy mulai serius dan itu membuatku semakin panas dingin. "maksud daddy...?" sambungku kemudian. "you now, Mr. Modest? First manager di perusahaan kita ini? Dia terserang stroke tiga hari yang lalu kat, dan Mr. Modest adalah orang yang daddy percaya untuk me manage boyband kebanggaan kita" daddy melanjutkan dan aku masih serius mendengar daddy. "kat... Daddy tau ini bukan keahlian kamu, bukan keinginan kamu, tapi sayang... nanti perusahaan ini akhirnya akan menjadi milik kamu, tanggung jawab kamu kat, mau tidak mau kamu harus menerima kenyataan itu, and now...daddy tidak tau lagi harus percayakan one direction kepada siapa karena Mr.modest sakit secara mendadak..." daddy berhenti sebentar dan mengambil nafas "katrina.. can you help me untuk menjadi manager 1D sampai daddy menemukan pengganti Mr.Modest? daddy beg to you,please.." daddy memohon sambil memegang kedua tanganku.

"but...dad..daddy... aku tidak mengetahui  apa apa mengenai managerial. and then, aku juga tidak kenal dengan satupun member 1D, apakah dad bisa membayangkan apa yg akan terjadi?" keringatku mengalir, gila! Mana mungkin aku yang masih 21 tahun dengan latar belakang barchelor pendidikan ini akan me managing boyband sekelas 1D, yang ada aku akan jadi bahan olok olokan mereka nantinya. "don't worry honey... kamu tidak usah mengkhawatirkan masalah itu, daddy sudah atur tugas tugas kamu bersama Mrs. Natasha, kamu hanya tinggal dengar penjelasan natasha dan baca petunjuk yang dia berikan, daddy yakin anak daddy yang cerdas ini akan cepat mengerti dan beradaptasi" daddy tersenyum cemerlang di depan wajahku yang melongo parah. "satu lagi, kamu belum pernah bertemu langsung kan dengan 1D? Daddy akan aturkan jadwal meeting kalian besok siang". Senyuman daddy adalah semangat untukku sebelumnya, namun kenapa sekarang rasanya senyum itu mendorongku untuk jatuh kelantai? Oh my god. What must I do? Hilang sudah angan-angan ku mendirikan sebuah taman siswa di sebuah desa tepian london yang tenang dan dipenuhi padang bunga. Mana tega aku menolak permintaan daddy yang memohon seperti ini.... "baiklah daddy.." jawabku lemah pada akhirnya.

.

.

.

.

theeeennnn................

lanjoooot ke chapter selanjytn

MANAGER (Harry Styles Fanfiction) / COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang