01: 30 a.m
Ceklek.
Jimin baru saja pulang. Sebenarnya, Jimin pergi ke seven eleven membeli coke. Tetapi , teringat yang ia lupa untuk membawa pakaian ganti. Jadilah Jimin balik ke rumahnya yang di Busan. Iya, Jimin malas untuk pulang ke apartment miliknya hanya untuk mengelakkan diri dari berjumpa dengan rakan sekerhanya yang tak habis habis dengan wang.
Jimin pulang ka Busan dengan menaiki Grab. Beruntung jam waktu itu menujukkan paru pukul 23 : 30 jadi, masih ada tumpangan yang ia bisa naik.
Saking senangnya dapat menghirup udara segar di tengah malam Busan, Jimin bisa sampai lupa dengan tujuan utamanya. Dan jadilah, ia yang lambat sampai ke apartment.Setelah mengunci pintu kamar Taehyung, Jimin menyalakan satu satunya lampu di tengah ruangan itu. Jika tidak dinyalakan, bisa bisanya Jimin jatuh tersungkur kerana penglihatannya yang tidak berfungsi dalam gelap.
Ketika ruangan itu sudah terang benderang, barulah Jimin tersedar yang ia sudah tinggalkan Taehyung dalam keadaan yang buruk. Disebabkan itu, Jimin terkejut ketika mendapati Taehyung yang berbaring di atas lantai tidak berlapik apa pun. Pakaiannya masih sama seperti sebelum Jimin pergi bermakna Taehyung menangis sehingga tertidur.
"Astaga.."
Antara rasa bersalah dan kesal. Jimin tidak tahu mahu menyalahkan siapa, jadi dengan berhati hati. Jimin menggerakkan tubuh Taehyung yang bisa membeku jika terus terusan tidur di lantai yang hanya dilapisi karpet nipis .
Terdiam ketika melihat bekas air mata yang kentara sekali di pipi tirus milik Taehyung akibat sakit. Tangannya bergerak menepuk kecil pipi itu, sambil sedikit membersihkan bekas air mata yang sudah mengering itu.
"..Tae, ayo bangun. Tidur di atas kasur.."
Kelopak mata Taehyung perlahan terbuka, memperlihatkan mata indah milik seorang Kim Taehyung. Tetapi, hari ini mata itu sedikit membengkak akibat menangis berjam jam.
"..Jiminnie, Tae minta maaf.."
Oh tuhanku, Jimin tidak menyangka Taehyung akan terus meminta maaf ketika sudah sedar sepenuhnya. Ia jadi rasa bersalah ketika teringat Taehyung yang menangis didepan wajahnya.
Jimin bergerak mendekat, mendekap erat tubuh Taehyung . Membiarkan Taehyung yang masih separuh sedar mendusel ke pundaknya.
"Jimin ah..aku ngerepotin kamu...be..beban..aku beban"
Bungkam. Rasanya seperti jantung Jimin mengepam darah terlalu cepat, Mengangkat wajah Taehyung yang bersandar di bahunya. Mata Taehyung sudah kembali tertutup, rupanya dia meracau tadi..ah..Jimin jadi tidak tega.
Berakhirlah Jimin yang mengangkat Taehyung kembali ke kasurnya dan berbaring bersama. Memeluk Taehyung dengan air muka yang keruh.
..........
06:30 a.m
Taehyung terbangun. Mendapati dirinya hanya seorangan di atas kasur yang terbalut cadar berwarna putih. Menghela nafasnya berat lalu bangkit untuk segera bersiap. Ingat, ia harus pergi berjuang demi masa hadapan hari ini.
"Selamat pagi Taehyungie!"
Astaga, rasanya jantung Taehyung hampir tercopot dari tempatnya. Dengan segera Taehyung melihat ke arah Jimin yang sedang memasak sesuatu, lihatlah tubuhnya yang dibalut apron berwarna pink terlihat sangat kecil. Spatula juga berada di tanganya dengan wajah berseri, menampilkan senyumnya that can makes people days.
Taehyung pun melangkahkan kakinya menujuke arah Jimin, berniat untuk membantunya.
"Pagi juga..Jiminnie.." suaranya lirih, tidak seperti biasanya yang ceria sekaligus membuat orang yang mendengar juga jadi ceria. Taehyung menarik sudut bibirnya membentuk senyum kecil yang canggung ketika di tatap intens oleh Jimin.
Taehyung menghulurkan tangannya untuk memotong daun bawang yang ingin di masukkan ke dalam nasi goreng kimchi didalam kuali itu. Tetapi geraknnya di hentikan oleh tangan menggemaskan Jimin.
"Tidak perlu, Tae mandi saja dulu. Biar Chim yang membuatkan Tae sarapan dan kita makan bersama."
Taehyung mengalihkan tatapanya dari tangan Jimin yang mengelus lembut punggung tangannya. Jimin lagi lagi memberikan tatapan itu membuat hati Taehyung menghangat.
"Baiklah.." Taehyung mengangguk sambil melepas pelan tangan hangat Jimin lalu berlalu mengambil tuala mandi serta pakaian yang akan di gunakannya hari ini.
.
.
.
.
."Tae, ayo makan. Hari ini, Chim yang akan menghantar Taetae!"
Seru Jimin setelah melihat Taehyung yang sudah rapi juga wangi, bau Strawberry menyeruak keluar ketika Taehyung membuka pintu kamar mandinya.
Bagi Jimin, mungkin hal ini akan dilaluinya setiap hari, mengingatkan mereka akan bergilir tidur bersama Taehyung .
Taehyung segera mendudukkan dirinya di lantai, mencapai sudu besi di hadapannya dan makan Nasi goreng kimchi itu setelah membaca doa. Begitu juga Jimin yang menyuapkan makanan nya sambil melihat Taehyung yang begitu menikmati makannya. Oh that cute pout..
Bagaimana coba gue tidak manggil dia bayi..
"Chwim! Iinwi ewnak swekali!"
......
To be continue..
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You ♡[ KOOKV]
FanfictionJeon Jeongguk yang penasaran akan pemuda yang sering memakai hoodie, duduk sendirian. Selama 2 tahun menyimpan perasaan di hati akhirnya Jeongguk akan mengungkap rasa yang memenuhi dada dan hati nya.