Enchantress Amongst Alchemists Ghost King's Wife Part 801 -986 by Xiao Qi Ye

BAB 936 KESALAH PAHAMAN Bagian 2

'Jika sesuatu terjadi pada Xia Rui di sini, keluarga Xia pasti akan bertindak pada keluarga Mu! Jika bukan demi keselamatan orang tuaku di tangan keluarga Xia, aku ... pasti akan membunuh Xia Rui saat ini!'

Ye Wu Chen sedikit menyipitkan matanya. Tapi niat membunuh di matanya tidak berkurang, malah meningkat...

Meskipun demikian, ia mengendalikan kekuatannya, tidak melakukan apapun pada Xia Rui ...

"Tuan Xia, silahkan Anda pergi." Tatapan Mu Zheng menjadi gelap saat dia dengan dingin memerintahkan.

"Ha ha ha!"

Xia Rui tertawa setelah mendengar itu. Dengan mencibir, dia berkata, "Nona muda Xiao, aku akan menunggu anda datang ke pelukanku! Meskipun anda tidak bisa menjadi istri utama keluarga Xia dengan status anda, aku akan mempertimbangkan anda untuk menjadi kekasih pertamaku."

Xia Rui tertawa dengan keras saat melemparkan kata-kata itu, kemudian berjalan cepat dan menghilang di kegelapan malam ...

Tatapan Ye Wu Chen semakin gelap. Dengan sedikit mengernyit, dia memandang Mu Ru Yue dan berkata sedikit keras namun hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya, "Aku ingin membunuhnya!"

'Jika bukan karena Mu Ru Yue menggenggam tanganku, Xia Rui pasti sudah menjadi mayat ...'

Mu Ru Yue menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Biarkan dia hidup sebentar lagi. Tidak akan terlambat berurusan dengannya begitu orang tuaku aman ... "

Ye Wu Chen seperti  ingin mengatakan sesuatu, tapi kemudian dia menelan kata-katanya begitu dia melihat sisi wajah gadis tanpa cela itu. Kilatan dingin yang mengerikan berkedip melewati sepasang mata ungunya, tidak diketahui apa yang dia pikirkan...

"Pemimpin kepala keluarga Mu," Mu Ru Yue tersenyum dan dengan cahaya yang bersinar melewati matanya, dia melanjutkan, "Apakah kekuatanmu saat ini di  Alam Xiantian Peringkat Tinggi? Aku memiliki pil yang dapat membantumu melakukan terobosan ke tingkat Alam Bumi."

"Alam Bumi?"

Mu Zheng terkejut dan menatap Mu Ru Yue dengan penuh rasa ingin tahu kemudian bertanya, "Aku tidak tahu apa itu Alam Bumi ..."

"Kultivasi praktisi bela diri dipisahkan menjadi empat alam, masing-masing alam Surga, alam Bumi, alam Mistik dan alam Kuning. Semua kultivasi di bawah alam Xiantian Lingkaran Penuh berada di bawah Alam Kuning. Setelah itu, itu akan naik menjadi alam mistik, Bumi, dan Surga. Aku memiliki pil yang dapat secara langsung memungkinkanmu untuk menerobos ke Alam Bumi..."

BOOM!

Sebuah sambaran petir seakan telah melintas di benak Mu Zheng saat dia tanpa sadar seolah terpana, terdiam beberapa saat...

'Apakah aku salah dengar? Apakah gadis ini baru saja mengatakan bahwa dia bisa membantuku menerobos ke Alam Bumi?'

'Aku bisa langsung menerobos Alam Xiantian Lingkaran Penuh dan Alam Mistik?'

Mu Zheng mengedipkan matanya saat dia menjelaskan dengan bingung, "Apakah kamu mengatakan yang sebenarnya?"

"Benar atau tidaknya bisa anda lihat setelah anda mencobanya."

Mu Ru Yue tersenyum ringan dengan cahaya di matanya.

Sebuah pil terbang ke arah Mu Zheng di saat dia tampak bingung. Dia buru-buru mengangkat tangannya untuk menangkap pil tersebut.

Gluk!

Dia menelan pil itu...

Semua orang yang berada di aula menelan air liur mereka saat ini, menatap Mu Zheng.

Kekuatan Mu Zheng perlahan berubah di bawah tatapan kerumunan ...

Dia telah menembus Alam Xiantian Peringkat Tinggi lalu ke Alam Xiantian Lingkaran Penuh . Dia kemudian terus menerobos dari Alam Xiantian Lingkaran Penuh menuju Alam Mistik. Terakhir, ia berhasil menerobos ke Alam Bumi...

Kerumunan terpana ketika mereka menyaksikan perubahannya. Mereka terkejut dan terdiam. Tatapan mereka seolah-olah mereka sedang melihat hantu saat mereka menatap Mu Zheng ...

"Alam Bumi! Dia benar-benar menerobos tiga tingkatan."

"Ya Tuhan, pil itu benar-benar mencengangkan. Tidak mungkin, aku pasti bermimpi, kan?"

Orang-orang itu menelan air liurnya saat memandang Mu Ru Yue dengan mulut menggigil...

"Nona Mu, apakah Anda masih memiliki pil itu? Bisakah kami semua merasakannya juga?"

Mu Ru Yue menyeringai, menatap tatapan-tatapan penuh harap itu dan menjawab, "Aku tidak punya..."