...

152 13 0
                                    

Writer : Chuusagi

Corrector : Namachidy & Azumi

Translator (for FF Eng-version) : Namachidy & Azumi


Dimana ini? Udara penuh tekanan, aura berat kelam yang mengelilingi sekitarnya, keringat yang membasahi pelipis, serta deru napas yang berat. Meski begitu, anak itu hanya berlatih menyanyi. Bagaimana bisa anak itu menghasilkan peluh sebanyak itu? Bagaimana bisa tatapan matanya sekuat itu? Apa yang berusaha dia capai?


Terlahir sebagai anak dari idola dan aktris terkenal, apa yang sebenarnya ada di atas bahunya?


Hidaka Hokuto, begitulah namanya. Hidaka, siapa yang tidak mengenal nama keluarga itu? Seorang top idol yang menyinari berbagai kalangan dengan kemampuannya. Senyum dan nyanyian mereka memberikan kebahagiaan dan menginspirasi banyak orang. Sinar seperti itu yang membuat Hokuto sebagai anaknya juga ikut berbinar-binar. Yang mendukung cahaya itu adalah sosok pasangan yang memiliki talenta akting luar biasa. Keduanya sama-sama bergelut di dalam dunia hiburan yang luar biasa.

Aku harus bisa seperti ayah dan ibuku.


Tetapi setelah berusaha keras, apakah benar ini keinginannya? Apakah benar ini semua adalah hal yang ingin dia lakukan? Yang ingin dia capai sebenarnya?

Menjadi seperti orang tuanya...?

Semisalnya Hokuto masih mengambil jalan seperti itu, seperti apa dia sekarang?


Apakah dia masih bisa menatap ke arah langit dengan mata berbinar, menyadari bahwa bunga sakura itu sangatlah indah?

Lagipula, jika dia sebelumnya masih berada di dalam jalan dengan bayangan orang tuanya, apa yang akan terlintas di kepalanya ketika melihat sakura yang indah itu bermekaran? Warna merah muda yang menghiasi langit biru menandakan bahwa tahun ajaran baru segera dimulai? Hanya sekadar itukah?

Untuk mengangkat kepala sembari melihat betapa indahnya sakura tidak semudah itu. Hokuto kini tengah dalam perjalanan menyusul teman-temannya ini termenung melihat bunga sakura yang sudah mekar. Beberapa kuncup bunga sakura mulai berterbangan diterpa angin menghiasi pandangannya, baginya itu terlihat lebih indah dibandingkan musim semi sebelumnya.

Kenapa, ya?


"Hokuto-Kun!"

Suara seorang gadis menyapanya, tapi itu sama sekali tidak menganggu kegiatan melamunnya. "Oh, Anzu," Hokuto menyapanya balik dengan menyebut nama gadis itu dengan senyum kecil. "Sudah selesai pekerjaannya?"

"Iya, kebetulan sekali, aku baru ingin menyusul kalian,"

"Kalau begitu, kita barengan, ya," Hokuto memberi senyum. Anzu mengangguk membalasnya, kemudian mengikuti arah pandangan mata Hokuto—pria yang dari tadi tenggelam dalam dunianya sendiri itu—ke arah langit biru, mungkin lebih tepatnya pepohonan sakura yang menghiasi sekolah idol Yumenosaki.

"Aku tidak pernah menyangka bahwa sakura akan seindah ini," gumam Hokuto.

Anzu yang mendengar gumaman pelan dari bibir Hokuto itu membalas, "Sakura itu benar-benar indah. Apalagi ketika cuaca yang cerah seperti ini ya."

"Aku yang dulu mungkin tidak akan memperhatikan hal-hal yang begitu detail, seperti bagaimana melihat bunga-bunga sakura ini berterbangan tertiup angin dan kemudian menampar wajahku, menyadarkanku bahwa memang inilah yang seharusnya kulakukan dari dulu,"

Kumpulan FF HokuAnzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang